Episode 70

42 5 0
                                    

Tiga hari berlalu. Bukannya semakin mendapat pencerahan, Jay justru semakin terpuruk di dalam kegelapan. Mirae benar-benar tidak bisa ia temukan. Perempuan itu hilang bak ditelan lautan. Ia tidak bisa mendapatkan jejaknya di manapun, begitu juga dengan jejak Jake.

Jay termenung di taman rumah sakit tempat Dohee dirawat. Sendirian. Ia hanya ditemani sekaleng soda di tangan kanannya. Pikirannya kalang kabut.

Jay hanya diam dengan nafas teratur. Kantung matanya menghitam. Bibirnya juga semakin hari semakin pucat. Ia jelas-jelas sedang sangat stres.

Gue harus gimana lagi, ya, Tuhan..., pikirnya. Ia mulai putus asa.

Mirae... Lo baik-baik aja, kah? Gue benar-benar gak tenang, pikirnya lagi.

Sekotak makanan tiba-tiba berada di hadapan Jay. Laki-laki itu mengerjap, lalu melirik seseorang di sebelah kanannya.

 Laki-laki itu mengerjap, lalu melirik seseorang di sebelah kanannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo kelihatan menyedihkan."

Jay menerima sekotak makanan tersebut. Niki pun duduk di samping kanannya.

"Menurut lo aja kenapa gue kelihatan begini," ketus Jay.

"Makan dulu. Lo belum sarapan. Ini sudah jam 1 siang," suruh Niki.

Jay meremat kaleng soda yang sudah kosong di tangannya itu, lalu melemparnya ke dalam tong sampah di samping kirinya.

"Thanks," ucap Jay. Niki pun mengangguk.

Jay mulai melahap makanan yang Niki bawakan untuknya.

"Lo dari rumah?" tanya Jay melihat rambut Niki yang tampak habis keramas.

"Yeah. Gue kemarin nemenin nyokap sampai agak malam, jadi gue baru mandi lagi tadi," jelas Niki.

"Oh, ya, gimana nyokap lo?" tanya Jay.

Niki terdiam sejenak. "She's fine."

"Glad to hear that," balas Jay lalu kembali melahap makanannya.

"Lo di sini sampai kapan?" tanya Niki.

"Entah. Gue kalau pulang ke rumah juga gak bisa ngapa-ngapain," jawab Jay.

"Ini sudah hampir seminggu Mirae hilang, Jay. Apa lo yakin gak mau coba lapor ke polisi?" tanya Niki, wajahnya ikut prihatin dengan keadaan Jay.

"Gak perlu. Bokapnya Mirae udah kerahin anak buah buat cari," jawab Jay lagi.

"Oh, jadi mereka udah mulai tracking?"

Jay mengangguk pelan.

Niki menghela nafas pelan.

"Semoga ini gak semakin berlarut," gumamnya. 

"Sambil nunggu, lo gak mau ngapa-ngapain buat cari Mirae?" tanya Niki.

"Gak ada yang bisa gue lakuin lagi, Nik," balas Jay.

"Gak tahu, gue rasa semangat lo meredup aja," ucap Niki.

Retrieved || Park Jongseong (Jay) [17+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang