Chapter 17 : Another Lee ⚠️

4.8K 412 47
                                    

DISCLAIMER: Seluruh chapter ini akan membahas kejadian di antara Jaeho, Jaehyun, dan Renjun. Mengandung adegan sexual harrasment, jadi yang tidak nyaman tidak disarankan untuk membaca ya. Dan, tolong cerita ini jangan dibawa ke dunia nyata. Cerita ini hanya fiktif, author cuma pinjem karakter member NCT aja.

Selamat membaca, jangan lupa klik bintang dan kasih komentar!





Seoul, 4 tahun yang lalu...

Dentuman musik yang begitu kencang langsung menyapa Lee Jaeho begitu ia masuk ke dalam sebuah mansion mewah. Bibirnya menyeringai, membentuk senyuman yang menghiasi paras rupawannya. Kaki panjang berbalut celana denim hitam itu terus melangkah melewati banyak orang yang sedang tenggelam dalam suasana pesta.

"Jaeho! Sudah lama tidak melihatmu," sapa seorang laki-laki berambut coklat seraya memberikan pelukan singkat. "Kemana saja kau?"

"Sibuk mengurus bisnis ayahku. Memangnya kau? Keluyuran tidak jelas setiap hari." Remeh Jaeho yang disambut gelak tawa.

"Kau tidak berubah ya, tetap angkuh seperti biasa." Yangyang kembali merangkul Jaeho. Meskipun karakter Jaeho yang angkuh dan blak-blakan itu tidak disukai semua orang, tapi Yangyang tetap bertahan menjadi temannya. Setidaknya Jaeho tidak munafik seperti kebanyakan orang, begitu pikirnya.

Pandangan keduanya mengedar ke seisi ruangan. Mencari sesuatu yang sekiranya menarik untuk diperbincangkan, atau dijadikan mainan. Begitulah caranya Jaeho bersosialisasi. Ada dua jenis manusia yang menarik perhatiannya. Yang pertama, untuk diajak berkenalan dan menjadi temannya, dan yang kedua hanya dijadikan hiburan untuk mengusir rasa penatnya.

"Siapa dia?" Jaeho mengedikkan dagunya ke arah seseorang yang kemudian menarik perhatian Yangyang juga. "Rasanya aku tidak pernah melihatnya."

Seorang laki-laki bertubuh kecil tampak kesusahan menerobos lautan manusia yang bahkan tidak menyadari keberadaannya. Wajahnya memberenggut tidak suka, dirinya seolah dipaksa untuk berada di tempat penuh dosa ini. Dan itulah yang membuat Jaeho sedikit tertarik.

"Namanya Huang Renjun. Jaehyun menyukainya, tapi dia menolaknya. Hahaha... berani sekali anak itu," Yangyang menjelaskan semua yang diketahuinya.

Jaeho melempar tatapan tidak percaya. Setahunya selera Jaehyun bukanlah seperti laki-laki lemah itu.

"Aku bersumpah! Tanyakan saja pada Jaehyun."

Tapi Jaeho tidak peduli. Karena selanjutnya ia meninggalkan Yangyang untuk menghampiri Renjun. Dengan sigap tangan besarnya menggandeng tangan mungil milik Renjun dan senyum hangatnya memberikan sinyal bahwa ia bukanlah tanda bahaya. "Ikut aku," ajak Jaeho meyakinkan.

Jaeho membawa Renjun ke sofa yang ada di sudut ruangan. Disana hanya ada beberapa orang yang juga sedang menepikan diri. Kini keduanya duduk berdampingan dengan Renjun yang tidak bisa menyembunyikan kegugupannya.

"Namaku Jeno, Lee Jeno." Entah apa yang sedang direncanakan otak liciknya, Jaeho meminjam nama kembarannya.

"Huang Renjun," suaranya tidak terlalu keras, namun masih bisa ditangkap oleh pendengaran Jaeho.

"Kau sendirian? Dimana kekasihmu?" Jaeho mulai membuka pembicaraan agar Renjun bisa merasa nyaman di dekatnya.

"Aku tidak punya kekasih. Aku kesini karena diundang Jaehyun hyung," jawab Renjun polos.

"Oh... kau pacarnya Jaehyun?"

"Bukan..."

"Huh? Sok jual mahal ya?"

"Bukan begitu," Renjun memejam sekilas untuk merutuki tingkah bodohnya.

"Hahaha... maaf aku hanya bercanda. Lucu sekali kau," Jaeho mencuri satu kecupan singkat di pipi Renjun. "Jaehyun ada disana. Apa kau akan menghampirinya atau tetap bersamaku?" Iris Jaeho menatap seduktif, berharap jika Renjun akan memilihnya.

COLD BUTTERFLY | NorenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang