32. DIAZZENA

16.6K 1.5K 248
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Assalamualaikum wr.wb

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

⚠Kalo ada kesalahan tolong ingatkan⚠

🍀Tolong di vote sama komen yah☘️

Komennya di setiap paragraf kalo bisa hehe😁

ALURNYA AKU CEPETIN DI BAGIAN INI YAH

🐈Tandai typo🐈

《DIAZZENA》

"Jodoh itu misteri, dan kematian itu pasti."



"Emang gak tau kalo itu daging kambing?"

Diaz menggelengkan kepalanya.

"Orang mah nanya jangan diem aja, kayak gini kan jadinya gatel-gatel, kalo lagi di kota orang tuh banyak nanya coba, tinggal nanya ini daging apa, susah kah bicara kayak gitu?"

Diaz menggeleng.

"Kalo udah gini kamu sendiri yang ngerasain sakit, gak nyium bau dagingnya?"

Diaz menggeleng lagi.

"Astaghfirullah, coba ini bentol-bentol di leher gatel kan?" Zena terus memarahi suaminya yang alergi karena makan daging kambing setelah dari luar kota.

Diaz mengangguk, sedari tadi laki-laki itu terdiam mendengarkan omelan istrinya yang tidak berhenti. Tangan Diaz refleks menggaruk bagian yang gatal.

"Jangan di garuk nanti lecet," perempuan itu memelototi Diaz.

Segera Diaz jauhkan tangannya dari lengan.

"Usap-usap aja kalo gatel."

"Iyah."

Zena bangkit dari sofa kamar mereka. "Mau kemana?" tanya Diaz.

"Liat jam atuh A', udah jam 11 malem waktunya tidur, lagian katanya pulangnya besok tapi ternyata cuma sehari."

"Ya, gimana, sayanya gatel-gatel."

"Yaudah sini tidur, pengen di peluk ayahnya nih baby nya," cakap Zena seraya menunjuk perutnya.

Diaz ikut bangkit sambil mengusap lengannya yang memerah. Diaz mengikuti Zena yang kini berbaring sambil merentangkan tangannya dengan posisi yang bersandar pada kepala ranjang. Tapi Diaz menggelengkan kepalanya menolak sehingga membuat Zena mengerucutkan bibirnya.

"Gak mau di peluk?"

"Bukan gitu, kalo meluk kamu dengan posisi kamu yang sadaran takut baby nya ke gencet," tutur Diaz menghasilkan gelak tawa Zena.

"Ya nggak lah, Sayang," balas Zena sambil terkikik.

"Nggak lah saya gak mau, saya tiduran di sini aja, yah."

Diaz tertidur yang paha Zena sebagai ganjalannya, dan kepalanya menghadap perut Zena, ia kecup perut istrinya itu.

Jemari Zena menyisir rambut Diaz melalu sela jarinya. "Usia kandungannya baru tiga bulan, tapi Zena mikirin lahirannya A' takut banget tau."

Diaz menatap bibir Zena, bibir yang tadinya mengomel kini mengungkapkan kekhawatirannya, mengungkapkan rasa takutnya.

"Zena takut gak bisa keluarin bayinya karena kehabisan tenaga, apalagi keadaan Zena yang lemah kayak gini, kalo Zena kenapa-napa sih gak apa-apa kalo anak kita yang kenapa-napa gimana?"

DIAZZENA - The Way Of Love [sudah terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang