011 CHILDISH DUDA

40.7K 2.5K 185
                                    

"Gimana Lia? Kamu udah datengin Naomi ke rumah?" tanya Jihan pada Lia yang duduk di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gimana Lia? Kamu udah datengin Naomi ke rumah?" tanya Jihan pada Lia yang duduk di depannya.

Setelah kemarin pergi ke rumah sang kakak, malam ini Lia dan Jihan bertemu di sebuah kafe yang tidak jauh dari apartemen Lia dan Nicole. Mereka memutuskan untuk membicarakan nya diluar, jika di rumah Herman ataupun Nicole bisa curiga.

Lia mengangguk meminum jus yang dia pesan, gadis itu mencondongkan tubuhnya ke depan Jihan. "Aku kemarin ke sana, Mamah tau apa yang aku lihat?" Jihan menggeleng.

"Ternyata rumahnya gede banget, lebih gede dari rumah papah ataupun rumah milik keluarga Lover. Aku aja sampai gak bisa berkata-kata lihat rumahnya, mah! Gak bisa aku bayangin kalo aku berhasil jadi nyonya di rumah besar itu," ujar Lia pada Jihan.

Lia bahkan sampai sekarang masih merasakan kekaguman dari mansion milik Elard. Apalagi halaman depan yang luas begitu megah dan cantik, Lia jadi tidak sabar ingin segera merebut yang harusnya ia miliki dulu.

Jihan menepuk bahu Lia dengan senyuman tipi, bukan senyuman bahagia melainkan senyuman jahat yang menyiratkan sesuatu.

"Bagus Lia! Pokoknya kamu jalanin rencana yang waktu itu mamah kasih tau. Dan ingat Li, rencana ini harus tanpa Nicole tau!" Jihan berbisik di kalimat terakhir.

Lia mengangguk dengan wajah bangga, dia akan mengikuti rencana yang Jihan bicarakan tempo hari. Karena ia pun ingin merasakan harta kekayaan dari calon suaminya nanti, membayangkan nya saja Lia sudah kegirangan apalagi menjadi kenyataan bukan?.

"Tapi mah, kemarin aku gak ketemu Elard. Kata kak Naomi kemarin Elard pergi pas aku datang, jadi gak sempet ketemu," ucapnya dengan raut wajah kecewa.

"Enggak apa-apa Lia, kamu kan bisa datang ke kantor nya? Buat dia sarapan atau makan siang di kantor kan? Naomi pasti gak pernah ke kantor, soalnya anak itu pasti sibuk dengan dua anak Elard!"

Jihan mengusap pucuk kepala Lia. Jihan begitu menyayangi Lia sepenuh hati, karena bagi Jihan Lia adalah keberuntungannya, dulu masa berjayanya perusahaan Herman di situlah Lia lahir.

Lia menatap Jihan dengan wajah kembali seperti semula. Mamah nya benar, dirinya harus bisa menarik perhatian Elard terlebih dahulu. Ia harus bisa belajar memasak untuk Elard.

"Mulai besok kamu ke kantor Elard. Mamah denger denger bakal ada rekan bisnis Elard dari Amerika, kamu bisa cari muka depan semua orang dan memperkenalkan diri sebagai orang terpenting di hidup Elard!" bisik Jihan pada sang anak.

Lia hanya bisa mengangguk, dia akan mengikuti semua rencana yang Jihan siapkan. Karena Lia percayakan semuanya pada Jihan, demi harta kekayaan Elard dan demi gelar seorang nyonya dari keluarga Fernandez.

MY CHILDISH HUSBAND  (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang