END-
Judul awal: CHILDISH DUDA
[FOLLOW DULU SEBELUM BACA, KARENA PART AKAN DI PRIVATE]
"Uang saya gak akan habis kalaupun kamu beli pulau"
Bagaimana jika kalian di hadapkan dengan dua pilihan? Bertahan dengan orang yang terus menyakiti dirinya atau...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Burung berkicau di setiap sudut belahan bumi, sinar fajar sudah menyinari permukaan bumi yang bulat. Sinarnya yang terang menyelinap masuk ke sela-sela gorden pasangan yang tengah tidur dengan posisi saling berpelukan. Entah sadar atau tidak sadar mereka melakukannya.
Naomi mengucek matanya ketika cahaya matahari menyoroti kornea mata. Gadis itu menoleh kearah bawah ketika perutnya terasa berat seperti di tindih sesuatu.
Matanya membola hampir saja keluar saat melihat sebuah tangan kekar melingkar dengan posesif di perut Naomi. Netra coklatnya menoleh ke belakang dimana sepasang tangan itu menyatu, ternyata itu Elard. Duda tampan tersebut memeluk Naomi ketika tidur? Apakah pria itu sadar?
Naomi memindahkan tangan Elard untuk berganti memeluk guling, dengan jantung yang berdebar Naomi beranjak dari kasur menuju kamar mandi.
“Aku tidur di peluk duda? Demi apah! Ya Tuhan kalo ini isekai tolong jangan bawa Naomi pergi. Naomi udah betah di sini bisa liat duda ganteng sama jadi orang kaya.” Naomi berujar.
Sadar atau tidak gadis itu secara tidak sengaja berdoa di dalam kamar mandi, padahal di dalam kamar mandi bukan tempatnya untuk berdoa
Elard membuka matanya ketika sebuah kicauan burung membangunkan pria itu. Elard menatap kesamping Diaman tempat Naomi tidur, dia tidak melihat gadis itu? Kemana perginya Naomi? Apa dia kabur?.
Suara pintu kamar mandi yang terbuka mengalihkan pandangan Elard. Pria yang baru bangun tidur itu menatap Naomi yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan wajah segar dan rambut basahnya.
“Om mandi sana, aku mau masak sarapan.” Naomi menatap Elard yang baru saja bangun. Naomi duduk di meja rias yang sudah Elard siapkan untuk nya.
Elard berdehem, dengan cepat pria itu masuk kedalam kamar mandi sesuai perintah dari Naomi. Sedangkan Naomi tengah mengeringkan rambut di meja rias, yang menampilkan pantulan dirinya di cermin.
Apakah Naomi pantas mendapatkan semua ini? Kasih sayang Elard, fasilitas yang Elard kasih dan kehidupan mewah yang Naomi jalani saat ini. Rasanya aneh ketika Naomi mendapatkan semua ini dalam satu hari.
Hidup berkecukupan walaupun orang tuanya kaya membuat Naomi terasa asing dengan kehidupan yang mewah. Walaupun Herman kaya, tapi Naomi tidak pernah mendapatkan uang sepeserpun dari Herman.
Dulu Naomi mendapatkan itu ketika Lia belum lahir walaupun saat itu ekonomi keluarganya sedang jatuh, selalu di manja oleh kakek nenek dan bibinya. Tapi semuanya berubah ketika Lia lahir dan perusahaan Herman kembali berjaya.
Kasih sayang itu hilang, tapi tidak dengan kakek dan neneknya. Namun kebahagiaan Naomi harus kembali terenggut karena orang yang Naomi sayang meninggalkan dia di dunia.
Setetes air mata turun dari pelupuk mata Naomi tanpa gadis itu sadari. Naomi mengusap wajahnya yang sudah basah karena air mata, sedangkan Elard yang berada di pintu kamar mandi menatap Naomi yang tengah mengusap air matanya.
