13. Alasan Utama

6.2K 341 1
                                    

Tepat detik itu juga, jiwa Fita yang sebenarnya, keluar dari raganya. Dan lagsung digantikan oleh Vania, Vania melihat dan mendengar semua yang dikatakan dan dilakukan oleh Fita barusan. Dan tidak dapat dicegah, kristal bening juga lolos dari bola mata indahnya.

Tubuh Fita tersentak begitu Fita meninggalkan tubuhnya. Kepala Fita terasa pusing, namun rasa sakit pada hatinya menutupi rasa pusing itu.

Fita menatap Damar yang menatapnya dengan pandangan sedih, namun juga kecewa yang bercampur. Damar juga masih linglung, semua yang dikatakan Fita barusan. Entah mengapa terasa menyayat hatinya.

Tanpa mengatakan sepatah katapun, Fita berjalan meninggalkan kolam. Tak menghiraukan orang tua, kedua Abang serta adiknya yang masih berdiri di pintu masuk.

Tepat ketika Fita pergi, Damar tersadar dari lamunannya. Mata Damar terasa lelah karna sedari tadi mengeluarkan air mata.

"Masuk, Papah dan Mamah mau ngomong sama kalian" Tegas Geo, dan berjalan masuk diikuti yang lainnya.

Danu membawa kembarannya untuk masuk, Danu paham, Damar pun kaget dengan apa yang dikatakan oleh Fita barusan. Mereka tidak pernah menduga Fita akan mengatakan itu semua secara langsung.

~diruang kerja Geo~

Geo duduk dan menatap para putranya, tatapan Geo tajam dan begitu tegas.

"Jujur sama Papah, kenapa kalian gak pernah mau percaya kalau bukan adek kalian yang membunuh anak itu? Kenapa kalian lebih memilih anak tidak tau diuntung itu ketimbang adik kalian?" Tanya Geo dengan jelas.

Sungguh, Geo pun sudah jengah akan tingkah para putranya. Entah mengapa, sejak kedatangan gadis bernama Tiara, yakni anak dari mantan maid mereka. Para putranya tidak pernah lagi memperhatikan adik mereka.

"Jawab Papah Rivan, Danu, Damar, Gala? Kenapa diem aja?" Tanya Geo masih berusaha sabar.

Geo sadar, seharusnya sejak dulu dirinya tegaskan pada para putranya, apa alasan dibalik tingkah para putranya itu. Ini memang kesalahan dari Geo dan Reta juga.

"PAPAH BILANG JAWAB" Bentak Geo pada akhirnya.

Bagaimana tidak emosi, para putranya tidak ada yang mau menjawab pertanyaan dari dirinya. Geo bertanya baik-baik, mereka diam.

"Kak El, dia udah ngebuat Tiara meninggal" Gumam Gala pelan, namun masih terdengar didalam ruangan yang sunyi itu.

Pandangan Geo dan Reta terfokus pada Gala. Reta berjalan mendekati Gala dan mengeluh surai putranya dengan lembut.

"Maksud Gala apa hmm? Kak El gak pernah bunuh siapapun. Tiara meninggal karna memang sudah takdirnya-" Jelas Reta berusaha selembut mungkin.

"Mamah gak usah belain El, Rivan dengar sendiri Bi Dinda ngasih tau suaminya kalau yang bunuh Tiara itu El" Potong Rivan.

Kening Reta dan Geo mengkerut, apa maksud perkataan Rivan. Geo dan Reta tau betul alasan kematian Tiara, dan itu pastinya bukan karna Fita. Fita tidak pernah membunuh siapapun, putri mereka bukan pembunuh.

"Maksud kamu apa Van? Dinda itu tidak memiliki suami! Dia seorang single parents, karna ditinggal suaminya" Tekan Reta.

Rivan dan yang lainnya pun sontak kaget, berarti yang diajak berbicara oleh Dinda malam itu siapa? Malam dimana kematian Tiara diketahui, dimana Dinda menangis tersedu mengatakan pada seorang pria yang dia akui sebagai suaminya. Bahwa Tiara meninggal karna Fita.

"Jangan bilang kalian ditipu oleh Dinda?! Kalian percaya bahwa El membunuh Tiara hanya karna itu?" Tanya Geo dengan suara yang berusaha di tahan.

"Bukan cuma itu, Tiara sendiri sering ngasih tau kita kalau El sering gangguin dia. Bahkan parahnya, El pernah ngebuat Tiara masuk rumah sakit karna mentalnya yang terus ditekan sama El" Argumen balik dari Damar.

Geo dan Reta saling bertatapan, ternyata memang benar dugaan mereka selama ini. Ada yang tidak beres dengan keluarga Dinda, mantan maid yang mereka pecat dengan tidak terhormat beberapa tahun lalu.

.
Aku upload lagi nihh kayak biasanya yah dua chp perhari:) btw kalian bosen gak nungguinnya? Jawab dung:(

.
584 kata
07 Januari 2023

Fita Or Vania?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang