10

1.7K 145 32
                                    

Chika sedang merapihkan kerah kemeja Oniel namun Chika mengerutkan keningnya karena melihat Oniel yang tak berhenti tersenyum menatapnya." Kamu kenapa sih dari tadi senyum terus."

" Emang kalo senyum sama Istri sendiri ada larangannya ya." Ucap Oniel."

Chika menggeleng." Ya gak ada sih cuma aku bingung aja dari tadi kamu senyum terus."

" Sini dulu Chik." Oniel memegang tangan Chika dan mengajaknya untuk duduk di sofa." Aku minta maaf ya soal semalem aku bener-bener khilaf maafin aku ya Chika."

Tangan Chika mengusap lembut punggung tangan Oniel." Niel udah gak perlu minta maaf ya aku juga salah aku yang harusnya minta maaf sama kamu."

Oniel menarik pelan Chika ke dalam pelukannya mengelus lembut rambut panjang Chika meskipun mereka sudah SAH untuk melakukan hubungan suami istri tapi Oniel sudah berjanji pada dirinya sendiri kalau Ia tidak akan menyentuh Chika tapi kenyataan ternyata tak sesuai dengan yang Ia ucapkan.

" Chika."

" Hmm."

Ide jail terlintas di benak Oniel saat ini." Kalo seterusnya kita tidur sekamar berdua aja gimana?."

Chika melepaskan pelukan Oniel lalu mengerutkan keningnya." Mau banget ya tidur sekamar sama aku?."

Oniel menggaruk kepalanya yang tidak gatal." Ya aku terserah kamu aja kalo misalnya kamu gak mau juga Gpp."

Chika tertawa karena melihat ekspresi Oniel lalu tangan Chika langsung mencubit gemas pipi Oniel." Aku tau kamu lagi ngerjain aku Oniel udah ya aku mau siapin sarapan dulu buat kamu Oke."

Setelah berucap seperti itu Chika langsung berjalan keluar dari kamar Oniel semalam adalah moment yang tak akan pernah terlupakan bagi Chika di mana Ia benar-benar menjadi seorang Istri seutuhnya.

Oniel tersenyum tipis lalu menyenderkan kepalanya di sandaran sofa fikirannya masih memikirkan kejadian semalam dan perasaannya menjadi tidak karuan sekarang." Aku gak tau perasaan apa yang aku punya ke kamu Chika tapi kalo boleh jujur aku bener-bener gak mau kehilangan kamu."

***
" Pokoknya Papah gak setuju kalo kamu nikah sama Oniel Shani apalagi kamu mau di jadiin Istri kedua dia." Ucap Kinan."

Shani memegang tangan kanan Kinan." Tapi Aku cinta sama Oniel Pah. Aku mau bareng-bareng terus sama Oniel."

" Kamu itu udah di butakan oleh Cinta Shani Papah bener-bener gak ngerti sama jalan fikiran kamu." Kinan menggeleng-gelengkan kepalanya lalu duduk di kursi kerjanya."

" Shani untuk soal ini Mamah setuju sama Papah." Ucap Veranda."

" Mah aku mohon ijinin aku buat nikah sama Oniel aku cuma bisa bahagia sama Oniel aku gak masalah kalo jadi Istri kedua yang penting aku bisa terus sama Oniel."

Shani berlutut di hadapan Veranda lalu menggenggam kedua tangannya." Mamah sama Papah mau liat aku bahagia kan dan bahagia aku cuma sama Oniel aku gak mau sama laki-laki lain yang aku mau cuma Oniel Mah Pah."

Veranda membantu Shani untuk berdiri." Shani Mamah tau kamu sangat mencintai Oniel tapi Mamah sama Papah gak rela kalo kamu itu harus jadi Istri kedua sayang Mamah mohon sama kamu Shani mulai sekarang kamu harus bisa lupain Oniel ya."

Shani menggeleng." Enggak bisa Mah Oniel satu-satunya laki-laki yang aku cintai dari dulu sampai sekarang yang bisa bikin aku bahagia cuma Oniel."

Kinan memijit pelipisnya Shani putrinya ini memang sangat kerasa kepala seperti dirinya sekali meminta sesuatu harus di turuti saat itu juga tapi permintaan Shani kali ini benar-benar sulit untuk Kinan penuhi.

Takdir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang