Part 7 : A Day To Be A Hero

364 62 25
                                    

Sekali lagi Shaka meminta Zein untuk menghentikan tindakannya.

"Bahaya untuk karir dokter lu kaa ?" ucap Zein menatap Shaka tajam.

***
Shaka menarik kerah baju Zein, dia juga ingin menyelamatkan pasien tapi situasi sangat berbahaya bagi pasien "what the fuck with your word?" ucap Shaka kesal.

Zein menghempaskan tangan Shaka dan segera berlari untuk mencari alat yang dibutuhkan, karena ambulance tidak bisa sampai lebih cepat dalam kondisi macet parah yang di sebabkan oleh kecelakaan tersebut dan pasar malam yang ramai pengunjung.

Masih beruntung karena kecelakaan terjadi di dekat apotek yang bersebelahan dengan mini market. Yaya mengejar Zein dan ikut masuk kedalam apotek. Zein memberikan intruksi pada Yaya untuk membeli beberapa alat di mini market.

Tidak sampai sepuluh menit mereka kembali membawa beberapa kantong plastik dan Zein akan segera bertindak.

"Zein, kita tidak dalam kondisi untuk bercanda jangan lakukan hal-hal konyol dan ini juga bukan syuting serial good doctor so please just waiting for ambulance!" Shaka berterik pada Zein yang sudah jongkok di samping korban.

Zein memeriksa tubuh pasien dan mulai melakukan tindakanya, dia membersihkan lengannya dan cutter dengan sebotol alkohol lalu mengoleskan kapas yang sudah diberi alkohol pada tubuh pasien dan memulai memberi tindakan. Membuat lubang di bagian kiri dada pasien dan memasukan selang.

Shaka di sampingnya membantu Zein memegangi pasien, setelah beberapa menit pasien tersadar dengan menghela nafas yang begitu berat dan terlihat sangat kesakitan dengan keringat dingin di pelipisnya.

Mereka akhirnya bisa bernafas lega, melihat pasien sadarkan diri.

Tanpa disadari beberapa orang mengambil video dan foto dari aksi heroik Shaka dan Zein.

"Benar-benar orang sinting" Shaka melirik Zein tajam.

Ambulance datang dan Zein mengabarkan kondisi pasien kepada paramedis yang akan mendampingi nya di mobil.

Zee hanya bisa memukul-mukul Zein karena kesal dengan perbuatan lelaki itu, yang sangat gegabah sedangkan Shaka benar-benar marah akan tindakan Zein yang di bantu oleh Yaya. Perjalanan mereka kerumah sakit sangat hening tanpa ada sepatah katapun.

Ciputro Hospital, Garden City. Jakarta. 11.57 PM

Zein dan Shaka menunggu pasien yang sedang mendapat tindakan, mereka segera berlari ketika dokter keluar.

"Pasien harus segera di mendapat tindakan operasi karena kondisinya sudah sangat darurat. Apa dr. Zein dan dr. Shaka bisa mendampingi saya? ucap dokter yang sudah profesor tersebut.

"Baik kami bersedia" ucap mereka kompak.

Diruang ganti khusus operasi Zein meminta maaf kepada Shaka karena hal ini pasti akan menjadi hal yang rumit.

"Kaa, I am really sorry but I am happy to save him" ucap Zein tulus.

"No problem, its ok for today tapi gua harap gak ada kejadian kaya gini lagi" ucap Shaka sudah mulai melunak dan menepuk pundak Zein sambil jalan keluar ruangan di susul oleh Zein.

Zein, Shaka, Profesor, ners dan anastesi sudah mulai membedah pasien mereka bertindak sesuai intruksi dari dr. profesor. Kondisi pasien sangat sulit di tangani karena terlihat dari beberapa organ tubuh yang sudah tidak baik-baik saja.

"Sepertinya pasien terbiasa meneguk minuman beralkohol karena jantung di selimuti oleh cairan putih seperti nanah" ucap profesor.

Zein melihatnya dengan seksama karena ini sangat berkaitan dengan dirinya.

Fated To Love Me [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang