0.9

161 12 1
                                    

_______________............______________

Kantin SMA Lentera Bangsa saat ini sedang di heboh kan oleh perdebatan antara dua circle.

"Lo yang mulai duluan ya bangsat." Ucap perempuan berambut sebahu tersebut seraya menunjuk lawan nya.

Tara yang melihat teman nya berdebat dengan kakak kelas nya itu hanya mampu menghela nafas. Selalu saja begini

"Lo gila ya? Jelas jelas lo yang nabrak gue duluan." Lexie berucap seraya bersedekap dada. Ia menatap sinis lawan nya ini

Zylanxa Rambyanza. Teman sekaligus sahabat Tara, memiliki sifat emosional dan tukang drama.

"Ck, lo berdua tuh setiap ketemu selalu aja kelahi. Lo juga Zy, jangan nyari perkara kalo orang nya modelan si onoh. Si tukang ngadu." Tara berucap seraya merangkul pundak Zylan, Lexie yang mendengar sindaran itu sontak mendorong bahu Tara

"Maksud lo apa hah? Lo kira gue tukang ngadu?!." Ucap Lexie ia merasa tak terima di remehkan.

"What? Emang gue ada nyebut nama Lo? Engga kan? Terus lo merasa, gitu? Ya udah si kalo lo ngerasa. Itu arti nya lo sadar."
Tara berucap seraya menyeringai, ia paling tidak suka dengan orang seperti Lexie. Munafik menurut nya, jika dengan kakak dan teman-teman nya Lexie akan bersikap baik, tapi jika sedang sendiri ia akan melakukan semua hal sesuka nya.

Saat Lexie ingin menjawab ucapan Tara, suara Viaz membuat Lexie dan Tara menoleh ke sumber suara.

"Kenapa?." Ucap Viaz, Tara yang mendengar itu sontak memutar mata nya malas.

"Plis deh kak, dari lo jadi orok sampe segede gaban gini. Lo kalo bicara yang jelas dong, lo nanya kesiapa anjir?." Tara berucap disertai delikan dari Viaz

Brian yang mendengar itu sontak tertawa
Viaz yang mendengar ucapan adik nya lalu menatap adik nya dengan sinis, menyebalkan. Pikir viaz

"Ini kantin, gak seharus nya lo semua debat disini." Dylan bejalanan mendahului kerumunan orang orang itu, setelah menasehati

"Ngapain kesini?." Viaz berucap seraya merangkul adik nya menuju meja, Lexie yang melihat itu sontak mengepal kan tangan nya

"Gue nyari lo kak, yakali gue kesini nyari perkara." Tara berucap dengan mencubit pinggang kakak nya berniat membuat Viaz kesakitan. Tetapi yang ia lihat, Viaz hanya menatap datar diri nya, Tara hanya mampu menyengir

Saat Tara dan Viaz dkk duduk, Lexie dan Zylanxa masih berdebat. Membuat seisi kantin menatap mereka, Tara yang melihat sahabat nya masih berdebat hanya mampu menghela nafas.

"Zy sini lo, gue laper anjir. Lo disitu gak bakalan kenyang." Tara berucap seraya menginterupsi Zylan untuk menyudahi perdebatan itu.

Hingga Zylanxa duduk di samping Tara, Lexie yang baru tiba mengambil tempat duduk didekat Viaz.

Dylan yang melihat itu menaikan alis nya heran, hingga suara Brian menyaut.

"Lo kaya nya excited banget deket sama Viaz. Suka ya lo Lex?!." Brian menuduh Lexie

"E-engak lah, gue normal ya!! Pikiran lo aja yang miring, lagian gue sama Viaz sama sama cewe ya. Jadi wajar kalo gue deket."
Lexie menjawab dengan gugup, ia bingung ingin menjawab apa

"Tapi, kedeketan lo sama Viaz gak wajar. Bukti nya setiap ada orang yang mau deket sama Viaz, Lo orang pertama yang paling gak terima." Rius ikut menimpali, Tara yang melihat itu menatap sinis Lexie.

"Denger ya, walaupun kakak gue doyan sesama jenis. Gue maupun kelurga besar gue gak sudi nerima lo disisi kakak gue. Ah gue lupa, btw tipe kakak gue bukan kaya lo. Yang jadi beban aja bisa nya." Tara berucap pedas, Lexie yang mendengar itu sontak mengepalkan tangan nya.

ASMARALOKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang