20

1.3K 115 28
                                    

Kini Chika sedang berada di depan ruang UGD menunggu Dokter yang tengah memeriksa keadaan Oniel. Oniel terkena tusukan di perutnya dan itu semua karena Zahran dan setelah melihat Oniel tak sadarkan diri dengan luka tusuk di perutnya Zahran pun langsung pergi.

Chika berdoa di dalam hatinya agar tidak terjadi apa-apa pada Oniel. Chika tidak bisa memaafkan dirinya sendiri jika terjadi sesuatu pada Oniel. Karena Oniel bisa sampai seperti ini itu karena melindungi dirinya.

Pintu ruang UGD terbuka seorang Dokter keluar dari dalam dan menghampiri Chika.

" Dokter Bagaimana keadaan Suami saya, Suami saya baik-baik aja kan Dok?."

" Syukurlah Bu luka di perut Suami Ibu tidak begitu dalam hanya terkena robekan sedikit dan lukanya juga sudah kami jahit kondisi Suami Ibu juga sudah stabil."

Chika menghela nafasnya lega." Saya boleh ketemu sama Suami saya kan Dok?."

Dokter tersebut mengangguk." Boleh Ibu tapi gak bisa terlalu lama ya. Kondisi Suami Ibu belum pulih dan saat ini Suami Ibu juga belum sadar karena masih terpengaruh sama obat bius dan setelah ini suami Ibu akan kami pindahkan ke ruang rawat ya Bu."

" Baik Dokter Terima Kasih Ya Dok."

Dokter tersebut mengangguk lalu pergi meninggalkan Chika. Chika pun masuk ke dalam ruang UGD terlihat Oniel sedang terbaring lemah dengan infusan di tangan kanannya.

Chika berjalan pelan mendekat ke bangsal Oniel sambil memegangi perutnya yang masih terasa ngilu Chika meraih tangan kanan Oniel lalu membawanya menuju pipinya.

" Maafin aku Oniel gara-gara kamu ngelindungin aku kamu sampai harus seperti ini aku minta maaf Oniel." Chika mencium punggung tangan Oniel." Aku mohon cepet bangun Niel Aku sama Askara butuh kamu."

Chika mengusap kening Oniel lalu ia mendekatkan wajahnya dan mencium kening Oniel tanpa sadar setetes air mata Chika jatuh di pipi Oniel. Chika merasakan pergerakan pada tangan Oniel yang ia genggam

" Oniel kamu udah sadar."

Perlahan Oniel membuka matanya menyesuaikan pandangannya pada cahaya lampu yang berada di dalam ruang UGD.

" Chika."

Chika mengangguk sambil tersenyum." Iya Oniel aku disini aku seneng banget kamu udah sadar aku khawatir banget sama kamu Niel." Chika langsung memeluk erat Oniel."

Oniel meringis menahan sakit di perutnya karena Chika yang memeluknya terlalu erat dan menyentuh luka di perutnya." Chika pelan-pelan peluknya ini lukanya masih belum kering."

Chika tersadar lalu langsung menjauhkan tubuhnya." Maaf Niel aku reflek sakit ya lukanya aku panggil Dokter aja ya biar periksa keadaan kamu sekarang."

" Enggak usah Chika aku baik-baik aja aku cuma butuh kamu disini buat temenin aku."

Chika mengangguk." Iya Oniel aku disini cepet Pulih ya Aku sama Askara selalu nungguin kamu."

" Askara di mana Chika. Zahran gak bawa Askara pergi kan?."

" Aku udah suruh Suster untuk Jaga Askara Niel dan Askara baik-baik aja udah ya sekarang kamu fokus dulu untuk pulihin Kondisi kamu supaya nanti kita bisa cepet pulang dan main sama Askara ya."

Oniel mengangguk. Ia memang sudah tidak sabar untuk membawa Askara pulang ke rumah karena ia ingin menikmati waktu bersama Askara. Oniel dan Chika benar-benar ingin mengurus Askara berdua tanpa bantuan baby sister karena memang mereka berdua ingin merasakan menjadi orang tua yang sebenarnya mungkin nanti jika Chika sedikit kerepotan mengurus Askara Oniel baru akan mencari baby sister untuk membantu Chika.

Takdir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang