CHAPTER 15 | EMOSIONAL

11.7K 2.6K 600
                                    

Sebelum baca vote dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum baca vote dulu.

Ramaikan komentar di setiap paragraf. Minimal 1k komen dulu buat update ke chapter selanjutnya.

Yang udah baca chapter ini minta tolong tag aku di Instagram ya

⚠️ Harap bijak ketika membaca ⚠️

Are you ready?

® Happy reading ®

---000---

Playlist—Baby

Cakrawala berjalan dengan langkah lebar, tangannya mengepal kuat dan rahangnya mengeras.

"Cak tunggu!" Damar menutup laptopnya, ia berdiri kemudian menyusul Cakrawala sambil menenteng laptopnya.

Cakrawala tidak mengindahkan teriakan Damar, ia masih terus berjalan penuh emosi menuju dorm-nya.

Damar masih mengejarnya. Damar bahkan sampai harus berlari. Hingga akhirnya pintu lift terbuka, Cakrawala masuk ke dalam lift, Damar buru-buru ikut masuk ke dalam pintu lift yang masih terbuka. Kini mereka berdua berada di dalam lift. Cakrawala menyentuh tombol lantai delapan dimana dorm-nya berada.

Damar terengah-engah. Ia berusaha menetralkan deru napasnya akibat berlari mengejar Cakrawala.

"Lo mau ngapain? Kalau lo mau ngasih pelajaran si Kalingga, kata gue mending nggak usah," tutur Damar.

Cakrawala tidak menjawab, namun ekspresi kemarahan di wajahnya cukup untuk Damar terjemahkan bahwa cowok itu siap meluapkan amarahnya.

Sedangkan Damar panik, ia ketakutan karena kalau sampai Cakrawala dan Kalingga berkelahi maka ia juga akan kena karena titik permasalahannya ada pada dirinya. Mulutnya tidak bisa di kontrol, ia terlalu over sharing hingga memantik api kemarahan dalam diri Cakrawala. Secara tidak langsung Damar lah yang menjadi provokator perkelahian antara Kalingga dan Cakrawala.

Ting!

Pintu lift terbuka. Cakrawala melangkah keluar, Damar mengikutinya sambil terus membujuk.

"Cak! Udah, please jangan berantem." Damar berdiri di depan Cakrawala, menghadang Cakrawala.

"Minggir!" Cakrawala mendorong Damar yang menghalangi jalannya.

Damar terdorong minggir dan Cakrawala melangkahkan kakinya dengan lebar di sepanjang koridor lantai delapan asrama.

Tap tap tap

3. SAVE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang