Part 33 : Love You More

290 31 17
                                    

Yaya merasa bahwa ruangannya terlalu dingin dan berniat menaikan suhu tapi remote AC nya ada di samping bantal Shaka, ditambah lagi posisinya yang cukup di tengah. Yaya berusaha meraih remote tapi dia kehilangan keseimbangan dan terjatuh menimpa Shaka.

Shaka membuka matanya dan memandang Yaya cukup lama.

***
"Mmm.. dr.Shaka maaf, Yaya mau ambil remote," ucap Yaya segera bangkit.

Tapi Shaka malah menarik Yaya ke pelukannya. "Maaf soal Diana, kamu gak marah kan Ya?," ucapnya pelan suaranya sedikit serak karena bangun tidur.

"Ahhh dr.Shaka, lepasin Yaya gak bisa nafas" ucap Yaya mencoba melepaskan diri dari pelukan Shaka.

"Berhenti panggil dr.Shaka," ucap Shaka yang semakin mempererat pelukannya.

"Ok, Ok sa--yanggg," ucap Yaya masih berusaha melepaskan diri.

Shaka malah membalikan tubuh Yaya, dia mendekatkan wajahnya pada Yaya "Sebentar lagi pak Bagus jemput kita," ucap Yaya agak terbata-bata.

"Bukankah kita akan menginap semalam lagi disini," ucap Shaka lalu mencium pipi Yaya dan tersenyum geli melihat wajah Yaya bersemu merah jambu.

Shaka bangkit dari tidurnya dan pergi ke kamar mandi. Yaya yang masih membaringkan tubuhnya dan tidak percaya semakin lama Shaka menunjukan sikapnya yang absurd, sangat berbeda dengan images nya selama ini yang terlihat cool.

Kediaman kelurga Zuhayr, Oakland Resident, Jakarta. 04.13 PM

Sore hari Shaka dan Yaya bersiap untuk pulang di jemput oleh pak bagus. Sampainya dirumah Yaya, Shaka kembali menjadi laki-laki yang cool di hadapan kedua orang tua Yaya. Saking coolnya bahkan Shaka masih sering memanggil Keenan dengan sebutan om.

Mereka mengobrol beberapa menit dan setelah itu bunda meminta mereka untuk beristirahat dulu sebelum makan malam.

Yaya membuka pintu kamarnya yang sudah rapi dan sangat wangi diikuti Shaka di belakangnya. "Welcome," ucap Yaya menunjukan kamarnya.

Shaka berkeliling melihat-melihat kamar Yaya yang cukup mewah dan sangat menggambarkan karakter Yaya yang lembut dengan warna-warna soft. Mereka mengobrol banyak dan tertawa bersama.

Setelah itu mereka sholat magrib berjamaah untuk pertama kalinya sebagai sepasang suami istri.

Mbak Inah memanggil mereka untuk makan malam.

Di meja makan, bunda meminta Yaya untuk mengambilkan Shaka makanan dan Yaya menurutinya.

"Ka, maaf kalo ayah lancang, untuk selanjutnya bagaimana jika Yaya dan kamu tetap tinggal disini saja ?" ucap Keenan.

Shaka melihat kearah Keenan dan berpikir sejenak, "sebetulnya Shaka sudah lama membeli rumah yah, jika ayah mengizinkan sepertinya kami lebih baik mengisi rumah tersebut" ucap Shaka dengan nada sopan.

"Emmm begitu, sebetulnya ayah agak kecewa karena rumah ini akan sangat sepi tanpa Yaya, tapi jika itu sudah menjadi keputusan kalian ayah tidak bisa berkata apa-apa lagi, karena kalian sudah menikah ayah tidak ada wewenang lagi untuk mengatur," ucap Keenan sambil tersenyum.

"Nak Shaka, bunda harap kamu bisa menerima Yaya dan memaklumi semua kekurangannya, bunda sangat berterima kasih karena kamu memutuskan untuk menikahi Yaya, tapi dalam pernikahan pasti saja bumbu-bumbu yang akan membuat kalian semaki dewasa seperti perbedaan pendapat dan lain sebagainya, pesan bunda agar kalian bisa menyelesaikan semua dengan kepala dingin kelak, jangan saling menyakiti yang justru akan membuat kalian menyesal" ucap bunda.

"Baik bunda" ucap Shaka. Mereka melanjutkan makan dengan suasana hangat.

Kembali ke kamar Yaya...

Fated To Love Me [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang