0.22

162 11 2
                                    

_______________............______________

Tik
Tik
Tik

Denting jam dinding terdengar lebih jelas.

Sosok yang berada di dalam selimut merasa terusik sebab cahaya matahari masuk menyinari kamar nya yang bernuansa doraemon itu.

Enggghh

Suara lenguhan terdengar secara perlahan. Mata bulat berair itu terbuka bersamaan dengan sang empu yang menggeliat.

"Hoaamm, dingin banget."

Gumi, sosok pemilik kamar bernuansa doraemon itu mengerjap kan mata nya.

Tok
Tok
Tok

"Gumi bangun lo, udah jam berapa ini woi."
Suara yang melengking itu berasal dari Ravi, ia berdecak seraya mengetuk pintu adik nya itu tak sabaran.

"15 menit lo gak keluar dari kamar, gue kaduin ke ayah."

"Denger gak?." Ravi berteriak

Gumi berdecak seraya mengucek mata nya.

"Ck, iyaa sabar."

Setelah beberapa saat mengumpulkan nyawanya, saat ini Gumi sudah berada di kamar mandi untuk melakukan ritual pagi nya.

~~~

"Dimana Gumi." Suara berat itu menyapa indra pendengaran Ravi.

"Baru bangun, maybe lagi mandi."
Ravi menjawab seraya menaruh ransel nya di samping nya.

Sagam hanya mampu menggelengkan kepala nya memaklumi.

Selang beberapa menit, suara derap kaki mengalihkan atensi dua manusia yang sedang asik dengan dunia nya sendiri.

Sagam tersenyum melihat putri nya berjalan kearah nya seraya membenarkan tatanan rambut.

"Good pagi ayah."

Cup
Cup

"Harus mandi 7 hari 7 malem sih habis ini yah." Ravi menatap interaksi ayah dan adik nya jengah.

"What for?." Sagam bertanya seraya menaikan alis nya.

"Kan habis dicium sama makhluk jadi jadian." Ravi berucap seraya tersenyum  polos.

"Kok ngeselin banget sih, awas aja lo." Gumi cemberut lalu bersedekap dada.

Ravi tertawa dengan kencang, Sagam menatap putra nya dingin.

"Berhenti tertawa Ravi, ada yang harus ayah katakan." Intonasi Sagam serius.

Ravi maupun Gumi menatap Sagam spontan.

"Ayah akan keluar kota nanti siang." Sagam menatap Ravi serius.

"Ayah harap selama ayah tidak ada dirumah jaga adik mu dengan baik, ayah percayakan semua nya ke kamu." Sagam berucap santai seraya menyeruput kopi milik nya.

Gumi menatap ayah nya lama. Sagam yang merasa ada yang memperhatikan sontak menatap putri nya.

"Why baby girl?."

Gumi menggeleng lalu memeluk ayah nya erat.

"Emang harus ya? Berapa lama emang? Nanti kalo kak Ravi jahilin Gumi gimana?."

Gumi bertanya dengan pelan, Sagam terkekeh seraya membalas pelukan putri nya.

"Yes of course daddy has to do it honey. Hanya 2 minggu setelah itu ayah akan pulang. Jika kakak mu menganggu cukup tendang saja aset berharga nya itu." Sagam menjawab semua pertanyaan putri nya dengan sabar lalu mencium kening Gumi dengan lembut.

ASMARALOKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang