+15

83 10 0
                                    

"Atmosfer yang tak lagi sama"
(Arreysa Amerta)


Pagi ini eysa sedang sibuk berkutat dengan alat dapur,hari ini ia membuat banyak kue. Karena hari ini di rumah sang nenek akan ada acara  kecil kecilan, nanti akan ada tetangga yang datang. Eysa yang sejak pagi sudah ada di dapur pun langsung merasa lega saat semua kue yang ia buat sudah selesai,ia langsung menata kue- kue itu di atas meja. Setelah selesai ia berjalan bergegas naik ke kamarnya untuk mandi, tak butuh waktu lama untuk eysa mandi. Sekarang ia sedang ada di depan cermin untuk bersiap-siap,ia yang mengenakan gamis warna navy dan jilbab warna abu-abu membuatnya sangat cantik.

" Masyaallah cantik banget deh gue" ucap eysa memuji dirinya sendiri.

Tak lama sang nenek datang dan mengetuk pintu kamar eysa untuk memanggilnya.

" Eysa, keluar yuk. Tamunya udah pada datang nak" ucap nenek eysa membuka pintu kamar sang cucu.

" Iya nek ,eysa turun sekarang" ucap eysa membenarkan jilbabnya.

Mereka berdua turun lalu menyambut para tamu yang datang sambil sang nenek memperkenalkan eysa kepada mereka semua yang datang. Orang-orang yang melihat eysa sangat memuji kecantikannya,bahkan banyak yang menawarkan eysa untuk menjadi menantu mereka.

" Duh nduk ayu ne, dadi mantuku ae gelem ora nduk " ucap seorang wanita yang umurnya sekitar 40-an.

Eysa yang mendengar ucapan ibu- ibu itu hanya bisa tersenyum malu, ia memang tidak lancar berbahasa Jawa. Namun ia cukup tau apa yang ibu itu ucapkan.

"Wes rasah ngunu kui ,ben kuliah sek" ucap nenek eysa yang berjalan kearah eysa Karna mendengar perbincangan antara sang cucu dan ibu - ibu di sampingnya.

Acara berjalan dengan lancar, sekarang mereka semua sedang berbincang satu sama lain, hingga matanya menangkap sosok yang baginya tak asing. Namun ia tak begitu  memperdulikan,ia lebih memilih untuk melanjutkan pekerjaannya. Ia mengambil nampan lalu mengantarkan minuman ke arah segerombolan laki laki yang terlihat seumuran dengannya.

" Misi" ucap eysa meletakkan nampan berisi minuman di meja, mereka pun langsung memberikan ruang untuk eysa .

" Iya, kamu cucunya nek Maryam ya" tanya salah satu dari mereka

" Iya ,saya cucunya" jawab eysa sambil menurunkan minuman dari nampan ke meja.

" Eh ya kenali gw Farhan" ucap orang tadi mengangkat tangannya untuk berkenalan

" Iya, saya eysa "balas eysa menyalami

" Iya. Oh ya kenalin juga itu namanya Fauzan, yang itu namanya gesta terus di sampingnya namanya gibran " ucap Farhan memperkenalkan teman temannya, mereka pun saling melambaikan tangan sebagai perkenalan

" Oh iya , kenalin gw eysa " ucap eysa kepada mereka semua.

Setelah itu ia langsung masuk kedalam dapur untuk mengambilkan kue ,lalu mengantarkan kepada yang lain. Setelah selesai ia langsung duduk di ayunan yang ada di samping rumah,tak jauh dari para tamu yang lain. Saat ia sedang duduk ia membuka hp dan memencet salah satu aplikasi bewarna ungu ,saat membuka ia melihat notifikasi saat ia buka ternyata dari akun diska . Ia melihat diska yang sedang tanding futsal, jujur saja sejak ia pergi ke Yogyakarta ia tak pernah saling memberikan kabar satu sama lain. Bahkan diska juga jarang ikut chat bersama teman temannya yang lain.

"Haii " teriak seseorang yang duduk tak jauh dari eysa , eysa pun menoleh kearah suara. Terdapat beberapa remaja perempuan

" Sini gabung" sambung orang tadi kepada eysa,eysa pun berjalan mendekati orang orang itu.

" Kenapa?" Tanya eysa Kepada mereka

" Sini gabung sm kita, dari pada kamu sendirian disana " ucap Salah satu perempuan yang duduk di depan eysa,lalu bergeser agar eysa bisa duduk

" Oh iya, makasih "  ucap eysa lalu duduk di samping perempuan tadi.

" Nama kamu siapa?" tanya salah satu dari mereka

" Kenalin namaku eysa" jawab eysa sambil mengulurkan tangannya .

" Kenalin nama aku Kamila" ucap perempuan disamping eysa yang bernama Kamila

" Kenalin juga aku Sintia ,ini Mala " sambung perempuan yang ada di samping kamila lalu memperkenalkan  temannya yang ada di sampingnya.

" Haii, salken" ucap eysa kepada mereka semua.

Mereka pun saling mengobrol dan membiacaraka hal-hal secara random, Karna saling asik mengobrol mereka lupa bahwa hari semakin sore . Akhirnya Kamila, Sintia,dan Mala  pun berpamitan pulang. Sebelum pulang Kamila pun mengajak eysa untuk besok pagi berangkat kuliah bersama mereka bertiga.

" Ey,besok  berangkat kuliah bareng sama kita aja. Besok kita jemput" ajak Kamila kepada eysa

" Eh ngak usah, nanti buat Kalian repot " ucap eysa Karna tak enak dengan mereka bertiga

" Uwes santai AE, ora repot kok. Wong awak dewe Iki Lo sak kelas" ucap Sintia,ia memang asli orang Jogja maka ia terbiasa berbicara dengan bahasa Jawa. Sedangkan Kamila san mala bukan orang Jogja,maka mereka sering menggunakan bahasa Indonesia.

" Yaudah, makasih ya semua" ucap eysa sambil tersenyum kepada mereka bertiga.

Mereka bertiga pun pamit pulang, Karna hari sudah mulai gelap. Setelah semua orang pulang eysa masuk lalu membantu sang nenek membereskan rumah dan segera membersihkan diri, setelah selesai ia pun berniat istirahat. Namun pandangan malah tertuju pada tumpukan novel yang ada di atas meja , novel yang ia bawa dari Jakarta. Ia pun berjalan mengambil satu buah novel,ia pun membacanya. Karna terlalu asik membaca novel itu,ia tidak sadar bahwa jam sudah menunjukkan pukul setengah sebelas. Ia pun segera menutup novel lalu bersiap untuk tidur,Karna mengingat besok ia akan ada jam kuliah pagi

Next....

𝑨𝒍𝒅𝒊𝒔𝒌𝒂𝒓𝒆𝒌𝒔𝒂𝒏 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang