"Kita hanya berbeda ruang bukan waktu. Hanya berbeda cara untuk meraih kesuksesan"
(Arreysa Amerta)Hari terus berganti,hari ini eysa akan berangkat ke Yogyakarta untuk melanjutkan pendidikan. Sekarang ia sudah bersiap untuk berangkat, ia berjalan menuju mobil untuk segera berangkat menuju bandara. Sepanjang jalan ia terus melihat pemandangan yang ada diluar jendela, pemandangan yang mungkin tidak akan ia lihat lagi. Ia juga melewati SMA tempat dulu ia menikmati masa putih abu-abu. Tak lama ia sampai di bandara,ia segera masuk kedalam,tak lama lagi pesawatnya akan berangkat. Ia pun berpamitan dengan kedua orang tuanya dan teman temannya.
" Ayah bunda eysa berangkat ya" ucap eysa kepada kedua orang tuanya
" Iya nak,jaga diri kamu disana" ucap Umar ayah eysa kepada sang putri lalu memeluknya
" Jaga diri baik-baik ya sayang, sering sering telepon bunda" sambung Aisya bunda eysa yang juga memeluk sang putri.
Setelah selesai berpamitan dengan kedua orang tuanya eysa beralih berjalan menuju teman temannya, ia berjalan menuju Audy dan Dina .
" Ges gue berangkat duluan ya" ucap eysa kepada kedua sahabatnya. Setelah selesai selesai dengan sahabatnya ia berjalan menuju diksa yang berdiri tak jauh dari nya.
" Gue pamit, nih buat lo" ucap eysa lalu memberikan sebuah paper bag warna hitam ke diska.Diska mengambil paper bag itu dengan raut penuh tanya, kemudian eysa berjalan menuju ayah dan bundanya. Ia mengambil koper lalu berjalan menuju pesawat, ia berjalan hingga tak terlihat lagi.
Pesawat yang eysa naikki sudah mendarat dengan selamat di salah satu bandara yang ada di Yogyakarta. Ia berjalan keluar dari bandara lalu menaiki taksi untuk pergi ke rumah neneknya, yah ia memiliki seorang nenek yang tinggal di Yogyakarta. Taksi yang ia tumpangi berhenti didepan sebuah rumah yang sangat hijau ,karena terdapat banyak pohon-pohon yang tumbuh membuat udara di sana sangat sejuk dan segar.
" Assalamualaikum" ucap eysa sambil mengetuk pintu rumah
Dari dalam rumah ada seorang perempuan yang sudah berkeriput kulitnya keluar sambil mengenakan kacamata,berjalan dengan perlahan dan sedikit membungkuk.
" Waalaikumsalam" ucap perempuan yang di wajahnya terdapat banyak keriput membuka pintu rumahnya. Ia melihat seorang gadis muda yang cantik berdiri di depannya,ia melihat dengan seksama dari atas kepala hingga ujung kaki. Ia seperti mengenalinya, namun ia juga lupa siapa.
" Kamu siapa" tanya nenek itu kepada eysa
" Ini eysa nek, nenek lupa ya" jawab eysa menampakkan wajah sedih karena neneknya tak mengenali dirinya lagi.
" Ini eysa cucu nenek ya, masyaallah nak kamu sudah besar ya sekarang" ucap nenek itu lalu memeluk eysa dengan erat.
Setelah berpelukan mereka langsung masuk, eysa segera membawa kopernya masuk kedalam kamarnya. Kamar dengan nuansa coklat kayu, membuat kesan natural tapi elegan. Ia menyusuri setiap ruangan yang ada di rumah sang nenek, ia sangat kagum dengan rumah sang nenek. Selain disini banyak tanaman,tapi juga Nuansa yang ada di dalam rumah sangat hangat dan natural.
Saat ia menyusuri setiap ruang yang ada di rumah sang nenek, ia memasuki sebuah ruangan yang ada di samping dapur. Sebuah ruangan yang saat eysa membuka pintunya ia langsung terkejut dan terkagum-kagum, bahkan ia tak henti-hentinya tersenyum. Ia merasa sangat bahagia dengan apa yang ia lihat.
Next.....
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑨𝒍𝒅𝒊𝒔𝒌𝒂𝒓𝒆𝒌𝒔𝒂𝒏 (TAMAT)
Short StorySingkatnya, mencintai itu tak harus memiliki. Namun dengan kamu melepaskannya dan membiarkan dia bahagia, adalah suatau hal besar yang kamu lakukan pada hidup orang lain. # 1 Diska (9 Februari 2023) # 3 Areksa ( 10Februari 2023) # 8 Abian ( 14 F...