9

1.5K 151 30
                                    

Oniel memberikan segelas teh hangat pada Chika." Minum dulu tehnya biar badan kamu lebih enakan."

Chika mengambil gelas dari tangan Oniel." Makasih Niel."

Oniel duduk di samping Chika saat ini mereka berdua berada di dalam kamar Chika setelah kehujanan tadi di taman Oniel dan Chika memutuskan untuk pulang ke rumah.

Sementara Shani ia pergi begitu saja meninggalkan Oniel dan Chika di taman Chika sudah menyuruh Oniel untuk mengejar Shani tadi namun Oniel tidak mau karena Oniel tau Shani butuh waktu untuk menenangkan dirinya kenyataan ini benar-benar membuat Shani terluka dan merasakan kecewa yang begitu besar namun Oniel tidak menyesali kejujurannya pada Shani karena kalau Shani tidak mengetahui semuanya sekarang itu justru akan membuatnya semakin merasakan sakit yang lebih dari ini.

Chika meletakkan gelas tersebut di atas meja, Chika memeluk badannya sendiri karena merasakan dingin yang luar biasa Oniel langsung memakaikan jaketnya di tubuh Chika.

" Masih dingin?." Tanya Oniel."

Chika mengangguk pelan lalu Oniel merebahkan tubuh Chika di atas kasurnya." Kita ke dokter aja ya badan kamu demam gini Chik."

Chika menggeleng." Aku Gpp Oniel, Aku cuma butuh Istirahat aja."

Oniel naik ke atas kasur Chika menyelimuti tubuh mereka berdua dengan selimut Oniel memeluk tubuh Chika, Chika terkejut karena Oniel yang tiba-tiba naik ke atas kasurnya dan memeluknya tubuhnya seperti ini.

" Jantung aku kenapa gak karuan kaya gini." Batin Chika."

" Chika."

" Iya."

" Kenapa tadi kamu bilang sama Shani kalau kita sepakat akan segera bercerai padahal kamu tau kan kalo aku gak mau bercerai sama kamu."

" Niel Shani itu sayang banget sama kamu kalian juga udah sama-sama berjuang buat hubungan kalian berdua." Tangan Chika mengelus lembut pipi Oniel." Aku cuma ngelakuin apa yang menurut aku itu bener Niel."

Oniel memegang tangan Chika yang berada di pipinya." Tapi aku gak mau kita bercerai Chika aku mau mempertahankan pernikahan kita dan aku mau kamu tetep di samping aku dalam kondisi apapun." Oniel mencium tangan Chika."

" Apa yang bikin kamu mau mempertahankan pernikahan kita ini Niel." Ucap Chika."

" Aku gak mau mempermainkan pernikahan Chika Tuhan mempertemukan kita bukan tanpa alasan aku udah janji sama Papah kamu kalau aku bakal terus jagain kamu sebagai seorang suami dan aku bener-bener udah terima kamu sebagai Istri aku."

Dalam hati Chika merasa sangat bahagia karena mendapatkan laki-laki baik seperti Oniel tapi di balik kebahagiaannya Chika di bayangi-bayangi oleh Shani perempuan lebih dulu hadir dalam hidup Oniel.

" Aku boleh minta satu hal sama kamu."

Oniel mengangguk." Apapun yang kamu minta aku pasti akan penuhi itu Chika."

" Aku mau kamu tetep terusin pernikahan kamu sama Shani."

Oniel menggeleng." Enggak Chika itu gak mungkin kamu tadi liat sendiri kan Shani udah benci banget sama aku dan dia juga udah ngasih cincin yang aku kasih pas pertunangan kemarin itu artinya Shani bener-bener udah gak bisa maafin aku lagi."

" Shani masih sangat mencintai kamu Niel aku bisa liat itu mungkin Sekarang dia emang kecewa dan marah sama kamu tapi aku yakin Shani pasti bisa maafin kamu dari awal yang salah itu aku Niel jadi aku juga bakal berusaha supaya Shani mau maafin aku." Chika tersenyum." Kita berjuang sama-sama ya, kita perbaiki semuanya."

Oniel tersenyum lalu bergerak mendekatkan dirinya pada Chika, Ia peluk lagi Chika dengan erat bermaksud agar Chika merasa nyaman berada di pelukannya karena di luar hujan masih turun dengan deras membuat hawa dingin sangat terasa sekali malam ini.

Takdir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang