18. Gengsi

5.3K 279 0
                                        

Fita sedang berjalan menuju kamarnya, namun di jalan Fita berpapasan dengan Damar. Apa Fita menggubris keberadaan Damar? Tentu saja tidak, Fita justru sibuk dengan handphonenya.

Namun sayangnya, Damar yang mulai menyentuh Fita dengan menahan pergelangan nya. Fita sontak berhenti dan menatap Damar yang juga menatapnya. Tatapan Fita sangat datar, tidak ada lagi pandangan penuh kasih sayang untuk Damar.

"Lepasin!" Tegas Fita dengan tampang datarnya.

Damar sendiri tidak menggubris itu, justru cengkraman nya semakin kuat. Pergelangan tangan Fita sudah memerah karna itu, namun itu tidaklah membuat cengkraman Damar melonggar.

"Lo budek sampai gak denger gue bilang apa?" Tanya Fita menatap remeh pada Damar.

Damar sendiri wajahnya sudah mulai memerah karna direndahkan oleh Fita. Namun bukannya menjawab, Damar justru mengatakan hal yang membuat senyum remeh Fita semakin merekah.

"Gue gak suka lo yang sekarang" Ungkap Damar menatap dalam mata Fita.

Seandainya Fita tidak mengingat bahwa Damar ini pria yang tidak bisa menjaga ucapannya, dan mereka juga bersaudara. Mungkin Fita akan terpesona oleh mata dalam dan tajam milik Damar.

"Gak suka? Tapi menurut gue, gue gak berubah kok. Gue sama aja" Gumam Fita memperhatikan dirinya dari atas sampai bawah.

Damar mendecih pelan.

"Cih, gak usah sok gitu Ta, kita tau kali lo lagi ngedrama" Decihnya.

Fita sendiri menatap Damar yang juga masih menatap dirinya. Mereka saling bertatapan saat ini. Aura yang keduanya pancarkan juga begitu kuat.

"Drama? Gue emang suka nonton drama, tapi gue gak sudi buat ngedrama cuma karna lo. Dan lagi, gue ini gak bercanda loh soal ucapan minggu lalu. Kalian semua bisa nikmatin kehidupan kalian, tapi jangan harap Fita yang kalian kenal dulu bakal balik. Dia udah meninggal" Tekan Fita pada kata akhirnya.

Damar nampak semakin muak akan perkataan Fita, Damar tidak mengerti, ia marah mendengar ucapan Fita yang berkata bahwa dirinya telah meninggal. Damar tidak terima, walau ia tidak mengetahui alasannya.

Harusnya, dirinya memang senang, namun entah mengapa, hati Damar sangat terasa menjanggal karna ucapan Fita beberapa hari lalu. Dan perubahan yang Fita tunjukkan, walau tidak langsung, namun Damar masih cukup peka untuk merasakan perubahan itu.

Mulai dari Fita yang biasanya akan sangat manja pada orang tua mereka, kini Fita nampak sedikit lebih menjauh. Fita yang dulu selalu menatap dirinya dan para saudaranya dengan pandangan memuja, namun pandangan itu sudah menghilang.

Bukan hanya itu, hobby dan makanan yang biasanya tidak akan di sentuh oleh Fita. Kini entah mengapa Fita nampak sangat menyukai hal-hal itu. Seperti bermain basket, volly dan olahraga lainnya, serta memakan makanan laut, seperti kerang, cumi-cumi dll. Padahal Fita yang dulu sangat tidak suka berolahraga dan memakan makanan seafood seperti itu.

Menurut Fita, berolahraga itu melelahkan, dan makanan seafood itu aromanya sangat amis. Karna itu Fita sangat menghindari hal-hal itu, namun Fita yang sekarang. Dirinya begitu suka melakukan semua hal itu.

"Lo berubah, sangat berubah, gak usah bohong. Lo nyembunyiin sesuatu kan?" Todong Damar.

Fita sendiri masih tersenyum remeh, namun ia tetap menjawab pertanyaan Damar.

"Gus gak berubah, lagi pula gue harus nyembunyiin apa dari lo? Gak ada gunanya. Satu lagi, sejak kapan lo perhatiin gue segitunya? Apa lo mulai peduli sama gue?" Tanya Fita dengan lirih pada akhir kalimatnya.

Namun walau lirih, kalimat itu masih dapat didengar oleh Damar. Sontak Damar tertawa mendengar ucapan Fita barusan.

"Hahaha gue peduli sama lo? Sorry, gue cuma ngerasa aneh aja. Anak kayak lo ternyata bisa berubah, gue pikir gak akan" Judes Damar.

Setelah mengatakannya, Damar meninggalkan Fita sendiri. Tanpa mendengar ucapan Fita selanjutnya.

"Lo mulai perduli, tapi ternyata ego lo sebesar itu. Tapi tenang aja, gue bakal ngehancurin ego lo, sebesar apapun itu. Liat aja nanti" Gumam Fita.

.
Aku bakal upload lagi nanti sekitar sore atau malem gitu, ada yang mau nungguin gak?:)

.
607 kata
11 Januari 2023

Fita Or Vania?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang