22. DIAZZENA

16.9K 1.7K 107
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Assalamualaikum wr.wb

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

⚠Kalo ada kesalahan tolong ingatkan⚠

🍀Tolong di vote sama komen yah☘️

Komennya di setiap paragraf kalo bisa hehe😁

🐈Tandai typo🐈

🐈Tandai typo🐈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

《DIAZZENA》

"Dan takdir Allah selalu baik."



Selepas dari toko baju milik Diaz, keduanya memilih untuk pulang dan beristirahat. Sekarang sudah pukul 4 sore, setelah sholat ashar barusan, Diaz berniat untuk menjemput adiknya yang sudah memberinya kabar.

Diaz kini sedang merebahkan tubuhnya disamping Zena yang sedang menonton televisi di ruang keluarga. Tangan Diaz memeluk pinggang ramping Zena.

"Saya mau jemput Anna," ujar Diaz langsung mendapat tatapan tajam dari sang istri.

"Diem dirumah bisa gak sih? Lagi sakit juga maksain aja, istirahat jangan keluar-keluar rumah terus, diajak ke dokter malah gak mau, disuruh buka puasa gak mau, maunya apa sih heran," cerocos Zena seraya bangkit dari tidurnya.

Diaz hanya terdiam mengamati setiap pergerakan yang Zena lakukan, dan mendengarkan apa yang istrinya katakan. Perempuan itu memakai jilbab instannya, kemudian memakai cardigan rajutnya dan mengambil kunci motor Diaz yang disimpan di kamar. Setelahnya Zena kembali lagi keruang keluarga.

"Zena mau jemput Anna dulu," ketusnya.

"Biar saya aja."

"Stttt... diem disitu, Zena bisa jemput Anna kayak sekolahnya di luar kota aja. Nurut coba."

Perempuan itu benar-benar kesal pada suaminya, Diaz selalu memaksakan tubuhnya yang sedang tidak sehat. Sebelum menikah dengan Zena pun Diaz seperti itu.

Sebelum pergi Zena mendekati Diaz terlebih dulu dan mengecup kening laki-lakinya. "Maafin kalo nada bicara Zena tinggi, soalnya kesel sama Aa' gak nurut sama Zena," ujarnya.

"Saya yang minta maaf karena gak nurut sama kamu."

Diaz merasakan benda kenyal dan lembut tersebut menyentuh keningnya, ia memejamkan matanya dan mengangguk kecil.

"Tunggu yah sebentar, Zena jemput Anna dulu," tutur Zena lembut, ia merasa bersalah karena sedikit meninggikan suaranya tadi.

"He'em," deham Diaz.

DIAZZENA - The Way Of Love [sudah terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang