Chapter 2

8.9K 1K 7
                                    

Di meja makan seorang wanita duduk dengan anggun, tangannya yang halus dan lembut itu memotong daging yang ada di piringnya, kemudian mengambilnya dan meletakkan di piring seorang gadis yang duduk di sebelahnya.

Gadis itu tersenyum kepada ibunya, "Terima kasih Bu."

Laura Kiehl Lawrence memiliki mata berwarna ungu terlihat mempesona kala gadis itu tersenyum lembut. Rambut hitam panjangnya tergerai dengan indah dan postur tubuhnya sangat bagus seperti halnya para bangsawan duduk.

Aleth mengangguk puas saat melihat putrinya. Wanita yang sekarang bergelar Marchioness itu melirik ke arah pelayan disampingnya dan bertanya dengan santai, "Dimana anak itu?"

Pelayan itu dengan sigap menjawab dengan sopan, "Tuan muda saat ini berada di kamarnya, Nyonya."

Aleth mengangguk kemudian kembali berbicara, "Minta dia untuk menemui ku di ruang tengah."

"Baik Nyonya."

***

Luca berbaring telungkup di ranjang empuk miliknya, tangannya memegang buku sihir yang belum sepenuhnya ia baca. Dia sudah selesai memakan makan siangnya dan kini tengah melanjutkan acara membacanya.

Manik cokelatnya berpindah dari kanan ke kiri saat sang pemilik tengah membaca dengan serius. Dia membaca halaman tentang pembagian sihir.

Disana tertulis bahwa sihir memiliki lima elemen utama yaitu; Air, Api, Udara, Tanah, dan Kayu.

Biasanya penyihir hanya memiliki satu elemen di dalam tubuhnya yang berasal dari akar sihir, namun tidak menutup kemungkinan bahwa seorang penyihir dapat memiliki dua elemen didalam satu akar sihir. Akan tetapi penyihir ganda sudah lama tidak terlihat, mungkin puluhan atau ratusan tahun lamanya.

Elemen terkuat diantara kelima elemen itu adalah elemen api. Pengguna elemen api memiliki fisik yang kuat dan mereka biasanya akan lebih unggul dari yang lain karena sifat akar sihir mereka. Di kerajaan Eden saat ini penyihir api terkuat adalah Putra Mahkota.

Lalu, Elemen yang paling langka dan belum lagi ditemukan selama lebih dari dua puluh tahun adalah elemen kayu. Ini adalah fariasi dari elemen alam yang sudah punah bersamaan dengan pemilik mereka, bangsa Elf.

Hanya ada tiga penyihir yang memiliki elemen kayu di kerajaan Eden yang saat ini kekuatannya patut diberi pujian.

Luca tenggelam dalam lautan pengetahuan tentang sihir dan baru kembali sadar saat ketukan pintu di kamarnya terdengar. Pemuda itu hanya menoleh kearah pintu dan bertanya, "Ada apa?"

Suara seorang pelayan terdengar dari luar pintu, "Tuan muda, Nyonya memanggil anda. Beliau menunggu anda di ruang tengah."

"Untuk apa wanita itu memanggilku?" Gumam Luca bingung. Tak mau ambil pusing dia berkata dengan keras, "Siapa dia berani menyuruhku seperti itu?!"

"Tuan muda mohon--"

Brak!

Pelayan di luar terkejut saat mendengar suara bantingan keras yang menabrak pintu. Di ikuti oleh suara seorang pemuda yang terdengar marah, "Enyah!"

Pelayan itu ketakutan dan segera berkata 'Baik' dengan pelan sebelum dengan cepat bergegas pergi.

Mendengar langkah kaki yang perlahan menjauh, Luca tersenyum mengejek. Pemuda itu kembali melanjutkan acara membacanya tanpa ada kendala yang menganggu hingga sore tiba.

***

Bam!

Lia meletakkan dua buku yang sangat tebal. Gadis itu mengibaskan tangannya karena beban yang ia bawa, dia berbicara; "Tuan muda, saya hanya menemukan dua buku."

[BL] Back To Medieval TimesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang