Fated To Love Me [Completed]

Part 40 : Really, I don't Believe It

Di luar ruangan Beena mendengar semua itu dan meneteskan air mata.

***

Ciputro hospital, Garden city, Jakarta. 04.21 PM

Beena segera berlari menjauh dari ruang rawat inap Yaya. Segera memasuki lift dan mencari ruangan Diana. Kondisinya sangat emosional sekarang dia benar-benar ingin menjambak Diana.

Diana sedang di ruangannya untuk bersiap pulang. Dia dikejutkan oleh pintu yang dibuka cukup keras. "DASAR WANITA JALANG!" ucap Beena segera menyerang Diana.

Diana berusaha melepaskan diri dari Beena, "Sabeena lepaskan atau saya panggilkan keamanan" ucap Diana.

"Kenapa kamu tidak pergi dari kehidupan kak Shaka, dasar wanita murahan" ucap Beena dengan nada kasar memaki Diana.

Beberapa perawat berusaha untuk mengetuk pintu ruangan Diana karena mendengar keributan di dalam ruangan Diana. Kebetulan Zein sedang lewat dan melihat dari kaca pintu, Beena sedang menjambak krudung Diana.

Zein berusaha membuka pintu dan meminta pihak keamanan untuk membuka pintu karena Beena menguncinya. Setelah pintu terbuka "Beena, Beena, kamu kenapa ?" tanya Zein.

"Beena benci wanita ini, dia wanita murahan" ucap Beena.

Plakkk, Diana menampar Beena dengan sangat keras di pipinya, "KAMU PIKIR KAMU SIAPA ?" ucap Diana.

Beena ingin kembali menampar Diana tapi di tahan oleh Zein.
Zein meminta Diana untuk keluar dari ruangan dan segera menjauh dari Beena.

Zein membawa Beena ke taman rumah sakit, saat ini Beena sedang menangis dan Zein menyodorkan satu botol air mineral kepada Beena.

"Kaaa Zein, apa Kakak percaya perempuan licik itu sedang mengandung anak kak Shaka?" Ucap Beena terisak.

"APA?" ucap Zein terkejut lalu duduk disamping Beena dan mendengarkan semua cerita Beena.

"Beena engga percaya kak Shakaa bisaa melalukan hal sebodoh itu, Really, I don't believe it, Beena GAK PERCAYA TITIK" ucap Beena dengan tangisan yang semakin menjadi-jadi.

Zein menghela nafas dan mengelus pundak Beena untuk menguatkannya.

Shaka baru saja keluar dari ruang operasi dan bergegas berganti baju dan akan segera menemui Yaya, dia sangat khawatir dengan kondisi Yaya. Tapi di tengah perjalanan Zein mengehentikan Shaka dan mengajaknya berbicara.

Zein menceritakan apa yang di dengarnya dari Beena. "Ka jujur sama gua apa lu masih punya hubungan sama Diana ?" tanya Zein dengan tegas.

Shaka menjatuhkan dirinya di bangku kerja, kepalanya sangat pening dia tidak tahu harus menceritakan semua dari mana. Akhirnya Shaka menceritakan semua pada Zein sampai dia tidak sadarkan diri di apartemen Diana dan hasil tes urine yang dia lakukan dirumah sakit juga sangat normal.

"Jadi memang memungkinan gua tidur sama Diana diluar kesadaran gua zey" ucap Shaka frustasi.

"Dasar brengsek!, Jadi saat gua merayakan ulang tahun pernikahan bersama Yaya dan yang lain, Elu memilih menemui Diana, Apa gak ada teknisi yang bisa bantu DIA perbaiki pintunya!" ucap Zein tidak mengerti.

"Gua juga gak pernah merasa kalo gua bisa melakukan hal sekotor itu, tapi gak ada bukti juga kalo gua engga ngelakuin itu. Selama ini gua memilih gak percaya, tapi kenyataan Diana malah hamil mengandung anak gua Zey!" ucap Shaka kalut.

"Tapi kenapa elu langsung percaya sama perkataan Diana, dia udah berubah ka, dia bukan Diana yang dulu lagi, Diana yang sekarang sangat menakutkan" ucap Zein.

"Gua harus gimana Zein ?" ucap Shaka berdiri dan Zein hanya terdiam.

Shaka masuk keruangan Yaya dan meminta mamanya untuk pulang dan beristirahat, melihat mata mama yang sembab Shaka sudah mengerti situasinya dari cerita Zein.