Part 26 : I gonna be the bride

250 33 23
                                    

Sedangkan Shaka tidak mengucapkan apa-apa lagi dan termenung di sofa untuk beberap saat. Perasaan Shaka pun tidak kalah kacau seperti perasaan Yaya.

***

Kediaman kelurga Zikrillah, Vintage Townhouse, Jakarta. 05.30 AM

Yaya memutuskan untuk segera pulang dan menolak ajakan Beena untuk sarapan pagi.

Beena mengantar Yaya dan di lantai bawah mengetuk pintu kamar Shaka untuk memberi tahu Yaya akan pulang. Tapi Shaka tidak keluar dari kamarnya, hal ini membuat Yaya semakin sedih dan yakin Shaka sudah bangun setalah Sholat subuh.

"Loh mbaa udah pulang" ucap Beena pada mbak dirumahya.

"Sudah dek, ibu dan bapak juga sudah di rumah soalnya semalam mas Shaka yang jaga Simbah dirumah sakit" ucap mba yang sedang menyiapkan sarapan.

"Manusia aneh" gerutu Beena untuk Shaka.

"Beena, ka Yaya pamit yaa, sampaikan salam untuk Tante dan om yaa" ucap Yaya sudah siap keluar gerbang.

"Ok kak Yaya, nanti berkunjung kesini lagi yaa, buku Kakak sudah Beena masukan di dalam paperbag itu yaa,
Hati-hati di jalan" ucap Beena.

"Thank you so much" ucap Yaya.

Perasaan Yaya masih belum pulih dari kejadian semalam, ia menurunkan kaca helm nya dan air matanya mulai mengalir membahaasi pipinya yang tertutup masker.

Yaya sangat menyesal kenapa dia semudah itu mengakui perasaannya terhadap Shaka. Dia merasa seperti wanita gampangan di hadapan Shaka.

Kediaman kelurga Zuhayr, Oakland Resident, Jakarta. 05.59 AM

"Assalamualaikum" ucap Yaya sambil membuka pintu.

"Waalaikumsalam, Mbak Yaya sudah pulang" ucap bi Inah

Yaya hanya menempelkan telunjuknya ke bibir dan segera pergi ke kamarnya, Yaya tidak siap bertemu bunda dengan matanya yang sembab.

Kedua orang tua Yaya bersiap untuk berangkat ke kantor mereka tidak menyadari bahwa Yaya sudah pulang dari rumah Shaka.

Seharian Yaya hanya mengurung dirinya di kamar, mbak Inah mengetuk pintu dan membawakan sarapan untuk Yaya. Tapi tidak ada jawaban dari Yaya.

"Mbak Yaya, mbak taruh sarapnnya di meja depan pintu samping pintu yaa" teriak mba Inah yang sudah hafal kalo Yaya sedang tidak mau di ganggu.

"Apa Yaya masih belum buka pintu" ucap kakek pada bi Inah.

"Iya belum bapak" jawab bi inah mendorong kursi roda grandpa keluar untuk berjemur.

Ciputro hospital, Garden city, Jakarta. 09.06 AM

Dua orang perawat masuk keruangan Simbah.

"Selamat pagi .." ucap salah satu perawat "dr. Shaka, kapan kembali ke Jakarta" ucap perawat yang lain.

"Pagi ners, saya kembali ke Jakarta kemarin, Oyaa bagaimana perkembangan nenek saya?" Tanya Shaka mencari topik pembicaraan.

"Saat ini kondisi ibu Utari cukup stabil, karena sudah sadar dari komanya sejak malam nanti jam 10 pagi akan di lakukan pemeriksaan lagi oleh dokter penanggung jawab" ucap ners.

"Baik, terima kasih banyak ners" ucap Shaka.

"Sama-sama dokter Shaka, kalo begitu saya lanjut cek pasien lain lagi" ucap Ners.

Shaka memandangi wajah neneknya yang sangat sayup karena sakitnya. Dia duduk disampingnya dan menggenggam tangannya. Tidak lama nenek membuka matanya.

"Mas Shaka" ucap Simbah

Fated To Love Me [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang