+13

83 8 0
                                    

"Belajar terbiasa tanpa hadir satu sama lain, namun tak saling melupakan. pergilah untuk kembali"
(Arreysa Amerta)

Pagi ini Eysa sudah ada di bandara untuk mengantar Melly dan Juna berangkat ke luar negeri,ini sekaligus perpisahan bagi mereka. Eysa yang memeluk Melly sebagai pelukan perpisahan membuat Audy dan Dina juga ikut memeluk, mereka akan berpisah cukup lama. Dan mungkin waktu mereka untuk bisa bertemu dan menghabiskan waktu hanya sedikit,mereka melepas pelukan dan membiarkan Melly pergi.

" Mell jaga diri baik-baik ya,jangan lupain bestie lu ini " ucap Dina tak kuat menahan air mata

" Iya , kalian juga jangan lupain gue. Gue bakal sering kontak kalian" ucap Melly yang sama tak kuat menahan air mata. Kemudia ia dan Juna mengambil koper dan tas, kemudian berpamitan.

" Gue pergi ya bro,jaga diri disini " ucap Juna kepada teman temannya.

" Siap, Lo juga jaga diri sama jaga Melly" ucap Aksa sambil menepuk pundak Juna

" Hati hati disana" ucap diska yang juga menepuk pundak Juna.

" Iya,Lo juga jangan sering-sering minum. " Ucap Juna yang di angguki diska

" Kita pamit,bayy" ucap Juna lalu berjalan menuju petugas bandara

Setelah pesawat Melly dan Juna terbang mereka semua memutuskan untuk kembali,namun kali ini para laki-laki mengajak para perempuan ke markas mereka untuk sekedar menghilangkan kesedihan.
Mereka menghentikan motor tepat di depan bangunan, mereka melepas helm dan para perempuan turun .

" Ini rumah siapa?" tanya Audy kepada Aksa yang ada di sampingnya

" Ini tempat kita suka kumpul" jawab Aksa kepada Audy

" Yuk masuk" ajak Edgar kepada mereka

Edgar membuka pintu ,hal yang pertama para perempuan lihat adalah bingkai beserta foto lima orang laki-laki yang tak lain adalah Edgar,Juna, Aksa, Dion,dan diskab

Mereka melangkah kaki menuju ruang tengah,ketiga perempuan itu langsung di sambut dengan aroma alkohol yang sedikit menyengat

" Kalian sering mabok ya?" Tanya Dina yang langsung menutup hidungnya.

" Ngak sering kok" jawab Edgar kepada Dina .

" Yaudah mending kalian ke belakang, deket kolam renang" suruh Edgar kepada ketiga perempuan itu.

Mereka bertiga langsung berjalan menuju kolam renang,disana mereka mendapati sebuah tempat yang bisa dijadikan tongkrongan.

" Gilaa bangus banget,kenapa mereka ngak ngasih tau dari lama sih" ucap Dina melihat rerumputan yang luas dengan kolam renang di tengah dan beberapa tempat duduk yang sama seperti di cafe

" Baguss banget" ucap Audy yang langsung berjalan menuju kebawah pohon yang besar dan rindang. Memberikan rasa sejuk dan nyaman.

Sedang eysa lebih memilih untuk duduk di kursi pinggir kolam,tak lama tiga laki laki datang sambil membawa tiga kantong plastik berisi makanan dan minuman untuk mereka semua . Edgar yang melihat dina duduk di ayunan pun menghampiri sambil membawa 2 buah es krim di tangannya.

" Haii sayang, gimana bagus ngak" tanya Edgar sambil memberikan es krim yang ada di tangannya.

" Bangus banget,ihh kenapa baru ajak aku kesini sekarang"  jawab dina yang membuat Edgar gemas.

" Iya maaf sayang" ucap Edgar lalu membawa Dina kepelukannya.

" Ihh" ucap dina yang menikmati pelukan Edgar dan es krim di tangannya.

Sedangkan Aksa menghampiri Audy yang sedang duduk di bawah pohon besar bersama seekor kelinci bewarna putih.

" Asik banget sama kelincinya" ucap Aksa mendekat dan duduk di samping Audy .

" Nih minum" sambung Aksa memberikan sebotol minuman rasa coklat kesukaan Audy.

" Makasih,ihh kenapa baru ajak aku kesini sekarang" tanya Audy kepada Aksa.

" Maaf sayangku" jawab Aksa lalu memeluk Audy dari samping.

Audy tak bisa memberontak Karna sejujurnya pelukan Aksa Sangat nyaman untuk meredakan rasa kesalnya, ia  menikmati pelukan yang Aksa berikan dengan angin yang membuatnya ingin tidur dalam pelukan Aksa.

Di sisi lain Diska dan Eysa terlihat duduk berduaan di pinggiran kolam renang menikmati kesunyian dan ketenangan di antara keduanya.

Terlalu fokus dalam permainan handphone miliknya, perempuan muda itu tidak menyadari bahwa es krim yang ia genggam pada tangan yang satunya menetes sedikit demi sedikit.

Pemuda disampingnya menyadari hal itu dengan reflek ia menyodorkan tangan kekar miliknya di bawah tetesan es krim milik Eysa yang kapan saja bisa jatuh.

Tess...

Dengan sigap telapak tangan Diska menerima tetesan es krim milik Eysa sebelum mengenai celana milik gadis muda itu.

Eysa yang melihat perilaku tiba-tiba dari Diska sontak membelakakan matanya dan melihat ke bawah.

"Lo ngapain?!" sentak Eysa pada pemuda di sampingnya dengan mata yang menoleh ke arah Diska.

Diska melirik ke arah Eysa dan menyodorkan telapak tangannya yang sedikit kotor akibat menerima tetesan es krim milik Eysa.

Eysa yang melihat hal itu memegang tangan kekar milik Diska dan berniat untuk membersihkannya, namun sebelum itu

Diska menjilat terlebih dahulu telapak tangannya yang berbekas es krim milik Eysa tanpa rasa jijik.

Slurpp...

Next.....

𝑨𝒍𝒅𝒊𝒔𝒌𝒂𝒓𝒆𝒌𝒔𝒂𝒏 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang