Mirae mengenakan seragam sekolahnya sembari menatap buket bunga yang ia temukan di lokernya kemarin. Bunga tersebut ia letakkan di dalam vas cantik di atas meja riasnya. Senyum Mirae merekah dengan sendirinya.
Setelah selesai dengan persiapannya ke sekolah, Mirae meraih tas ranselnya dan bergegas pergi menuju ruang makan untuk memakan sarapannya. Ibunya berangkat lebih pagi hari ini, jadi Mirae sarapan sendiri karena ayahnya pun sudah pergi bekerja.
Mirae duduk di atas kursi makan lalu mulai memakan sarapannya yang sudah disiapkan asisten rumah tangganya. Seperti biasa, omelette dengan sedikit nasi dan brokoli kukus. Tidak lupa teh manis hangat di samping kanan piring tersebut.
Suara bel rumah Mirae berbunyi menginterupsi fokus Mirae saat menyantap sarapannya.
"Biar saya yang bukakan, Non," ucap salah seorang asisten rumah tangga Mirae.
Mirae mengangguk dan melanjutkan sarapannya.
"Joheun achim, princess."
Mulut Mirae berhenti mengunyah. Dengan cepat gadis itu menoleh ke belakang dan melihat Jay berdiri di depan pintu utama rumahnya dengan senyum di wajahnya. Laki-laki itu berjalan menghampiri Mirae di meja makan dan duduk di sebelah kiri gadis itu.
"Kenapa kamu kesini?" tanya Mirae.
"Lah, emang lo berangkat sama siapa?" balas Jay.
"Tapi kepagian. Biasanya kamu jam segini belum sampai," ujar Mirae.
"Lagi pengen aja. Memang nggak boleh, ya?" tanya Jay.
"Ya boleh. Cuma heran aja tumben kamu jam segini udah sampai," jawab Mirae. "Kamu udah sarapan?"
Jay menggeleng.
"Loh, gimana, sih? Yaudah, ini sarapan dulu aja," kata Mirae.
"Nggak usah. Gue mau sarapan di sekolah bareng yang lain," tolak Jay.
"Nanti kamu lapar. Nggak bisa fokus sama pelajaran," ujar Mirae.
"Ih, udah, ah. Lo makan aja, jangan ngurusin gue," suruh Jay.
Mirae kembali menyuap sarapannya tanpa menyadari pacarnya itu tengah memperhatikannya dari sisi kiri.
"Bunga yang kemarin lo kemanain?" tanya Jay penasaran.
Mirae menelan makanannya. "Mirae pajang di kamar."
"Emang lo udah tahu itu dari siapa?" tanya Jay lagi.
Mirae menggeleng.
"Lalu, kenapa tetap dipajang?" Jay mengernyit.
"Bagus aja. Bikin kamar Mirae jadi cantik," jelas Mirae.
Jay menghela nafas panjang.
"Rae, mulai hari ini lo jangan kemana-mana sendiri dulu, ya," pinta Jay tiba-tiba.
"Kenapa?" tanya Mirae.
"Eum... Pesan Tante Kim," jawab Jay beralasan.
"Kok tiba-tiba? Pasti ada apa-apa," tuduh Mirae.
"Nggak, Rae. Mama lo cuma mau lo nggak kenapa-kenapa sampai ujian sekolah selesai. Takutnya lo malah nggak bisa ikut ujian dan nggak lulus SMA," ujar Jay berusaha meyakinkan Mirae.
"Mirae nggak kenapa-kenapa, kok. Lagipula, apa lagi yang perlu ditakutin?" tanya Mirae.
Jay bergeming. Kalau aja lo tahu, Rae.
"Intinya, Jay mau Mirae sama Jay terus mulai hari ini. Jay janji nggak akan ninggalin Mirae. Ngerti?" tukas Jay.
"Itu kenapa kamu datang lebih pagi hari ini?" tanya Mirae.
KAMU SEDANG MEMBACA
Retrieved || Park Jongseong (Jay) [17+]
FanfictionSEASON 2 OF "Forgotten" by Bogochimda ----------------------- "Lo enggak akan pernah selangkah lebih maju dari gue." Jay ingin sekali mengulang waktunya ke masa-masa musuh bebuyutannya, Jake, tak kembali hadir di hidupnya dan mengacaukan segalanya...