" Chika."
" Apa."
" Kamu kapan lahirannya."
Chika tertawa sambil memainkan rambut Oniel. Karena saat ini Oniel tengah berbaring di paha Chika yang sedang duduk bersandar pada kepala kasur." Masih 4 bulan lagi Oniel sabar ya."
" Aku kirain bisa di cepetin gitu lahirannya." Ucap Oniel."
" Ya gak bisa dong Oniel kan emang dari sananya udah harus 9 bulan jangan aneh-aneh deh kamu." Jawab Chika."
" Hehe Iya juga sih." Oniel tertawa kecil lalu membalikkan posisi tidurnya hingga wajahnya berhadapan dengan perut Chika." Askara cepetan keluarnya ya Nak, Papah sama Mamah udah gak sabar banget mau ketemu sama Askara."
Oniel mengelus lembut perut Chika lalu menciumnya namun tiba-tiba Oniel langsung bangun dari posisi tidurnya Ketika merasakan ada pergerakan di perut Chika.
Chika membenarkan posisi duduknya." Kamu kenapa sih Niel."
" Chika I-itu kenapa perut kamu ada yang gerak-gerak gitu." Ucap Oniel sedikit gugup."
Chika mengernyitkan dahinya." Emangnya kamu gak pernah ngerasain ya."
Oniel menggelengkan kepalanya." Enggak."
Chika tersenyum tipis." Ya udah sini. Itu berarti Askara masih Pengen Papahnya ngelus perut Mamahnya."
Chika meraih tangan kanan Oniel lalu meletakkannya di atas perutnya. Tak berapa lama terjadi pergerakan kembali di perut Chika yang di rasakan Oniel.
Oniel menempelkan telinganya di atas perut Chika." Askara ko udah malem gini belum Bobo Nak tidur ya sayang kasian Mamah kalo kamu nendang-nendang terus." Oniel mendongakkan kepalanya dan tersenyum menatap Chika."
Chika mengelus kepala belakang Oniel. sambil memperhatikan Oniel yang tengah berinteraksi dengan anak mereka yang masih di dalam perut sampai akhirnya tidak ada lagi pergerakan yang di rasakan oleh Chika sepertinya Askara merespon apa yang Oniel katakan tadi.
" Niel aku mau martabak deh."
" Mau martabak ya udah aku beliin ya."
Oniel menyibakkan selimutnya hendak turun dari atas kasurnya namun tangannya di tahan oleh Chika." Kenapa Chika."
" Aku mau Ikut."
" Gak usah kamu di rumah aja biar aku yang beli martabaknya Deket juga dari rumah."
Chika menggeleng." Gak mau di rumah aku maunya Ikut sama kamu."
Oniel menghela nafasnya." Ya udah aku ganti baju dulu ya."
" Gak usah ganti baju Oniel kita langsung jalan aja sekarang." Chika turun dari kasurnya lalu menggandeng tangan Oniel."
" Chika gak mungkin dong aku keluar pake piyama kaya gini." Ucap Oniel."
" Ya aku juga pake piyama emangnya kenapa. pokoknya kamu gak boleh ganti baju." Chika menarik pelan tangan Oniel." Ayo Oniel kita beli martabaknya sekarang."
Oniel menggaruk kepalanya yang tidak gatal Ia hanya bisa pasrah mengikuti permintaan Chika walaupun permintaan Chika terkadang membuat Oniel pusing tapi sebisa mungkin Oniel akan menurutinya.
Oniel mengambil kunci mobilnya di atas meja namun Chika mengambilnya dari tangannya dan di letakkan kembali di atas meja dan itu membuat Oniel bingung.
" Chika kenapa kunci mobilnya di taruh lagi."
" Aku mau kita beli martabaknya jalan kaki aja."
***
" Aku mau kamu yang bikin Martabaknya."" Aku yang bikin. Yang ada malah ancur Chika udah abangnya aja yang bikin ya."

KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta
Teen FictionOniel dan Shani sudah menjalin hubungan cukup lama dan sebelum ke jenjang yang lebih serius Oniel memiliki keinginan untuk bertunangan dengan Shani terlebih dahulu namun semua itu terhambat ketika Chika Gagal Menikah, disebabkan oleh Zahran Calon Su...