23

1K 102 11
                                    

" Chika tunggu dulu aku perlu ngomong sama kamu sebentar."

Chika terus berjalan sambil menggendong Askara tanpa mempedulikan Zahran yang terus mengikutinya sampai akhirnya langkah kaki Zahran terhenti tepat di hadapan Chika.

" Minggir sekarang atau aku teriak Zahran."

" Chika aku cuma mau ngomong sama kamu sebentar aja janji gak akan lama."

" Kamu mau ngomong apa lagi sih Zahran kenapa juga kamu harus muncul di hadapan aku sekarang bahkan kamu juga mau culik Askara kan tadi." Ucap Chika."

" Chika aku sama sekali gak ada niatan buat culik anak kamu udah aku jelasin juga kan tadi kalo aku cuma obatin kaki anak kamu yang luka aja gak lebih." Ucap Zahran."

" Aku gak percaya sama kamu Zahran karena gak mungkin kamu tiba-tiba ada di Deket rumah aku kayak gini tanpa ada maksud lain."

Zahran menghela nafasnya." Iya aku emang mau ke rumah kamu, aku mau ketemu sama kamu dan Oniel karena aku mau minta maaf Chika atas apa yang udah aku lakuin sama kamu dan Oniel selama ini."

Chika mengerutkan dahinya." Minta Maaf Kamu serius?.

Zahran mengangguk." Aku serius Chika selama dua tahun itu aku sadar kalau aku emang udah keterlaluan gak seharusnya aku ganggu kehidupan kamu lagi dan aku juga harus bisa terima kenyataan kalau kamu emang bukan di takdirkan untuk aku Chika."

Chika tersenyum tipis." Aku udah maafin kamu Zahran aku yakin Oniel juga pasti udah maafin kamu semoga setelah ini kamu juga bisa mendapatkan kebahagiaan yang kamu inginkan ya makasih juga karena kamu udah nolongin Askara tadi."

" Iya sama-sama Chika. sekali lagi aku minta maaf ya sampaikan permintaan maaf aku sama Oniel juga ya aku janji gak akan ganggu kamu lagi."

Chika mengangguk tanpa membalas ucapan Zahran. Lalu Zahran pun tersenyum menatap Askara tangannya terangkat mengusap pucuk kepala Askara.

" Jaga Mamah Kamu baik-baik ya."

Setelah berucap seperti itu Zahran pun melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Chika. Zahran sudah berjanji pada dirinya sendiri kalau ia akan berubah dan mencoba untuk bisa merelakan Chika.

Chika menatap Zahran yang langkahnya semakin jauh darinya. Chika berharap Zahran benar-benar menepati janjinya tadi untuk tidak menganggu kehidupannya lagi karena sekarang Chika benar-benar sudah bahagia bersama Oniel dan juga Askara.

Chika tersenyum menatap Askara yang kini sudah tertidur pulas di dekapannya dengan kepala yang bersandar di bahu Chika. Chika benar-benar tidak bisa memaafkan dirinya sendiri kalau sampai tadi Askara benar-benar hilang dan tak bisa ia temukan.

Chika mencium pipi Askara lalu mengusapnya dengan lembut." Kita pulang ya sayang Maafin Mamah karena udah lalai jagain kamu tadi."

***
Oniel membuka pintu kamarnya dengan pelan di lihatnya Chika tengah mencoba untuk menidurkan Askara Oniel menutup pintu kamarnya lalu berjalan ke arah kasurnya.

" Ini anak Papah kenapa belum tidur." Oniel naik ke atas kasurnya lalu mencium kening Askara." Nungguin Papah ya Nak."

" Kamu kapan pulang Niel?." Tanya Chika."

" Baru aja sih aku juga udah bersih-bersih kok jadi udah aman buat deket-deket sama Askara." Jawab Oniel."

Chika mengangguk. Memang Chika selalu menerapkan kebersihan di rumahnya jadi bila Oniel pulang dari kantor atau dari manapun harus bersih-bersih terlebih dahulu sebelum nanti akan bersentuhan dengan Askara.

Chika bangun dari posisi tidurnya lalu menyenderkan tubuhnya di kepala ranjang." Niel tadi aku ketemu sama Zahran."

Oniel menatap serius Chika." Zahran ngapain kamu Chik bilang sama aku dia ngelukain kamu atau nyakitin kamu?."

Takdir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang