Episode 63

45 4 0
                                    

Jay bersama ketiga temannya kini tengah menikmati makanan mereka di salah satu restoran yang berada di sebuah mall yang tak jauh dari rumah Jay berada. Benar kata Heeseung, keluar dari kamarnya adalah cara terbaik untuk berhenti memikirkan di mana Jake berada. Kini Jay fokus untuk membuat perutnya kenyang.

"Habis ini main TimeZone, mau?" ajak Niki.

"Lu bayarin, ya," celetuk Jungwon.

"Dasar matre," ketus Niki.

"Jongseong mau gak, tuh?" tanya Heeseung sambil menyuap makanannya yang tinggal tersisa satu sendok lagi.

"Gas aja, gue juga gabut," jawab Jay. "Tapi Niki bayarin, ya."

Niki mendengus sebal.

"Punya teman matre semua," gumamnya agak kencang.

Ponsel Jay bergetar. Ia pun merogohnya dari kantong celananya. Jay tidak merasa mengenali nomor tersebut. Ia mengernyitkan dahinya dan beranjak dari kursinya.

"Mau ke mana?" tanya Heeseung.

"Sebentar, angkat telepon," jawab Jay.

Jay pun menjauh dari teman-temannya dan mengangkat telepon yang masuk itu.

"Yeoboseyo," sapa Jay.

"Jongseong-a, oraenmane."

Suara itu. Tubuh Jay membeku seketika. Rasanya jam dinding berhenti berputar. Waktu terasa berhenti saat telinganya mendengar suara tersebut.

"Lo lagi di mall central, ya?" tanya orang itu.

"Apa mau lo?" tanya Jay.

"Coba tengok ke belakang," suruh orang itu.

Jay pun mengikuti arahan orang itu dan pupil matanya membesar.

Ternyata selama ini orang yang selama ini ia cari duduk tidak jauh dari tempat dirinya dan ketiga temannya duduki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ternyata selama ini orang yang selama ini ia cari duduk tidak jauh dari tempat dirinya dan ketiga temannya duduki.

"JA-"

"Kalau lo teriak, ketiga teman lo mati," ancam Jake.

Jay pun membungkam mulutnya. Jantungnya berdegup sangat kencang hingga terasa sakit.

Mata Jay menangkap Sunghoon dan Sunoo yang ternyata juga memperhatikan dirinya dan ketiga temannya makan sedari tadi. Sunghoon dan Sunoo membuka kupluk jaket mereka dan terlihat di tangan mereka masing-masing mereka menggenggam pistol.

Jay kembali menatap Jake yang kini tengah memainkan pistol yang dibawanya.

"Lo siap untuk kalah?" tanya Jake.

"Apa maksud lo, Jake?" tanya Jay dengan suara agak bergetar. Ia benar-benar tidak siap dengan situasi ini.

"Kita harus bicara," ucap Jake. "Bilang ke teman-teman lo kalau lo ada urusan mendadak. Lo harus pastikan mereka pulang duluan atau pastiin gak ada yang ikutin lo."

Retrieved || Park Jongseong (Jay) [17+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang