Episode 74

17 1 0
                                    

Satu minggu telah berlalu. Mirae menghabiskan hampir seluruh waktu luangnya untuk bersantai, membaca buku, dan belajar memasak. Sudah lama ia tidak menginjakkan kaki keluar dari rumah Jake. Tampaknya gadis itu mulai merasa nyaman di sana.

Di hari Sabtu yang cerah ini, Mirae menghabiskan waktunya untuk memakan choco cips cookies dengan segelas susu dingin di balkon kamar tidurnya sambil membaca sebuah novel romansa.

Suara ketukan pintu memecah keheningan siang hari Mirae saat itu.

"What do you think?" Jake mengangkat kedua alisnya setelah membuka pintu kamar Mirae

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"What do you think?" Jake mengangkat kedua alisnya setelah membuka pintu kamar Mirae.

"Where'd you get that sunglasses?" tanya Mirae.

"I don't know ini punya siapa. Mungkin punya Sunghoon ketinggalan," jawab Jake lalu melepas kacamata yang ia pakai.

Mirae terkekeh pelan.

"Udah sarapan?" tanya Jake sembari berjalan mendekati gadis itu lalu duduk di atas kasur Mirae yang mengarah langsung ke balkon kamarnya.

"I made bacon, egg, and sausage. Kalau kamu mau, aku udah buatin juga di dapur," jawab Mirae.

"That's so kind of you," puji Jake.

Mirae tersenyum manis. Ia menutup bukunya yang sedang ia baca lalu menatap Jake teduh.

"Jake, thanks for saving my life," katanya.

Jake terdiam, ia bingung apa maksud Mirae mengatakan hal tersebut.

"Aku baru sadar, kalau kamu gak seberjuang ini dari dulu, mungkin kamu udah gak bisa lihat aku lagi sekarang," kata Mirae. "Kalau kamu tahu maksudku."

"Konteks lo bilang gini apa?" tanya Jake.

"Entahlah, Jake. Beberapa hari ini aku sibuk nyambungin semua kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi kalau kamu nggak kasih tahu aku apa yang sebenarnya terjadi," jawab Mirae.

"Kalau kamu gak buka rahasia itu, sama aja aku bunuh diri, kan?" sambungnya.

Jake tersenyum simpul. Ia beranjak dari duduknya lalu berlutut di hadapan Mirae.

"H-hei, kamu mau apa?" tanya Mirae gugup.

"Rae, you know I lost Youngjae. Mungkin gue saat itu terlihat jahat, sampai Jay bisa memanipulasi lo kayak gitu. Tapi, gue sangat bersyukur lo bisa percaya sama gue sekarang. Hasil kerja gue dan kedua teman gue berarti membuahkan hasil. Gue gak bisa kehilangan orang tersayang gue lagi untuk yang kedua kalinya," jelas Jake. Pandangannya terlihat tulus.

Mirae meraih kedua tangan Jake, menggenggamnya erat-erat.

"Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali," ucapnya.

Jake mengangguk setuju. Ia berdiri, menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya.

"Do you miss Dohee?" tanya Jake.

Retrieved || Park Jongseong (Jay) [17+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang