Shaka masih duduk di meja belajar di samping tempat tidur Zein. Yaya membawakan air minum untuk Shaka. Tapi entah apa yang membuat kakinya nya sangat terkejut dengan luka yang sebelumnya terkena pecahan gelas kaca, Yaya kehilangan keseimbangan dan mungkin saja tersungkur dengan keras kelantai jika Shaka tidak sigap menangkapnya.
***
Mereka berpandangan, namun tidak sampai satu menit Shaka menjatuhkan Yaya ke lantai, karena pundaknya terasa begitu sakit untuk menahan beban tubuh Yaya.
Yaya mengaduh kesal dan lebih kesal lagi dengan kapas yang di injak oleh nya karena kapas tersebut membuat dirinya terlihat bodoh di hadapan Shaka.
"Kenapa ada kapas disini" guman Yaya
"Ohh itu mungkin jatuh tadi, sorry Ya, sepertinya tangan saya belum sepenuhnya pulih" ucapa Shaka yang sudah berdiri dan mengulurkan tangannya untuk membantu Yaya berdiri.
"It ok, apa cederanya semakin parah dok" ucap Yaya meraih tangan Shaka
"Sepertinya hanya belum pulih saja" ucap Shaka menenangkan, padahal saat ini kondisi tangannya lebih sakit dari sebelumnya
"Dr. Shaka, sepertinya Yaya akan minta bantuan pihak yayasan untuk menambah keamanan. Anak buah juragan Jarwo masih marah dengan beberapa rencananya yang malah semakin di perumit dan Yaya juga akan menemui beliau untuk menyelesaikan masalah ini. Karena keamanan kita semua dan tidak lagi menjadi target untuk mereka celakai" ucap Yaya
"Apa itu tidak akan membuat orang tua kita semakin khawatir" balas Shaka.
"Sebetulnya bukan itu tujuan Yaya, mungkin saja saat ini yang menjadi target hanya kita berdua, tetapi disini ada sahabat yang selalu mendukung dan membantu kita. Yaya harus memastikan mereka aman selama menjalankan tugas disini. Mereka juga tidak bisa kembali ke jakarta karena terikat kontrak dengan Yayasan. Jadi sudah sepatutnya pihak yayasan ambil bagian dari keamanan kami" ucap Yaya
"Ok I agree, Jika memang itu pertimbangannya karena permasalah ini sudah cukup rumit" ucap Shaka
Setelah mengobrol mereka menjadi sedikit awakward dan Yaya pamit untuk segera ke kamarnya. Tetapi Shaka melihat perban di kaki Yaya lebih banyak mengeluarkan darah hal itu terjadi karena Yaya jatuh tadi.
"Sebentar Ya, duduk dulu disini" Shaka langsung mengambil kotak P3 yang tadi Zein bawa dari klinik.
Shaka mengobati kaki Yaya dengan telaten dan membuat perasaan Yaya semakin tidak karuan jantungnya berdegup kencang dan pipinya memerah.
"Besok oles pakai salep yang ini yaa biar lukanya cepet kering, mungkin ini bisa berbekas nantinya" ucap Shaka melihat ke arah Yaya dan heran melihat wajah Yaya yang sedikit merah.
Shaka langsung mengulurkan tangannya ke dahi Yaya yang membuat jantung Yaya terasa ingin meledak.
"Sepertinya kamu juga demam Ya" Shaka memberikan obat untuk Yaya minum sebelum tidur
"Engga dok, mungkin ini ruangannya sedikit panas, Yaya kembali ke kamar yaa" ucap Yaya dengan gugup dan segera berdiri untuk keluar dari ruangan yang membuat perasaanya tidak karuan itu.
Asrama Abdurahman bin Auf foundation, Lumbung Wetan, Baluwarti. 06.00 AM
Yaya membuka jendela kamarnya dan terkejut melihat Shaka yang sedang berdiri di taman tidak jauh dari kamarnya. Sepertinya dia sedang menelpon seseorang.
"Selamat pagi dok" ucap Yaya yang sudah berada di belakang Shaka
"Pagi Ya, gimana deman kamu udah turun" ucap Shaka
"Yaya gak deman kok dok, cuma semalem ruangannya aja yang panas" ucap Yaya
"What! kalian abis ngapain sampe ruangannya jadi panas" ucap Zee dengan jaket di tubuhnya dan melingkarkan tangan ketubuhnya agar sedikit hangat.
Shaka dan Yaya menoleh tidak mengerti maksud Zee yang tiba-tiba menyerang dengan perkataan anehnya.
"Malam yang bergairah" ucap Shaka menghampiri Zee dan berbisik diampaingnya dan meninggalkan mereka begitu saja.
"Yaya jelasin apa yang kalian lakukan?" teriak Zee
"Ihhh Zee apaan sih, jangan denger ucapan dr. Shaka kayanya dia lagi error setelah di serang bertubi-tubi" ucap Yaya
"Ya ampun Yaya kok extreem banget, inget kalian belum ada ikatan jangan sampe melampaui batas, Yaya yang Sholeha dan sangat menjaga dirinya dengan baik jangan sampai semudah itu sama dr. Shaka itu" ucap Zee berbisik pada Yaya
"Zee kenapa sih kok makin aneh nih" ucap Yaya tersenyum
Sampai siang Zee masih mewanti-wanti Yaya agar bisa mengendalikan dirinya kepada Shaka. Ternyata kesalah pahaman Zee semakin besar.
Klinik Abdurahman bin Auf, Lumbung Wetan, Baluwarti. 10.00 AM
Hari ini tim medis dan penyuluhan memulai kembali lagi kegitan mereka untuk membuka praktek mereka dalam pengabdian kepada masyarakat.
Saat ini Shaka berada diantara mereka dan melakukan beberapa pemeriksaan kepada pasien. Beberapa pasien mengungkapkan rasa simpati mereka terhadap apa yang terjadi pada Shaka dan yang lainnya mereka berharap Shaka bisa menyelesaikan tugasnya dengan aman di desa mereka.
Shaka, Zein, dan beberapa ners sibuk memeriksa kesehatan masyarakat desa mulai dari anak-anak hingga lanjut usia, meskipun sudah di sampaikan kuota perhari hanya dua puluh orang tetapi warga yang datang selalu lebih dari itu untuk menyampaikan keluhan mereka saat ini.
Sedangkan Yaya, Zee, Elya dan Qian memberikan penyuluhan kepada warga yang sedang ikut antri tentang bagaimana memaksimalkan hasil pertanian untuk meningkatkan taraf perkenomian yang lebih baik lagi.
Salah satu kegiatan yang Yaya sampaikan adalah tentang hasil pertanian sayur bayam yang melimpah di desa tersebut. Tetapi harga jualnya relatif sangat minim sehingga tidak dapat meningkatkan perekonomian desa baik secara personal maupun dalam lingkup desa.
Setelah selesai melakukan penyuluhan dan pemeriksaan medis Yaya meminta semua tim untuk hadir dalam pertemuan. Ketika semua sudah berkumpul Yaya menyampaikan beberapa rencana yang akan mereka selesaikan dalam satu minggu kedepan.
"Yaya kenapa harus melibatkan yayasan dalam perkara juragan Jarwo ?" Tanya Elya
"Karena keselamatan kita selama di sini adalah sangat prioritas" Jawab Yaya.
"Ya, sepertinya besok kita bisa menemui beliau dulu. Terutama ini bener - benar tidak ada bukti konkret bahwa semua yang terjadi pada kita adalah berpusat pada dia" ucap Zein.
"Baik, jika seperti itu maka besok kita bisa menemui juragan Jarwo dan memastikan keterlibatannya atas kasus yang cukup complicated ini" ucap Yaya.
Setelah melakukan briefing yang cukup panjang mereka melanjutkan kegiatan mereka untuk makan malam bersama.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Fated To Love Me [Completed]
RomanceYaya seorang gadis cantik yang baru saja lulus kuliah dan sedang berusaha menemukan jati dirinya untuk menghadapi masa depan. Yaya tidak pernah menjalin hubungan dengan lawan jenis dalam hidupnya. Namun siapa sangka, Shaka, seorang dokter muda denga...