Jay merogoh laci lemari di rumahnya. Ia mencari sebuah album foto yang sudah lama tidak dibukanya. Setelah 10 menit mencari, ia akhirnya menemukan apa yang ia cari.
Jay membawa album foto tersebut ke kasurnya. Dengan posisi tengkurap, Jay membuka album foto tersebut. Ia mencermati 1 per 1 foto yang ada di sana. Sayangnya, ia masih tak menemukan jawaban atas hal yang terlintas di pikirannya.
"Sial... gue yakin gue dan Yeonjun itu pernah ketemu dulu. Kalau nggak, kenapa gue ngerasa kenal sama wajah dia," gumam Jay pasrah.
Jay menelentangkan tubuhnya di atas kasurnya. Ia menatap ke langit-langit kamarnya. Jay pun merogoh kantung celananya dan memperhatikan kamera tersembunyi yang ia temukan di sela-sela rangkaian bunga yang Mirae miliki di kamarnya tadi.
Siapa Yeonjun sampai berani naruh kamera gini? Kurang ajar, pikir Jay kesal.
Jay menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya. Kepalanya terasa sangat panas.
"Ugh... Gue harus nyari jawaban ke mana lagi? Jake aja gak bisa dilacak keberadaannya. Gue harus minta tolong siapa lagi?" tanya Jay bertubi-tubi pada dirinya sendiri.
Jay duduk di kasurnya. Ia meraih tas ranselnya yang terletak di samping kasurnya. Ia mengambil ponselnya dan mengirimi Heeseung sebuah pesan. Sesaat kemudian, Jay beranjak dari kasurnya dan berjalan keluar kamar dengan menggunakan jaket berwarna biru tua.
________________________________________________________________________________"Ada apa?"
Jake membuka pintu kamar Yeonjun sesaat setelah dirinya tiba di rumah laki-laki itu.
"Lo gak punya adab?" ketus Yeonjun.
"Fuck adab. Ada apaan? Lo bilang ini penting?" tanya Jake lalu duduk di samping Yeonjun yang tengah berada di depan komputernya.
"Gue tadi ketemu Jay," jawab Yeonjun, tangannya terlihat mengetik sesuatu di atas keyboard komputernya.
Jake terlihat terkejut. "Kok bisa?"
"Gue ke SMA Spark lagi tadi. Daily check, demi elo," ujar Yeonjun sedikit menyinggung Jake.
"Whatever," celetuk Jake.
"How was he?" tanya Jake. Ia tampak penasaran. Sudah beberapa bulan dirinya dan Jay tidak bertemu.
"He's softer," jawab Yeonjun. "But is still a jackass."
Jake terkekeh pelan.
"Lo lagi ngapain, sih?" tanya Jake.
Pundak Yeonjun turun.
"Gue rasa kamera yang ada di bunga yang gue kasih ke Mirae dirusak," ujar Yeonjun.
Jake mengernyit. "Gimana bisa?"
"Gue gak tahu. Gue gak bisa akses sekarang. Gue gak bisa lihat locationnya juga," jelas Yeonjun. "Apa di device lo bisa?"
Jake mengeluarkan ponselnya lalu membuka aplikasi yang digunakan untuk mengakses rekaman dari kamera tersembunyi tersebut.
"Loh, kok error?" tanya Jake.
"Tuh, kan, beneran dirusak," balas Yeonjun.
"Shibal. Sama siapa?" tanya Jake terlihat kesal.
"Gue lagi coba ngeakses rekaman sebelum kamera ini dirusak," jawab Yeonjun.
Kedua laki-laki itu pun kini tampak sibuk mengutak-atik komputer Yeonjun, berusaha mendapatkan rekaman terakhir yang masih bisa diselamatkan dari kamera tersembunyi itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/304278879-288-k970305.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Retrieved || Park Jongseong (Jay) [17+]
FanfictionSEASON 2 OF "Forgotten" by Bogochimda ----------------------- "Lo enggak akan pernah selangkah lebih maju dari gue." Jay ingin sekali mengulang waktunya ke masa-masa musuh bebuyutannya, Jake, tak kembali hadir di hidupnya dan mengacaukan segalanya...