Yaya terus menangis, dia terjatuh di area trotoar karena hak sepatunya terselip di jalan berlubang yang tidak Yaya sadari. Sebuah motor yang sedang oleng terus melaju kearah Yaya. Meskipun Yaya berhasil untuk bangkit tetapi dia tidak sempat menghindar sehingga terserempet.
***
Brukkk!.. pengemudi tersebut menyerempet Yaya. Stang pengemudi menghantam bagian pinggang Yaya.
Sirine ambulan terdengar sangat nyaring di mobil Yaya sempat tersadar sebentar dan berkata
"Selamatkan bayi saya" ucap nya lemah dan kembali tidak sadarkan diri.Shaka yang sedang dalam perjalanan pulang, mendapatkan telpon dari pihak rumah sakit. Dia segera memutar balik arah mobilnya dengan cepat dan segera menancap gas mobilnya lebih cepat di tengah hujan deras.
Ciputro hospital, Garden city, Jakarta. 08.16 PM
Shaka tiba dirumah sakit, memarkir mobilnya sembarangan dan segera berlari ke arah IGD.
"dr. Shaka, kita harus segera melakukan diagnostik karena bu Asya mengalami pendarahan" ucap dr. Jaga IGD.
"Pendarahan apa ?" tanya Shaka heran dengan nafasnya yang masih terengah.
"Sebaiknya dr. Shaka segera menandatangani surat persetujuan agar kita bisa menemukan penyebabnya dan segera memberikan tindakan" ucap dr. IGD.
Shaka menunggu Yaya yang sedang diruang tindakan dengan perasaan khawatir dan murung.
Dokter keluar dari ruang tindakan, "dr. Shaka, mohon maaf kami tidak bisa menyelamatkan bayi yang ada dalam kandungan bu Asya, karena usia kandungannya masih sangat rentan dan kondisi janin masih sangat lemah. Bu Asya bisa di temui setelah dua jam pemulihan" ucap dokter.
"Baik dokter terima kasih" ucap Shaka dengan ekspresi wajah dan tatapan kosong setelah mendengar penjelasan dokter. Dokter pamit dan mengelus pundak Shaka karena dokter tersebut merupakan kakak senior Shaka.
Shaka terduduk lemah di bangku tunggu ruang pemulihan, dia tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Dia melihat tas Yaya disampingnya, setalah itu membukanya dan menemukan sebuah surat dan membacanya, itu adalah hasil pemeriksaan Yaya hari ini. Shaka menyadari bahwa Yaya juga baru mengetahui bahwa dia sedang mengandung dan ini adalah alasan kenapa Yaya menelponnya berkali-kali saat Shaka sedang di ruang operasi.
Shaka sadar Yaya ingin, orang kedua yang mengetahui kabar bahagia itu adalah dirinya. Shaka tertunduk dan menjatuhkan air matanya, dia meremas surat yang ada di genggamannya. Dadanya terasa sangat sesak mengetahui hal itu.
Bunda dan bi Inah tiba dirumah sakit dengan wajah yang sangat khawatir. Mereka menemukan Shaka dan segera menghampirinya.
"Nak, apa Yaya baik-baik saja?" tanya bunda. Sedangkan Shaka hanya diam saja, air matanya terjatuh lagi. Bunda segera menyadari hal itu dan melihat kertas yang sudah di remas oleh Shaka terjatuh.
Bunda membaca surat tersebut dan tidak sanggup membendung air matanya. Bunda duduk di samping Shaka dan mengelus pundaknya untuk menguatkan Shaka yang masih menangis dalam diam.
Yaya mulai menyadarkan diri dan membuka matanya perlahan. Dia melihat Shaka duduk disampingnya sambil menggenggam tangannya. Yaya meraba perut nya dan merasakan sakit di sekujur tubuhnya. "Bayiku" ucap nya lemah.
Shaka terbangun dari tidurnya, "sayang kamu sudah sadar?" ucap Shaka.
"Mas, aku mau kasih kabar bahagia, kamu sebentar lagi akan menjadi ayah. Aku sedang mengandung dokter bilang usia kandungan aku akan memasuki minggu ke lima" ucap Yaya sambil menarik tangan Shaka agar menyentuh perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fated To Love Me [Completed]
RomanceYaya seorang gadis cantik yang baru saja lulus kuliah dan sedang berusaha menemukan jati dirinya untuk menghadapi masa depan. Yaya tidak pernah menjalin hubungan dengan lawan jenis dalam hidupnya. Namun siapa sangka, Shaka, seorang dokter muda denga...