08. Ruang Kelas

8.2K 393 1
                                        

"Rys, siang ini kita ke cafe yuk! Bosen banget nih di rumah mulu" Cengir Kinar pada Fita.

Fita adalah anak yang lumayan pintar, dari awal dirinya sudah masuk di kelas IPA2. Tentunya Gabby dkk juga tidak ketinggalan.

Mereka berempat bisa lolos masuk ke sekolah bergengsi, tanpa mengandalkan uang orang tua mereka. Hanya biaya spp saja yang tiap semester nya mereka bayar. Namun untuk tes masuknya, mereka melakukan tes itu murini hasil pemikiran mereka sendiri.

Fita dkk juga bukan anak yang bodoh, mereka tidak pernah meninggalkan 5 besar peringkat di kelas mereka, dan 10 besar untuk peringkat paralel sekolah.

Fita yang saat itu sedang mengerjakan PR yang akan di kumpulkan minggu depan, hanya menatap Kinar dan tersenyum.

"Boleh, lagian gue juga gak ada kerjaan di rumah. Yang lain pada mau ikut kan?" Tanya Fita menyetujui ajakan dari Kinar.

Kinar mengangguk membenarkan.

"Iya, mereka ikut kok. Gue udah ngasih tau mereka tadi malem di GB. Lo nya aja yang gak ngecek dari semalam" Ujar Kinar jengah.

Fita terkekeh mendengarnya, memang benar dirinya tidak pernah membuka grup chat mereka. Sejak semalam, Fita memang sedang sibuk-sibuknya mengurus bukti yang berusaha dirinya gali.

"Sorry, gue capek banget semalam, terus pas pagi gue lupa ngebuka chat kalian" Dalih Fita, tidak mengatakan yang sebenarnya.

Gabby dkk belum mengetahui bahwa Fita yang berada bersama mereka, bukanlah Fita yang sebenarnya. Dirinya adalah jiwa Vania yang berpindah pada tubuh Fita.

Gabby dan Karin sedang berada dikantin, mereka bukannya meninggalkan Kinar dan Fita. Hanya saja, hari ini adalah tugas dari Gabby dan Karin untuk mengambilkan makanan pesanan mereka untuk dimakan bersama.

Tiap hari, jadwal mereka ke kantin memanglah berbeda-beda. Namun sesekali, Fita dkk akan ke kantin bersama, itu hanya berlaku jika suasana kantin tidak terlalu ramai.

Mereka malas makan dengan suasana ramai, walaupun anak-anak disana begitu disiplin ketika makan. Namun kadang kala, masih ada anak yang tidak mau menurut.

Karna itu, Fita dkk lebih senang makan di rooftop atau taman samping sekolah. Mereka ingin makan didalam kelas, namun sayang sebab peraturan melarang setiap muridnya untuk makan didalam kelas. Sekalipun sedang jam istirahat.

"Heloo epribodi! Gabby Miss Universe tiba!" Teriak Gabby dengan suara lantangnya.

Beruntung sebab kelas sudah sangat sepi, sehingga tidak ada yang mendengar teriakan mengerikkan dari Gabby selain mereka.

"Ish jangan kebiasaan teriak deh Gab!" Decak Kinar sebal.

Sedangkan si empu yang di decaki hanya terkekeh, seolah tak memiliki salah apapun. Gabby menarik tangan Fita yang sedang menulis secara tiba-tiba, agar mengikuti mereka untuk ke rooftop.

Beruntungnya, Fita dapat menahan dirinya, hingga buku tulis itu tidak tercoret.

"Jangan tarik gitu dong Gab, ini kalau buku nya kecoret gimana coba" Sinis Fita menatap julid pada Gabby.

Gabby sendiri menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal, ia jadi merasa sedikit bersalah karna perlakuannya barusan.

"Hehe sorry Rys, habisnya lo gue panggil dari tadi gak nyaut-nyaut" Gumam Gabby meminta maaf.

Sedangkan Fita yang memang tidak ingin memperbesar masalah, hanya mengangguk memaafkan Gabby. Toh, ini memang bukanlah masalah besar, seandainya buku itu tercoret pun, Gabby pasti akan dengan senang hati meminta untuk menuliskan kembali tulisan yang tercoret.

Gabby orangnya memang sebertanggung jawab itu, tidak seperti kebanyakan anak yang malah akan menyalahkan temannya balik jika melakukan suatu kesalahan tanpa sengaja. Padahal jelas ialah yang bersalah.

.
Ini udah aku lanjutin lagiii,, kalian masih nungguin ini gak? Semoga aja masih yah:)

.
548 kata
05 Januari 2023

Fita Or Vania?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang