+26

72 7 0
                                    






Hari ini eysa kembali menjenguk diska, namun kali ini ia tak sendiri melainkan bersama El. Tadi pagi El merengek Ingi bertemu dengannya, akhirnya Abian membawa El untuk datang kerumahnya. Namun eysa memilih untuk membawa El kerumah sakit,Karna ia akan kembali menjenguk diska. Hari ini hari Minggu dan jadwal eysa ada di siang hari,jadi paginya ia memilih untuk kembali menjenguk diska dan bertemu dengan El.

" Hallo, assalamualaikum" ucap eysa membuka pintu kamar rawat diska.

" Eh masuk ey" ucap diska mempersilahkan eysa masuk

Eysa berjalan menuju diska dengan tangan kanannya mengandeng El, eysa meletakkan tasnya di meja .lalu mendekati ranjang diska.

" Lo belum minum obat dis?" Tanya eysa kepada diska

" Udah kok ey" jawab diska

" Btw itu anak kecil yang waktu itu kan" sambung diska membuat eysa mengangguk.

" Iya ,ini Elvaro. El Salim sama om diska" ucap eysa meminta El untuk menyalami diska.

" Hallo om" ucap El menyalami diska dengan sedikit kesusahan,eysa pun mengangkat El untuk duduk di samping diska.

" Eh gue ke toilet bentar ya" ucap eysa lalu berjalan menuju toilet meninggalkan diska dan El yang sedang menonton kartun di handphone diska.

" Iya" ucap diska lalu kembali fokus ke handphonenya.

Saat itu Abian datang dan memeriksa keadaan diska,Abian juga memberi pilihan pada diska . Antara hari kemoterapi atau cuci darah, diska hanya menanggapi hal itu dengan tertawa.

" Hari ini lo mau kemoterapi atau cuci darah dulu" tanya Abian serius .

" Haha,gue cape Ian. Mau Sampek kapan gue kaya gini" jawab diska membuat Abian menarik nafasnya.

" El, pindah ke sofa dulu ya" ucap Abian meminta El untuk pindah ke sofa,dan El hanya mengangguk. Dengan cepat Abian menurunkan El dari atas ranjang diska.

" Dis, minimal itu yang bisa buat lo tetep bisa hidup" sambung Abian mencoba memberikan semangat pada diska.

Huhf...

Diska menarik nafasnya dengan gusar,ia sangat lelah dengan semua yang terjadi padanya. Ia sangat lelah dengan semua ujian yang Tuhan berikan, dari ia yang kehilangan sang mama. Kekerasan dan hinaan oleh sang papa dan sakit, tidak ada lagi yang berarti lagi di dunia ini buat diska saat ini. Kehidupannya sudah hancur, tubuhnya sudah tak sanggup.

" Dis" ucap Abian menyentuh tangan diska.

" Cuci darah" putus diska .

" Cuci darah, siapa yang cuci darah" ucap eysa membuat diska dan Abian terkejut,mereka lupa bahwa disini masih ada eysa. Dan eysa belum tau tentang penyakit diska.

" Ngak itu, apa .." ucap diska terpotong oleh Abian.

" Pasien sebelah, yaudah gue pamit. Yuk El" ucap Abian lalu pergi dari ruang rawat diska membawa El .

" Btw udah siang ,gue mau balik hari ini ada praktek" ucap eysa lalu mengambil tasnya .

" Iya makasih ya udah jenguk gue" ucap diska yang hanya direspon eysa dengan jempol dan anggukan.

Diska merebahkan tubuhnya,ia akan beristirahat. Setelah ini ia akan menjalani cuci darah,ia harus menyiapkan banyak energi.  Mungkin setelah ini keadaannya akan menurun,jam pun berjalan dengan cepat. Sudah tiba saatnya diska untuk masuk kedalam ruang tempat cuci darah,diska Segera memposisikan dirinya. Memang bukan pertama kalinya ia masuk ke dalam ruangan ini,namun tetap saja ada rasa khawatir yang ia rasakan.

Terhitung sudah hampir 3 jam diska melakukan cuci darah, saat ini ia akan dipindahkan keruang rawat lagi. Diska masih sangat lemas,ia merasakan sakit yang cukup hebat di seluruh tubuhnya.  Perawat membiarkan diska untuk tidur, dan meninggalkan diska. Sebelum itu perawat menyuntikkan obat yang dapat mengurangi rasa sakit pada tubuh diska.

Sedangkan di Sebuah rumah seorang perempuan sedang berkutat dengan alat dapur,ia sedang membuat kue. Entah kenapa akhir-akhir ini ia sangat senang membuat kue, ia m membuat kue untuk dibagi-bagikan dengan teman-temannya dirumah sakit. Tiba-tiba handphonenya berbunyi,eysa langsung berjalan dan mengangkat telepon yang masuk .

" Halo, assalamualaikum" ucap eysa

"Waalaikumsalam sayang, gimana udah makan kamu. Bunda harap kamu tidak melupakan makan" ucap bunda eysa dari seberang sana.

Sudah hampir satu bulan bunda eysa berada di Yogyakarta,yah Karna permintaan sang nenek untuk bisa ditemani. Eysa pun memperbolehkan sang bunda untuk datang dan menemani sang nenek, walaupun ia akan sedikit kesusahan mengurus rumah. Tapi itu bukan masalah,Karna eysa sudah terbiasa sejak kecil dengan kegiatan dan tugas rumah tangga. Jika kata tetangga eysa  yang di Yogyakarta

" Wes cocok rabi mba"
( Udah cocok nikah mba)

"Ambi anak e ibuk AE py,kerjone neng tambang Lo"
(Sama anak ibu aja gimana,kerja di tambang dia)

Dan Masih banyak lagi yang mereka bicarakan,haha lucu sekali.




Next....

𝑨𝒍𝒅𝒊𝒔𝒌𝒂𝒓𝒆𝒌𝒔𝒂𝒏 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang