Episode 64

32 6 0
                                    

"What was that, Jake?" 

Sunghoon membawakan Jake segelas teh hangat dan selimut untuk temannya itu minum dan pakai. Sunghoon dan Sunoo berkumpul di kamar Jake untuk menenangkan Jake yang tampak terguncang selepas pembicaraannya dengan Jay beberapa jam yang lalu. Jake menyeruput teh manis hangat buatan Sunghoon dan menggenggam erat gelasnya.

"Apa?" tanya Jake masih lemas.

"Kenapa lo nangis?" tanya Sunghoon.

Jake menghela nafas panjang.

"Gue pun gak tahu... Gue bener-bener dimakan emosi sampai gue gak kuat nahan air mata gue sendiri," jawab Jake.

"Apa yang lo bicarain dengan Jay?" tanya Sunoo. 

"Gue... ngerasa bukan ngomong sama Jongseong tadi," jawab Jake.

"Maksud lo?" Sunghoon tampak khawatir.

"Lo tahu... dia kayak kembali ke saat-saat 'itu'. Gue berasa ngomong sama Jay yang 'itu'... Dia benar-benar..." Jake menarik nafasnya dalam-dalam.

"Dia benar-benar iblis."

Sunghoon dan Sunoo kini duduk di sebelah kanan dan kiri sofa yang Jake duduki.

"Sisi itu gak pernah kembali ke diri Jay selama bertahun-tahun. Dia kembali lagi tadi. Gue benar-benar gak habis pikir. Gue pikir sisi dia yang itu udah hilang makanya gue bisa dengan mudah bikin dia terpuruk. Gue salah. Dia benar-benar gak bisa ditebak," ujar Jake.

"Jadi... soal 'itu', itu benar?" tanya Sunoo.

"You know the answer, Noo. Gue gak mungkin salah," jawab Jake.

Sunoo menyandarkan punggungnya di sandaran sofa.

"Kita harus siapin rencana lebih matang dan lebih cepat dari Jongseong. Pokoknya gue harus bisa dapetin Mirae," ucap Jake.

"Mirae punya gue, dan selamanya adalah punya gue," sambungnya.

"Kita harus mulai dari mana? Lo masih mau berharap sama Yeonjun?" tanya Sunghoon.

"Ya, kita masih bisa harapin dia. Tapi, Jay sekarang tahu kalau Yeonjun bersekongkol sama gue. Kita harus pakai cara lain," jawab Jake.

Suasana kamar Jake hening untuk beberapa saat.

"Gue ada ide. Kita fokusin Yeonjun untuk Mirae dan lo bisa serahin teman-teman Jay sama kita," celetuk Sunoo.

Jake mengernyit. "Maksud lo?"

"Kita selama ini terfokus sama Mirae sampai lupa kalau mau dapetin Mirae berarti harus nyingkirin Jay DAN teman-temannya dulu. Kita serang dari 2 sisi, satu dari Mirae dan satu dari teman-temannya. Ngerti?" jelas Sunoo.

"Apa yang mau lo lakuin ke teman-teman Jay?" tanya Jake penasaran.

Sunoo tersenyum miring.

"Ini bakalan lebih seru dari sebelumnya, gue percaya ini akan berhasil."
________________________________________________________________________________

Suara kertas saling bergesekan satu sama lain pagi hari itu sudah memenuhi ruangan kerja Jennie. Wanita itu sudah sibuk dengan setumpuk dokumen sejak pukul 7 di pagi hari. Sekarang sudah jam 10 pagi, sudah 3 jam wanita itu bertengger di kursinya. Ia belum sarapan, hanya menenggak segelas kopi dan air mineral.

Setelah puas membaca kata demi kata yang ada di lembaran kertas di atas mejanya, Jennie beralih ke layar komputer miliknya. Jari telunjuk kanannya sibuk menggulirkan mouse, sedangkan tangan kanannya menempel di dagunya.

Jennie berhenti menggulirkan layar komputernya. Matanya tertuju kepada suatu file yang tidak sengaja ia temukan di dalam flashdisk yang diberikan anak buahnya semalam. Dengan keraguan di hatinya, Jennie mengklik file tersebut hingga terbuka.

Retrieved || Park Jongseong (Jay) [17+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang