12. Tangis dan Ungkapan

6.4K 382 1
                                    

"Lo ngapain sih disini? Minggir sana!" Ketus Damar pada Fita.

Fita saat ini sedang duduk sendirian di pinggiran kolam renang. Fita berniat mencari ketenangan dengan menghabiskan waktunya sendiri disana.

Namun bukannya tenang, ia malah meradang karna kedatangan Damar yang tiba-tiba. Andai Damar hanya datang dan duduk diam. Namun pria itu malah terus mengusik Fita.

"Gue gak mau berantem sama lo hari ini, tapi kenapa lo selalu ngebuat gue emosi sih Bang? Gue juga capek kali, lo selalu ngehina gue. Iya gue tau gue gak sesempurna Tiara, lo selalu ngatain gue pembunuh. Oke sorry, tapi bukan gue yang bunuh dia" Ungkap Fita.

"Andai bisa, gue bakal milih mati ngegantiin Tiara. Seenggaknya dengan begitu, lo, Bang Ivan, Bang Danu dan Gala gak akan benci gue kan? Gue capek hidup didalam kebencian kalian. Belasan tahun kalian terus berlaku kayak gini, kalau emang gak suka sama gue. Kenapa kalian gak pernah bunuh gue aja? Padahal banyak banget loh kesempatan buat kalian bunuh gue, tapi kenapa kalian malah nyiksa gue gini?" Lirih Fita.

Vania yang menggantikan sosok Fita, dirinya juga sudah lelah. Hampir tiga bulan dirinya disana, namun tak ada sehari pun tanpa rasa sakit yang dia dapatkan.

"Lo mau tau kenapa? Karna kita gak terima Tiara meninggal gara-gara lo! KENAPA GAK LO AJA YANG MATI SAAT ITU TA, KENAPA MALAH TIARA YANG MATI!" Bentak Damar pada akhirnya.

Suara Damar ternyata menarik perhatian para anggota keluarga yang didalam kediaman.

Reta, Geo, Rivan, Danu dan Gala, berjalan menuju area kolam renang begitu mendengar teriakan Damar yang menggelegar.

Pemandangan pertama yang mereka dapatkan, adalah saat dimana Damar hendak melayangkan tangannya pada Fita. Sedangkan Fita sendiri hanya diam dan bahkan seperti tidak berita untuk menghindar.

"Andai dengan bunuh lo, Tiara bakal kembali. Udah dari dulu gue lakuin itu Ta! Lo gak akan pernah bisa gantiin posisi Tiara! Lo selalu haus pujian dan perhatian, gak kayak Tiara!" Bentak Damar.

Degg

Jantung Fita entah kenapa terasa menyakitkan mendengar apa yang dikatakan Damar. Mungkin ini perasaan dari pemilik asli tubuh Fita.

~Vania, izinin aku bicara sebentar sama Bang Damar. Aku mau ngucapin sesuatu sebelum aku sepenuhnya pergi~

Suara itu didengar oleh Fita, Fita tau bahwa sepertinya itu adalah suara dari si pemilik tubuh yang asli. Dan dengan sukarela, Fita membiarkan tubuh yang ia tempati, kini diambil alih oleh jiwa orang lain.

Dugg

"Di mata Abang El segitu gak berharganya? Sakit Bang, padahal adik kandung Abang itu El. Tapi kayaknya posisi Tiara jauh lebih tinggi dibanding El yah. El iri Bang sama Tiara, hati El perih tiap Abang dengan bangganya mamerin Tiara sebagai adek ke temen Abang. El pengen di sayang Abang, El, El sayangnya sial banget, haha" Fita dengan suara tawa yang lirih.

"Tapi Abang bisa tenang sekarang, karna El yang Abang benci udah gak ada-" Ucapan Fita terjeda sejenak.

Degg
Jantung Damar berdetak lebih kencang saat Fita mengatakan hal barusan. Entah mengapa, Damar merasa tidak terima mendengar ucapan Fita. Namun Damar masih berusaha menutup mulutnya.

"El yang Abang lihat sekarang, itu bukan lagi El yang dulu. Entah kita masih bisa ketemu atau gak, tapi Bang Damar harus tau, dulu pas El umur 5 tahun, dan hampir meninggal, Bang Damar orang pertama yang nangis buat El. El seneng banget Bang, El gak akan pernah lupain keluarga ini" Sambung Fita.

Air mata entah mengapa mulai turun dari mata Damar, bukan hanya Damar, namun juga pada Abang El yang lain.

"Lo ngomong apa sih" Ketus Damar masih berusaha menahan suara bergetar nya.

Senyum kecil terbit dari bibir Fita, jemarinya perhalan membelai pipi Damar yang sudah basah oleh air mata yang entah sejak kapan mengalir dari matanya.

"Waktu El udah habis, El udah gak bisa jadi El yang dulu. Maaf kalau El gagal jadi Adek yang Abang mau, El nyerah Bang. Detik ini juga El nyerah, El capek hiks, sakit Bang. Disini sakit, makin lama rasanya makin perih. Tapi Abang harus tau, seiri-irinya El sama Tiara. El gak pernah bunuh dia Bang, gak pernah. El pamit yah, jaga diri Abang. El gak akan ingetin Abang lagi buat gak makan kerang" Akhir Fita dengan senyum.

.
Jujurly aku ngetik ini rasanya perih gitu, malah nangis juga:) kayak sakit aja ngebayangin jadi Fita yang dulu.

.
691 kata
07 Januari 2023

Fita Or Vania?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang