𝑨𝒍𝒅𝒊𝒔𝒌𝒂𝒓𝒆𝒌𝒔𝒂𝒏 (TAMAT)

+30

Malam ini diska terduduk sambil menahan sesak di dadanya, ucapan eysa terus berputar di pikirannya .

" Arkhhh" teriak diska mengeluarkan semua yang ia rasakan.

Saat itu tanpa di sengaja ada Dion yang datang berniat mengajak diska main PS, namun ia malah m nemukan diska sedang duduk dan mendengar teriakkan penuh amarah dari diska.

" Dis,lo kenapa Anjing" tanya Dion menepuk pundak diska.

" Sejak kapan lo disini"  bukannya menjawab pertanyaan Dion,ia malah balik bertanya kepada Dion.

" Barusan, sekarang jawab pertanyaan gue" ucap Dion duduk di samping diska.

" Lo tau ngak" ucap diska melihat Abian .

" Apa,ada masalah apa" tanya Dion melihat diska.

" Ngak,tapi eysa besok nikah" ucap diska membuat Dion terkejut.

" Nikah,sama siapa anjing. Ngak usah bercanda bangsat" ucap Dion meminta penjelasan dari diska.

" Gue ngak bohong,dia bilang langsung sama gue" ucap diska menyandarkan punggungnya di kursi

" Terus sama siapa dia nikahnya" tanya Dion kepada diska.

" Abian" jawab diska singkat

"Abian, dokter yang nambani lo njir"  tanya Dion tidak percaya dengan yang ia dengar. Diska hanya tersenyum tipis.

Dion cukup tau apa yang dirasakan oleh diska,karna selama ini diska menyimpan perasaan kepada eysa. Terbukti setiap kali eysa bersama diska, ia bisa melihat bahwa diska nyaman dan merasa hangat.

Dion tak ingin menganggu sang sahabat yang sedang tidak baik-baik saja,ia pun memilih untuk masuk dan menonton televisi. Saat ia duduk ia melihat obat-obatan yang diska konsumsi, beberapa obat itu masih utuh. Artinya Diska sudah tidak pernah meminum obat-obatan itu,ia langsung menghampiri diska dan meminta penjelasan.

" Woy kenapa lo ngak minum obat lo" tanya Dion memperlihatkan botol obat yang masih utuh tersegel.

Diska hanya melirik sekilas lalu melangkah masuk,Dion langsung mengejarnya. Ia ingin tau apa alasan diska tidak meminum obat-obatannya.

" Jawab gue bangsat" sambung Dion kepada diska.

" Itu udah ngak berguna,gue udah capek anjing" jawab diska langsung masuk kedalam kamarnya.

Dion hanya bisa menahan emosinya, ia sangat tidak bisa mengerti apa yang diska pikir kan. Ia pun berjalan kearah sofa dan mendudukkan dirinya disana, ia sangat merindukan diska yang dulu.

Sedangkan ditempat lain eysa sedang sangat gugup,sang bunda terus saja menggodanya.

" Ciee yang bentar lagi jadi istri,aduh-aduh" ucap Sanga bunda membuat para sepupu eysa tertawa.

" Bunda ahh udah " ucap eysa membuat Pipinya berwarna merah.

" Aduh gini nih kalau di lamar cowok spek sat set halal" ucap Rara sepupu eysa.

" Bener banget, mau atu cowok spek sat set " sahut Mia yang juga sepupu eysa.

Eysa hanya bisa tertunduk malu mendengar perkataan mereka, rasanya ingin menghilang dari hadapan mereka semua . Eysa pun merengek agar mereka berhenti mengejeknya.

" Udah dong " ucap eysa sedikit merengek.

" Aduh calon pengantin malu - malu gaess, lihat deh pilinya warna  merah " ucap Rara membuat yang lain tertawaan

Hari semakin malam,eysa pun segera pergi ke kamarnya. Ia melihat sudut kamarnya dengan saksama, mungkin ini adalah malam terakhir ia menempati kamar ini . Ia berjalan kearah sebuah bingkai foto,ia mengusap wajah orang yang ada di foto itu.

" Ayah, Abang. Eysa besok mau nikah,andai kalian ada disini,pasti ayah yang akan menjabat tangan suamiku dan Abang akan nganterin aku ke pelaminan kan" ucap eysa lalu memeluk bingkai foto itu.

Ia pun beralih ke arah meja riasnya,meja yang menjadi tempat favoritnya. Ia pasti akan merindukan kamar ini, kamar yang sudah ia tempati kurang lebih dari 24 tahun ,dan besok ia akan melangkah masuk kedalam kehidupan rumah tangga.

Next...