Jay membuka pintu rumahnya dengan kasar. Suara bantingan pintu tersebut mampu mengagetkan seluruh isi rumah siang hari itu. Tidak terkecuali Nyonya Park yang siang hari itu sedang bekerja dari rumah. Nyonya Park keluar dari kamarnya dengan wajah kebingungan.
"Jongseong? Kenapa kamu? Kok berisik banget?" tanya Nyonya Park.
"Ma, Papa hari ini pulang larut lagi?" tanya Jay.
"Iya, seperti biasa. Ada apa, sih?" balas Nyonya Park masih kebingungan.
"Ma, Jay harus ketemu Papa sekarang juga. Ini urgent," pinta Jay.
"Ada apa? Papa kamu kalau lagi kerja nggak bisa diganggu. Lagian, Papa kerjanya di tengah kota, Jay. Kamu mau ke sana siang-siang begini?" ujar Nyonya Park.
"Aku harus bicara sekarang banget, Ma!" kata Jay sedikit membentak ibunya.
Nyonya Park sontak terdiam. Ia tahu ada yang salah dari diri Jay.
"M-maaf, Ma." Jay menangkup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Tidak lama, pundaknya bergetar dan isakan tangis mulai terdengar dari mulutnya.
"What's wrong?" tanya Nyonya Park yang langsung memeluk anak sematawayangnya.
"Ma... Mirae... She's gone again...," jawab Jay.
Nyonya Park menatap Jay kaget. "Maksud kamu?"
"Tadi Jay sama Mirae ke cafe untuk ngehabisin waktu bareng... Mirae izin ke toilet tapi habis itu dia nggak balik. Jay telepon dia, yang angkat bukan dia, Ma...," jelas Jay.
"Siapa yang angkat?" tanya Nyonya Park.
"Sunoo, Ma... Komplotan Jake... Mirae dibawa pergi sama Jake...," jawab Jay lemas.
Pundak Nyonya Park lantas melemas. Degup jantungnya kini bertambah cepat. Wajahnya terlihat lesu.
"Aku harus bicara sama Papa sekarang juga, Ma... Jay takut Mirae dimacem-macemin lagi sama Jake. Mirae udah gak bisa ditelepon, hapenya juga gak bisa dilacak...," jelas Jay.
"Bodyguardsmu, gimana? Kamu udah minta mereka gali informasi, belum?" tanya Nyonya Park sambil merogoh ponselnya di kantung mantelnya.
"Udah, mereka lagi nyari. Tapi ini udah mau 4 jam, Ma. Mirae masih belum ditemuin. Aku takut dia bakalan berakhir diculik kayak du-"
"Jangan langsung konklusi kayak gitu. Kita tunggu dulu. Pasti Mirae ketemu hari ini," potong Nyonya Park.
Jay pun menutup rapat mulutnya.
"Mama sedang hubungi Papa. Kamu mau langsung ke kantor Papa apa tunggu di sini dulu?" tanya Nyonya Park.
"Aku bakalan ke tempat salah satu bodyguard dulu. Aku pantau dari sana," jawab Jay lalu bersiap untuk kembali pergi dari rumahnya.
Nyonya Park pun mengangguk. Wanita itu menyaksikan anaknya kelabakan berlari keluar pintu utama rumahnya. Ia tidak bisa membayangkan betapa takutnya Jay siang hari itu.
________________________________________________________________________________Waktu menunjukkan tepat pukul 7 di malam hari. Satu notifikasi masuk ke dalam ponsel Dohee yang tergeletak di atas meja belajarnya sambil dalam mode pengisian daya. Dohee yang tengah merapikan pakaiannya pun berhenti melakukan aktivitasnya dan meraih ponselnya.
Dahi Dohee berkerut. Heeseung menghubunginya malam hari itu. Tidak biasanya laki-laki itu menghubungi Dohee malam-malam begini.
heeseung_lee
heeseung_lee: Dohee
heeseung_lee: maaf ganggu, boleh minta tolong?
KAMU SEDANG MEMBACA
Retrieved || Park Jongseong (Jay) [17+]
FanfictionSEASON 2 OF "Forgotten" by Bogochimda ----------------------- "Lo enggak akan pernah selangkah lebih maju dari gue." Jay ingin sekali mengulang waktunya ke masa-masa musuh bebuyutannya, Jake, tak kembali hadir di hidupnya dan mengacaukan segalanya...