Happy Reading
Liberty, pria itu memberikan sekotak coklat dan biskuit kepada Newa. Newa menerimanya dengan senyuman yang sangat lebar. Itu adalah makanan kesukaannya yang Liberty oleh-olehkan untuk Newa.
"Terima kasih Papa Li sayang."
Liberty tertawa dan mengacak rambut Newa. "Papa ada satu hadiah lagi untuk Tuan Putri Newa."
"Apa? Newa penasaran!"
"Tunggu sebentar, oke!"
Liberty pergi meninggalkan Newa di meja makan, malam itu Newa datang sendirian ke kediaman Sunny. Wanita itu, meletakkan segelas susu coklat panas di atas meja Newa.
"Lain kali, harus sama teman ke sini. Berjalan kaki dengan hutan kiri dan kanan, itu berbahaya Newa."
"Newa bawa pisau kecil di jaket Newa, Mama."
Sunny diam. Menatap putri dari kembarannya, wanita itu tersenyum kecil, mendengar Newa dengan santainya mengatakan, bahwa ada benda tajam yang dia bawa. Sunny cukup mengenali sifat keponakannya ini, terkadang keponakannya ini suka melakukan hal-hal yang menguji adrenalin. Wajah cantik dan lugu seorang Newasena memang menipu.
"Ya sudah, nanti diantarin sama penjaga ke asrama."
Newa menganguk.
"Atau mau nginap di sini aja?"
Newa menggeleng. "Besok Newa dan Renja mau berangkat bareng."
Sunny mengangguk-angguk kecil. Hingga akhirnya Liberty datang dan memberikan secarik amplop kepada Newa.
"Ini surat dari Ibu dan Ayah, untuk kamu!"
Newa menerima amplop berwarna pink itu dan tersenyum ke arah Liberty. "Terima kasih, Papa."
"Sama-sama sayang." Liberty duduk di samping Sunny, sambil menatap Newa yang tengah menghabiskan susu coklatnya.
"Kata Mama, kamu dekat dengan Renjana?"
Newa mengangguk.
"Bagaimana dengan pertemanan kamu dengan Renjana?"
"Baik, kita baru mengenal."
"Newa—"
"Sepertinya, Papa kenal Renjana jauh lebih lama, benar? Bahkan Renjana manggil Mama dengan sebutan Bunda. Apa jangan-jangan, dia juga panggil Papa dengan sebutan Ayah?"
Liberty tidak menjawab, dia sempat beradu tatap dengan istrinya—Sunny. Membuat Newa langsung mengerti, jika tebakannya adalah benar.
"Sebenarnya, apa hubungan Mama dan Papa sama Renja? Jangan-jangan, Renjana itu anak kandung Mama dan Papa juga? Jadi, Sakha sama Summer punya kembaran satu lagi."
Percayalah, jika Newa sangat santai menanyakan hal itu. Sehingga Liberty tertawa mendengar pertanyaan keponakannya, dan Sunny tersenyum. Tapi Newa merasa kesal, menurutnya tidak ada yang lucu, karena dia sangat serius dalam bertanya. Sudah lama Newa penasaran perihal ini. Tapi, dia terus menahannya untuk tidak bertanya. Karena dia tidak ingin ikut campur terlalu dalam dengan kehidupan temannya. Namun, semua membuatnya semakin penasaran.
"Renjana bukan anak kandung Mama dan Papa. Tapi, Mama dan Papa secara tidak langsung ikut membesarkan dia. Renjana sudah Papa anggap seperti anak kandung sendiri." Liberty mencoba menjelaskannya kepada Newa.
"Bagaimana bisa?"
Sunny yang kali ini menjawab. "Mama dan Papa nggak bisa menjelaskannya. Tapi, Mama sangat berterima kasih sama kamu, karena kamu udah mau jadi teman Renja. Dia bukan tipe anak yang mudah akrab dengan orang yang baru dia kenal. Tapi, sepertiny berbeda dengan kamu."

KAMU SEDANG MEMBACA
SEPASANG SAYAP
Teen Fiction"Shadow School adalah sekolah buangan tempat anak-anak bermasalah, bahkan anak-anak yang keluarganya juga tidak jelas asal usulnya." -- Summer dan Newasena dikenal dengan dua kepribadian yang saling bertolak belakang. Summer dikenal dengan kepribadi...