015 CHILDISH DUDA

38K 2.3K 80
                                    

"KAK LUCAS! KELINCI YUMA MANA!" Yuma berteriak dari halaman belakang masuk kedalam rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"KAK LUCAS! KELINCI YUMA MANA!" Yuma berteriak dari halaman belakang masuk kedalam rumah.

Lucas yang sedang duduk di sofa sambil memangku iPad nya seketika menoleh kearah sumber suara, anak laki-laki itu menatap Yuma yang menghampirinya dengan wajah marah.

"Apa sih?" tanya Lucas pada Yuma yang sudah sampai di ruang tv.

Yuma meletakkan tangannya di pinggang, mantap sang kakak dari atas sampai bawa dengan wajah kesal. Niat nya tadi Yuma ingin mengecek kelinci yang Gelara belikan dua hari yang lalu.

Tapi saat sampai kelinci itu malah tidak ada di dalam kandang membuat Yuma langsung menuduh Lucas. "Kelinci Yuma mana? Kok gak ada di kandang?" tanya Yuma kepada sang kakak.

Lucas mengedikkan bahunya tidak tau, Yuma yang melihat respon Lucas pun memukul kakak laki-laki nya tersebut dengan bantal sofa. Yuma yakin pasti Lucas pelakunya.

"Aduh Yum! Sakit, berhenti gak?" Lucas melindungi dirinya di balik tangan ketika pukulan Yuma semakin kencang.

"Gak! Kasih tau dulu kemana kelinci Yuma kak? Itu di beliin Kak Gelara!" ucap Yuma dengan kesal.

"Kakak gak tau, tanya sama tukang kebun yang biasa ngurus lah. Kok tanya kakak."

Yuma seketika menghentikan aksinya, gadis kecil tersebut melemparkan bantal sofa asal membuat Lucas berdecak. Sedangkan Yuma sudah berlari kembali ke halaman belakang untuk menanyakan kelinci kesayangan yang Gelara berikan tempo hari pada tukang kebun.

"Mang Jejen! Liat kelinci Yuma gak?" tanya Yuma kepada tukang kebun yang tengah membersihkan ranting pohon hias.

Mang Jejen selaku tukang kebun menghentikan kegiatannya, meletakkan gunting kebun di tanah. "Kemarin teh di bawa ke dokter hewan sama Mamang atuh nona. Soalnya kelinci nya kayak penyakitan gitu," jelasnya menghampiri Yuma.

Yuma memelototi mang Jejen ketika pria paruh baya tersebut menyebut kelincinya penyakitan. "Kok bisa sakit? Terus kata dokter nya apa?"

"Mamang gak tau, tapi kata dokternya dia sakit. Bisa di ambil satu sampai dua hari lagi nona."

Yuma menganggukkan kepalanya, walaupun dia kesal karena ucapan mang Jejen yang terkenal ceplas-ceplos menyebut kelincinya penyakitan, tapi Yuma berterimakasih pada mang Jejen karena sudah membawa Yuki ke rumah sakit.

"Makasih ya mang udah garcep bawa Yuki, Yuma masuk dulu." Yuma membungkuk dan berlalu dari halaman belakang.

"Kak! Masa kata mang Jejen Yuki sakit sih, sakit apa ya? Perasaan terakhir kali Yuma cek kok Yuki keliatan sehat aja," tanya Yuma tiba-tiba pada Lucas.

Lucas berdecak dengan kasar, bocah itu melekatkan iPad nya di sofa. Menatap sang adik yang dari tadi terus mengganggu konsentrasi Lucas membuat gambar.

"Gak tau, tanya aja sama mang Jejen. Kamu brisik banget sih Yum! Kakak jadi gak fokus bikin gambar nya," kata Lucas menatap kesal Yuma.

MY CHILDISH HUSBAND  (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang