_______________............______________
"Ra nanti temenin gue ke toko buku ya."
Zylan mencolek lengan Tara, berharap teman nya ini akan merespon. Tapi yang diajak bicara hanya mengangguk kan kepala nya singkat."Gak kakak, gak adek, sama sama datar. Heran gue sumpah." Zylan berbicara seraya melepaskan tangan nya yang melilit lengan Tara.
"Bacot lo, biasa nya juga langsung nyeret gue kalo kemana mana. Tumben izin, kesambet apa lo." Tara berhenti berjalan lalu menghadap teman nya ini. Zylan hanya cengengesan, lalu memeluk lengan Tara kembali.
"Biar sopan gitu loh, gak paham paham lo. Oh iya, kata nya murid baru nya cecan tau." Zylan kembali menyeret Tara seraya menceritakan tentang murid baru itu.
Tara yang sedari awal hanya mengikuti langkah kaki sahabat nya ini dengan gontai. Ia hanya ingin di dalam kelas sambil membaca novel favorit nya, tapi karena sahabat lacnat nya ini merengek ingin ke kantin. Dan Tara harus ikut karena paksaan Zylan.
Mata Tara tanpa sengaja menatap objek yang membuat ia menegang. Tara bisa melihat jika objek yang menjadi tujuan nya itu mengingatkan ia dengan sesuatu.
Zylan yang asik berceloteh menceritakan banyak hal, harus mengerutkan kening nya bingung. Kenapa sahabat nya ini tiba tiba berhenti, pikir Zylan.
"Lo ngapain si?." Saat Zylan bertanya, Tara malah melangkah meninggal kan ia sendirian di koridor.
Insting Tara mengatakan untuk mengikuti seseorang itu, tapi lengan nya ditahan oleh seseorang. Membuat ia berdecak tak suka, lalu menatap orang itu dengan datar.
"Kok gue ditinggal sendirian anjir, jahat banget lo" Zylan berucap dengan nada merajuk.
"Kalo lo mau ke kelas, pergi aja duluan. Gue ada urusan sebentar." Tara meninggalkan Zylan dengan tergesa gesa. Lalu ia melihat ke kanan kiri untuk memastikan sesuatu.
Saat ini ia berhenti di taman, Tara mendesah kecewa.
"Gue ngapain si gak jelas banget, Tara Tara. Lo terlalu berharap, gak mungkin dia ada disini." Tara menggerutuki tingkah laku nya barusan, lalu berbalik arah untuk balik ke kelas nya kembali.~
KRINGG
Suara bell istirahat yang ditunggu tunggu telah berbunyi. Guru pengajar juga sudah meninggalkan kelas, Zylan yang sedang membereskan alat tulis nya menatap sahabat nya jengah.
"Ck, lo tu kebo banget sumpah. Bangun ege ayo ke kantin gue laper." Zylan menggoyangkan lengan Tara dengan tidak santai. Tara yang merasa terusik sontak menatap sahabat nya horor.
"Buruan, ntar kaga dapet tempat."
Zylan berkacak pinggang, lalu menuntun Tara untuk bangun.
"Gue ngantuk Zy, Lo aja ke kantin sendiri sono." Tara melepaskan tangan Zylan yang melilit lengan nya. Lalu berniat kembali tidur
Zylan yang melihat gerak gerik sahabat nya ini sontak menarik kerah baju Tara seperti kucing lalu menyeret Tara ke area kantin.
Tara hanya pasrah, mau melawan belum tentu ia bisa lepas dari sahabat nya ini. Tanpa sadar mereka sudah berada di area kantin.
Zylan menatap kesana kemari, berniat mencari tempat duduk. Tapi tak juga menemukan yang kosong, ia mendesah kecewa.
"Lo sih ngebo mulu, jadi gak kebagian tempat duduk kan."
Zylan berdecak seraya menatap salah satu meja yang di isi oleh 3 siswi. Ia tersenyum lebar sambil menarik lengan Tara untuk mengikuti.
"Hai, boleh gabung gak? Pada penuh soal nya." Zylan bertanya berharap ia dan Tara diperbolehkan untuk bergabung.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASMARALOKA
Fiksi RemajaBagaimana jadi nya jika jatuh cinta dengan teman kita waktu masa kecil dulu? Ya begitulah yang di rasa kan oleh Viaz, dia jatuh cinta pada teman masa kecil nya dulu yaitu Gumi Setelah lama berpisah akhirnya dia tidak sengaja kembali bertemu dengan...