24- SS: Missed Memory

3.2K 449 47
                                    

Jika ada typo, harap dimaklumi. Karena update dan proses edit sudah tengah malam.

Happy Reading

Mata Newa membulat melihat tumpukan map di atas kasurnya yang baru saja dibawa si pembawa masalah ke dalam kamar asrama mereka. Tumpukan map itu dibawa tanpa izin dari rumah si pemilik sekolah. Tadinya, Newa baru saja keluar dari laboratorium VIP Class, dan tiba-tiba Summer datang terburu-buru dengan sebuah tas hitam besar. Saat Newa bertanya, apa isi tas itu, Summer tidak langsung menjawab. Si pembawa masalah—Summer langsung menarik tangan Newa dan membawa Newa yang ingin ke suatu tempat menjadi gagal dan dibawa ke kamar asrama mereka.

Saat Newa bertanya lagi, apa isi tas itu. Summer hanya meminta untuk Newa membuka tas hitam yang ternyata membawa beberapa berkas penting milik si pemilik sekolah.

Kata si pembawa masalah, gue udah izin, tapi mama lagi nggak ada, jadi gue bawa aja.

Sungguh gila, pikir Newa.

Helaan napas panjang yang terdengar dari mulut Newa. Newa menatap Summer yang sedang duduk di atas kasurnya sendiri. Summer Carsen Syam, dia juga membalas tatapan Newasena sambil duduk bersila dengan satu kotak permen coklat di depannya dan mulut itu terus mengunyah, seolah tidak terjadi apa pun.

"Isi berkas map ini apa?" tanya Newa.

Summer terus mengunyah makanan dengan cuek. Dia berkata, "Lihat aja sendiri!"

Newa menyerah, dia memilih mengambil satu map berwarna gold yang ada di atas kasurnya. Newa membuka map gold dengan judul 'Shadow School of Scientist: High School' pada lembaran pertama, terdapat 30 foto dari seluruh murid di angkatan tahun pertama, tahun ini. Ada foto Newa, Summer, Sakha dan 27 murid lainnya. Newa masih terlihat biasa saja melihat satu per satu foto itu.  Lalu, dia membuka lembaran kedua dan saat fokus membaca barisan tulisan itu. Kernyitan halus mulai terlihat di dahi Newa, ternyata ini adalah biodata masing-masing murid Shadow. 

Biodata yang tertata secara rinci, ada nama, tempat dan tanggal lahir, hobi, asal sekolah, alamat rumah, ya seperti biodata diri pada umumnya. Lalu, Newa beralih ke lembaran baru. Kali ini, perubahan tatapan Newa menjadi lebih serius, alisnya yang tebal mulai tertaut. Mata biru dan coklatnya, bergerak membaca setiap tulisan yang tercetak di atas kertas putih. Ekspresi Newa semakin serius dan tegang, posisi duduknya yang tadinya bersandar di dinding, berubah. Punggungnya lebih tegap, genggamannya di map berisi data teman-teman seangkatannya membuat dirinya sangat terkejut. Setiap lembaran Newa membaca secara rinci, napasnya semakin tercekat.

Summer yang melihat Newa mengalami kesulitan, mulai menghentikan aktivitasnya. Dia segera turun dari ranjang dan berjalan cepat ke arah Newa. Summer mengambil map dari tangan Newa, memegang kedua bahu Newa. Sepupunya itu seakan lupa untuk cara bernapas, seolah bacaan di atas kertas putih membuat seutas tali melilit lehernya.

"Newa, sadar! Tenang, oke!" 

Summer panik, tapi dia berusaha tenang agar Newa juga merasa tenang. Summer tidak menyangka jika Newa akan memberikan reaksi seperti ini saat membaca setiap lembaran kertas berkas berwarna gold. Summer langsung memeluk Newa, mengusap punggung Newa dengan pelan. Sedangkan Newa, bukannya merasa lebih tenang, Newa seakan tenggelam di dasar lautan dan merasa akan lenyap saat tangannya tidak bisa naik ke atas dasar daratan.

"Kak Amanda, Kak Alana, buka pintunya!"

Suara anak kecil itu mengalun jelas di telinganya. Air laut semakin menelannya ke dasar lautan, kamarnya begitu sesak, tanpa sadar dia mendorong kuat Summer, hingga gadis itu terjatuh ke lantai. Newa dengan rasa sesaknya, segera keluar dari kamar dan hampir saja terjatuh karena kakinya terasa begitu lemah untuk dibawa melangkah.

SEPASANG SAYAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang