Part 9 : Can We Stay Here?

373 56 13
                                    

Saat memasuki bus Shaka dikejutkan oleh beberapa orang yang dikenalnya sudah duduk rapi di dalam bus.

***
Mereka adalah Yaya and the gank (Qiyan, Zee, dan Elya).

"Saya benar-benar minta maaf karena ada sedikit permasalahan keberangkatan kita jadi tertunda" ucap Shaka sebelum duduk di bangkunya. Gayanya hari ini sangat casual menggunakan celana jeans yang senada dengan jaket yang di biarkan terbuka dan memperlihatkan kaos putih yang di kenakannya.

"Tidak masalah dr.Shaka" ucap salah satu panitia yang sedang memegang microphone. Ternyata penumpang bus cukup penuh, beberapa dari mereka adalah pekerja yayasan milik orang tua Yaya. Bus tersebut datang ke rumah sakit khusus untuk menjemput Shaka dan Zein karena mereka harus membawa beberapa perlengkapan dari rumah sakit.

Setelah mengobrol dengan salah satu panitia, Shaka baru sadar bahwa proposal amal yang di kirimkan papahnya beberapa bulan yang lalu berkaitan dengan kegiatan hari ini. Keluarganya memiliki peran dalam membangun rumah sakit yang bekerja sama dengan yayasan keluarga Yaya.

Kecamatan Buluwarti, Kota Surakarta/Solo. 03.40 PM

Setelah perjalanan selama tujuh jam mereka sampai di Solo tetapi untuk sampai ke desa tujuan mereka harus menaiki mobil kecil karena jalan yang sempit tidak bisa di akses oleh bus. Mereka memutuskan untuk beristirahat, makan dan sholat.

"Baik kita sudah sampai di kota tujuan, hanya saja khusus untuk team kegiatan amal seperti dr. Shaka, dr. Zein, Qiyan, Yaya, Zee, Elya dan empat orang ners yayasan akan di berangkatkan ke desa besok pagi lebih awal dan yang lain diberangkatkan bertahap. Saat ini kita bisa beristirahat dulu di hotel yang sudah disediakan atau jalan-jalan" ucap salah satu panitia perempuan. Disambut teriakan semangat oleh peserta yang lain.

Yaya and the gank memilih untuk berjalan-jalan tidak lupa mengajak Shaka dan Zein. Shaka menolak karena dia ingin beristirahat di hotel tetapi Zein tidak terima jika hanya dirinya yang ikut dengan genk mereka. Mau tidak mau Shaka harus ikut dengan malas karena sudah lelah. Mereka berjalan dikawasan kampung wisata baluwarti, bangunan-banguan tua yang telah usang sama sekali tidak menarik perhatian Shaka.

"Ya, bisa tolong tarik Shaka? kenapa dia berjalan seperti siput jompo! lelet banget" teriak Zein yang kesal karena Qiyan terus menempel pada Yaya

Semuanya tertawa mendengar teriakan Zein kecuali Shaka, raut wajahnya menunjukan kekesalan.

"Shaka lihat sini" teriak Yaya ~ Shaka menoleh, cekrek suara camera mengambil gambarnya ~ "Ok sekali lagi dengan gaya" Shaka hanya memiringkan badan dengan tangan yang masih di kantong celananya ~ "kapan sih jeleknya" guman Yaya pelan.

Setelah puas berkeliling mereka segera berangkat ke hotel.

Guest Green House Syariah, Baluwarti, Solo. 7.30 PM

Shaka mendapat kamar yang sama dengan Qiyan dan membuat situasi sangat canggung.

Qiyan sudah berbaring di kasurnya dan memecah keheningan dengan menanyakan tentang Yaya pada Shaka

"Sudah berapa lama kenal Yaya?" tanya Qiyan santai sambil scroll sreen handphone di tangannya

"Mungkin tiga tahun yang lalu, kenapa?" jawab Shaka tanpa menoleh yang sedang santai membaca buku sambil bersandar pada bantal tempat tidurnya.

"Wah ternyata cukup lama, tidak apa-apa cuma tanya. saya harap kita bisa akur selama sebulan ini untuk menyukseskan program amal ini dr.Shaka" jawab Qiyan dengan senyum di wajahnya dan bersiap tidur

"Sudah pasti, panggil saja Shaka" jawab Shaka agak bingung dengan perkataan Qiyan.

Setelah Sholat subuh semua bersiap untuk segera berangkat ke kampung tujuan untuk pengabdian. Beberapa mobil telah di siapkan pihak panitia.

Fated To Love Me [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang