11

1.5K 140 37
                                    

Chika mengerjapkan matanya menyesuaikan pandangannya namun Chika terkejut ketika melihat ada Zahran di sampingnya." Zahran kenapa kamu bisa ada disini."

" Kamu itu tadi pingsan Chika terus aku bawa kamu ke rumah sakit aku gak mau kalo sampe terjadi sesuatu sama kamu." Ucap Zahran."

Chika berusaha bangun dengan di bantu oleh Zahran." Aku mau pulang sekarang."

" Nanti dulu Chika tadi dokter bilang kalo kamu harus istirahat dulu disini untuk pulihin kondisi kamu."

" Aku mau pulang Zahran aku juga udah baik-baik aja sekarang." Chika mendorong pelan bahu Zahran." Dan tolong jangan sentuh aku."

Chika mencoba turun dari bangsalnya namun lagi-lagi tubuhnya terasa lemas dan belum sepenuhnya pulih dengan cepat Zahran menahan tubuh Chika.

" Istirahat dulu ya kalo kamu udah bener-bener sembuh aku anterin kamu pulang." Zahran membantu Chika untuk duduk di atas bangsalnya." Chika tadi Dokter bilang sama aku soal kondisi kamu."

" Dokter bilang apa soal kondisi aku." Tanya Chika."

" Kata dokter kamu hamil Chika." Jawab Zahran."

" Aku hamil." Ucap Chika."

Zahran mengangguk. Mendengar kabar tentang kehamilannya membuat Chika merasa sangat bahagia Chika menatap perutnya lalu tangannya mengelus lembut perutnya yang masih rata tanpa sadar air matanya mengalir di pipinya dan ini air mata Kebahagiaan karena Ia nanti akan menjadi seorang Ibu.

" Oniel pasti seneng banget denger kabar ini." Batin Chika."

Zahran bisa melihat ekspresi kebahagiaan dari wajah Chika saat ini penyesalan semakin di rasakan oleh Zahran sekarang Seharusnya Ia bisa ikut merasakan kebahagiaan ini bersama Chika.

" Seharusnya aku gak ninggalin kamu Waktu itu Chika." Batin Zahran."

Zahran melihat Chika seperti sedang mencari sesuatu dan Zahran tau apa yang Chika cari." Ini tas kamu. Kamu pasti mau hubungi suami kamu kan."

Chika mengambil tasnya dari tangan Zahran lalu mengambil handphonenya yang berada di dalam tas Chika melihat ada puluhan panggilan masuk dari Oniel begitu juga dengan beberapa chat yang di kirimkan. Chika tersenyum ternyata Oniel memang benar-benar sangat mengkhawatirkannya. Chika langsung menekan  gagang telepon untuk menghubungi Oniel.

" Hallo Oniel."

" ..... "

" Iya maaf ya tadi aku gak buka hp soalnya."

" ..... "

" Aku sekarang lagi di rumah sakit sejahtera Niel tadi aku sempet pingsan tapi sekarang udah gpp ko."

" .... "

Chika yang belum selesai bicara namun Oniel memutuskan telfonnya begitu saja Oniel benar-benar khawatir ketika Chika bilang kalau Ia sedang di rumah sakit sekarang.

" Chika aku keluar dulu sebentar ya." Ucap Zahran."

" Makasih ya karena kamu udah nolongin aku dan bawa aku ke rumah sakit." Ucap Chika."

Zahran mengangguk." Iya sama-sama." Lalu Zahran berjalan keluar dari ruang pemeriksaan dan meninggalkan Chika sendiri disana."

***
Oniel masuk ke dalam ruang pemeriksaan dan langsung menghampiri Chika yang tengah duduk di atas bangsal." Chika kamu kenapa bisa sampe drop kaya gini." Oniel menggenggam tangan kanan Chika."

Chika menggeleng." Aku Gpp Oniel cuma kecapean aja kata dokter."

Dokter masuk ke dalam ruang pemeriksaan." Bagaimana kondisinya Bu apa sudah jauh lebih baik sekarang."

Takdir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang