Fita Or Vania?!

10. Tentang Gabby

"Lo kenapa Gab?" Tanya Kinar pada Gabby.

Mereka berempat saat ini sedang berada di rooftop sekolah, namun hal yang menarik perhatian mereka adalah Gabby. Pasalnya, sejak pagi, Gabby tidak seceria biasanya. Bahkan bisa dikatakan, Gabby selalu diam dan murung.

Gabby menatap Fita dkk yang menatap dirinya khawatir. Senyum kecil terbit dari bibir Gabby.

"Gue gak papa kok, cuma yah kalian ngerti lah hal apa yang bisa buat mood gue buruk" Gumam Gabby santai.

Kinar dan Karin hanya mengangguk mengerti, sedangkan Fita masih bingung. Fita belum mengetahui segalanya di kehidupan nya kali ini. Walau dirinya sudah lumayan lama berteman dengan Gabby, namun Fita yang sekarang, baru kali ini menemukan sifat Gabby yang seperti ini.

Seakan mengerti akan kebingungan Fita, Karin mengatakan hal yang membuat mood Gabby menurun drastis hari ini.

"Kayaknya Tante Catherine gak balik semalam, makanya Gabby badmood gitu" Tukas Karin.

Fita menatap Gabby dengan pandangan bertanya, seolah berkata apa perkataan Karin benar. Dan dibalas anggukan oleh Gabby.

Mommy Gabby adalah seorang single parents, suaminya, alias Daddy Gabby. Telah meninggal ketika usia Gabby masih belia.

Pekerjaan Daddy Gabby memang cukup berbahaya jika mereka tidak dapat mengerti medan yang sedang mereka tempuh.

Daddy Gabby yang berprofesi sebagai seorang pilot meninggal karna pesawat yang sedang ia kemudikan terkena sambaran petir ketika sedang dirinya kemudikan.

Karna itu, Mommy Gabby membesarkan Gabby seorang diri selama ini. Catherine banting tulang untuk membiayai Gabby, dan beruntungnya keluarga Catherine dan suaminya merupakan kalangan atas juga. Sehingga tidak terlalu sulit bagi mereka untuk melanjutkan hidup setelah kematian sang kepala keluarga.

"Gue mau berusaha ngertiin Nyokap gue, tapi gue juga capek. Hampir tiap tahun, Nyokap gak pernah nengokin gue. Dengan alasan sibuk kerja, gue selalu sendirian di rumah dan cuma di temenin maid doang" Ujar Gabby dengan suara bergetar.

Fita membawa Gabby kedalam pelukannya, Fita tau Gabby sedang dalam kondisi buruknya, dan pasti gadis itu sedang membutuhkan sandaran.

"Gue bangga karna Nyokap gue mampu biayain gue, walau dia harus banting tulang sana-sini demi gue. Gue bahagia karna Nyokap gue bisa ngejaga perasaan dia dan gak berpaling dari Bokap gue. Tapi gue gak butuh semua harta menggunung yang Nyokap gue kasih ini" Lirih Gabby.

"Gue cuma mau Nyokap ada disaat gue butuh dia, gue mau ngerayain hari bahagia gue sama dia. Cukup Bokap gue yang ninggalin gue buat selamanya, gue gak mau ngerasain rasanya, punya Nyokap tapi gak ngerasain rasa sayangnya hiks" Akhirnya air mata Gabby luruh.

Gabby menangis terisak di pundak Fita, Gabby lelah dengan keadaan, belasan tahun dirinya menjadi anak yang hidup tanpa kasih sayang langsung oleh orang tuanya.

Hidup bersama para maid, pada nyatanya tak mampu mengurangi rasa rindu Gabby pada Catherine.

"Shhhtt, gue tau lo sedih Gab, gue juga gak bisa minta lo buat jangan sedih. Atau sekadar ngomong, 'Nyokap lo lakuin semuanya buat lo', karna dasarnya lo udah tau itu" Gumam Fita.

"Tapi sebaiknya, lo jangan larut dalam rasa sedih lo, kalau ada waktu. Usahain ngomong semuanya sama Nyokap lo. Kasih tau dia yang sebenernya. Tentang lo yang butuh sosok figur dia di kehidupan lo. Bukan cuma butuh label dia doang" Ungkap Fita dengan jelas.

Gabby masih berusaha menghentikan isakannya, walau cukup sulit. Gabby itu tidak mudah menangis, namun sekalinya ia menangis. Maka akan sulit menghentikan tangisnya.

"Makasih, udah selalu ada buat gue. Kalian satu-satunya sahabat yang mau nemenin gue, disaat tau kondisi keluarga gue. Temenan bukan cuma karna nama" Lirih Gabby namun masih dapat didengar oleh ketiganya.

Mereka berpelukan bersama di rooftop, tanpa menyadari bahwa sejak tadi, ada beberapa orang pria yang menatap dan mendengar apa yang mereka katakan.

.
Aku udah lanjutin lagii,, kalian suka gak sih sama cerita ini? Btw maaf kalau alurnya terkesan lambat

.
604 kata
06 Januari 2023