0.24

191 10 2
                                    

_______________............______________

Dering ponsel membuat dua insan yang berada didalam satu selimut itu terusik. Viaz yang menyadari lantas mengambil ponsel milik gadisnya yang terus terusan bergetar.

Ia mengerutkan keningnya tanda tak suka karna nama kontak yang menelepon, lalu ia menggeser ikon hijau untuk mengangkat.

Suara bas dari lawan bicaranya terdengar, yang awalnya Viaz merasa tak suka kini ia mulai mengenali suara itu.

Beberapa saat kemudian setelah telepon tersebut berakhir Viaz kini menatap Gumi dengan gemas lantaran gadisnya justru bergulung didalam selimut.

Kecupan lembut Viaz berikan untuk gadisnya berharap bisa membangunkan Gumi. Gumi menggeliat tak nyaman karna pipinya terasa disedot serta basah, perlahan mata bulat itu mengerjap.

Viaz segera menyudahi kegiatannya yang memainkan pipi Gumi.

"Nyenyak banget, hm?."

Gumi yang awalnya biasa biasa saja kini mulai mengingat adegan yang membuat ia malu lantas menutup wajahnya dengan selimut.

"Jauh jauh sana ihh!!!..."

Viaz terkekeh lembut lalu menggoda Gumi terus menerus.

Jam menunjukan pukul 7 malam, kini Viaz telah sampai di mansion. Setelah mengantar gadisnya pulang Viaz mendapatkan telepon mendadak dari Tara. Tara memberitahu Viaz jika orang tua mereka bertengkar lagi.

Viaz segara memasuki mansion dengan tergesa gesa, saat membuka kenop pintu suara pecahan menjadi sambutan pertama untuk Viaz. Vas bunga serta figura yang menghias ruang tamu turut berserakan.

Suara tangisan dari Dyra terdengar memilukan disambut dengan isak tangis dari Tara. Tanpa sadar Viaz mengepal kan tangannya.

Viaz menatap papanya nyalang lantas mendekat tapi tindakan papanya mampu membuat Viaz berlari mendekati Dyra serta Tara guna melindungi mereka dari lemparan vas bunga yang dilemparkan oleh papa mereka. Darah mulai bercucuran dari punggung Viaz di karenakan terkena pecahan vas bunga yang tadi di lemparkan.
Andres dibuat menegang atas tindakan nya serta ia baru menyadari jika Viaz terluka karna dirinya.

"V-viaz? Kenapa kesini, astaga hiks t-tara cepet bawa kakak kamu ke kamar." Dyra dibuat terkejut atas kehadiran anak sulungnya.

Viaz berjongkok lalu menghapus air mata Dyra dan menatap Tara seolah memberikan isyarat.

"Mama ke atas dulu ya? Biar viaz yang ngurus semuanya." Viaz menatap teduh wanita yang menjadi mamanya ini.

"Nggak ini masalah mama sama papa, jadi kamu bawa Tara ke kamar aj-

"Ma, Viaz gak suka dibantah. Ke kamar ya sama Tara."

Sebelum Dyra membalas ucapan viaz Tara sudah lebih dulu membopong Dyra untuk ke kamar.

Dirasa mama serta Tara sudah memasuki kamar, Viaz berbalik badan menghadap papanya. Andres yang menyaksikan itu merasa bersalah hanya karna ia mudah tersulut emosi hampir membuat Mension hancur serta melukai keluarganya.

"Viaz, pa-

"Which bastard calls himself daddy but ends up hurting his own family?." Viaz menatap Andres dengan emosi yang memuncak. Lalu ia menatap tajam papa nya itu.

"Kehadiran lo sama sekali gak ada gunanya disini, kenapa gak coba ke neraka aja?." Viaz berucap dengan datar, ia harus bisa menahan emosinya.

Andres dibuat tertegun dengan ucapan putri sulungnya yang sekarang sudah dewasa.

"Kenapa? Lo ngerasa gak terima? Bahkan kayanya neraka terlalu bagus buat bajingan brengsek kaya lo." Viaz muak, sedari dulu ia selalu menyaksikan pertengkaran orang tuanya yang tanpa mereka sadari dari pertengkaran tersebut membuat hancur dan rusak nya perasaan dan mental anak anaknya.

Kata orang cinta pertama anak perempuan adalah papanya.
Dan kata orang, rumah ternyaman untuk pulang adalah kehadiran sosok mama dan keluarga yang selalu akur dan damai.

Tapi Viaz menepis semua perkataan itu, faktanya orang tuanya telah memberikan luka yang sangat mendalam yang disebabkan oleh keegoisan mereka sendiri.

Andres merasa kelu untuk mengeluarkan suaranya. Ia menatap Viaz, mata tajam itu menatap dirinya dengan tenang seolah-olah amarah yang tadi tak pernah ada.

Viaz mencoba mengatur nafasnya, ia gemetaran darah mulai merembes membasahi kemejanya.

"Gue paling benci sama tiga hal di dunia ini, dan lo tau apa?." Viaz menjeda ucapan nya, lantas menghela nafas panjang.

"Yang pertama gue gak suka keributan, kedua gue gak suka bentakan, dan yang paling yang gue gak suka itu lo. Kehadiran lo di dunia ini membuat ekosistem alam terasa sesak karna adanya bajingan kaya lo." Suara Viaz terdengar parau, didalam lubuk hatinya yang paling dalam ia merasa bersalah karna berucap seperti ini. Tapi melihat kelakukan papanya barusan membuat ia merasa sakit.

"Aku gak berharap banyak pah, disaat anak-anak lain diluar sana bisa bercengkrama bersama keluarganya dengan bahagia. Aku justru berharap bisa ngerasa tenang buat sejenak, gak lelah emangnya harus bertengkar terus? Viaz cape pah, kenapa seolah olah takdir gak bisa memihak Viaz? Apa Viaz harus berkorban nyawa dulu baru kalian bisa rukun dan akur lagi?."

Lelehan bening itu tiba tiba terjatuh dari kelopak mata Viaz, ia merasa ada yang menghantam perasaannya dengan benda tak kasat mata.

"Viaz juga mau dapet pelukan serta perlakukan hangat dari kalian. Tapi kaya nya sulit ya?." Viaz tertawa hambar meratapi nasibnya.

Suara Isak tangis terdengar memilukan, Viaz sosok yang tangguh serta berhati dingin kini mampu menangis menahan rasa sakit dihatinya dan seakan akan luka dipunggungnya tidak sesakit hatinya sekarang.

Setelah kejadian tadi, Viaz meninggalkan papanya sendirian diruang tamu. Kini Viaz sedang berada di bawah shower air yang mengalir menguyur tubuh Viaz yang penuh luka.

Darah mulai mengalir deras dari punggung nya, Viaz tak memperdulikan keadaannya sekarang, yang ia perlukan kini hanya lah ketenangan

-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.--.-.-.-

Tidak semua anak yang melawan orang tua itu bajingan, ada beberapa anak yang memiliki keinginan sangat besar untuk membahagiakan orang tua nya
Namun orang tua tersebut lupa bahwa anak-anak nya juga butuh rangkulan bukan keegoisan pribadi masing-masing.

_______________............______________

Hai para readers ku!!...

Update lagi nih ceritanya...

Happy reading guys!!..😄

Eh iya, jangan lupa di vote ya dan apabila ada kesalahan dalam pengetikan kasih tau ya di komentar.


See you next chapter ya guys!!..👋

ASMARALOKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang