10- SS: Ujian

3.5K 712 311
                                    

Happy Reading

Waktu terlalu berharga, jika hanya diam dan tidak melakukan apa-apa. Apa lagi, ketika kertas ujian ada di depan mata. Terlebih ada 100 soal objektif dengan waktu 200 menit. Mungkin bagi Newa dan Sakha itu cukup, tapi tidak bagi Summer.

Hampir melewati tes hari ini, dia anggap sebagai kesialan. Tapi ternyata, menjawab soal-soal yang dapat membuat saraf-saraf otaknya merasa mati. Walaupun hiperbola, Summer rasa sekumpulan asap sedang keluar dari kepalanya, jika saja ini adalah film animasi.

Namun, Summer bisa menyembunyikan segala perasaannya dengan raut wajah datarnya. Ditambah, ada dua tes lagi yang katanya tidak diperlukan belajar untuk menjawab.

Ingin rasanya Summer berteriak saat ini. Tapi sudahlah, ini mungkin adalah takdirnya untuk menjawab soal-soal ini.

"Soal-soal sialan ini, rasanya mau gue lempar!" gumam Summer.

Satu ruangan yang hanya 10 orang, membuat ini semakin terasa menyebalkan. Summer juga tidak tahu, Sakha dan Newa berada di ruangan apa.

"Mau lihat?"

Summer menoleh. Seorang gadis berambut hitam panjang bergelombang. Matanya yang agak sipit, tapi tetap fresh dan cantik. Serta wajahnya juga imut sekaligus cantik, terlihat ada darah campuran di dalam dirinya. Namun, bibir gadis itu cukup pucat, begitupun dengan wajahnya. Summer kira, mungkin memang jenis kulitnya yang seperti ini.

Dan seingat Summer, dia tidak melihat gadis itu saat di auditorium dua hari yang lalu.

"Nggak, thanks!" tolak Summer.

Gadis itu menatapnya sesaat, cukup datar sedari tadi. "Oke!"

Lalu dia kembali dengan kertasnya.

"Jangan ada yang melihat kiri dan kanan, jika ada yang ketahuan mencontek. Maka, akan didiskualifikasi!"

Summer kembali fokus dengan lembar soalnya. Bagaimana bisa dia melakukan kecurangan. Dia tidak mau dan juga tidak bisa. Jika Summer berani melakukan itu, maka nama baik Sunny akan tercoreng. Dan dia tidak bisa membayangkan betapa marah dan kecewanya Sunny padanya.

Baiklah, dia harus fokus dengan soal-soal memuakkan ini.

Summer akan pasrah dengan hasilnya, lagi pula hanya pembagian kelas.

----

Sementara itu, di ruangan yang berbeda dengan Summer. Sakha dan Newa juga berada di ruangan berbeda-beda. Mereka terlihat lebih tenang dan santai saat menyelesaikan soal-soal tersebut. Seolah soal-soal itu bukan apa-apa bagi mereka.

----

"Time is up!" ucap penjaga.

Newa menutup lembar soal dan jawaban yang telah dia selesaikan beberapa menit yang lalu. Newa mendapatkan ruang ujian yang berbeda dari Sakha dan Summer.

"Ada waktu 5 menit untuk melanjutkan ke ujian selanjutnya!"

Newa memang mengetahui, jika mereka akan diberi tes IQ serta EQ, yang Newa tidak tahu apa hubungannya dengan pembagian kelas ini. Tapi sudahlah, dia akan tetap berusaha untuk melakukan yang terbaik. Tapi, ada yang mengganjal di dalam pikirannya saat ini, tentang Summer.

"Tuh anak ikut nggak ya ujian. Kalau nggak gimana," gumamnya.

Lalu, dia menggeleng. "Nggak peduli, salah sendiri. Gue bangunin nggak mau bangun. Sama aja kayak Kak Alana, kebo kalau udah tidur," gumamnya kembali.

----

Hampir menghabiskan waktu empat jam di dalam ruangan ujian, akhirnya seluruh murid kelas 10 keluar dari ruang ujian masing-masing. Summer sangat bahagia bisa menyelesaikan ujian yang sangat menyesakkan baginya.

SEPASANG SAYAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang