________________............._____________
2 bulan terakhir ini menjadi saksi bagaimana kedekatan dua anak gadis itu, Viaz dan Gumi. Kepribadian mereka yang berbanding terbalik menjadi lebih menarik, Viaz yang selalu susah mengungkap kan ekspresi nya.
Dan gumi yang selalu memiliki segudang tingkah ajaib nya. Entah lah, Viaz merasa jika berada di dekat Gumi akan merasakan kehangatan yang menyelimuti hati nya.
Seperti sekarang ini.
"Jangan terlalu aktif, bisa? Kecapean kan jadi nya" tangan Viaz menyentuh kening Gumi untuk membersihkan keringat yang sedari tadi keluar.
"Hehe, gak janji ya" ucap gumi dengan cengengesan.
Viaz menyentil kening gumi dengan pelan. Takut nya jika gadis itu merasakan sakit.
Gumi mendengus sambil mengusap kening nya yang memerah disebabkan oleh Viaz ."Jangan sentil kening Gumi terus, sakit tau" Ujar Gumi sambil menjauhkan diri nya dari Viaz.
Kekehan ringan keluar dari mulut Viaz. Sangat menggelikan sekali pikir nya.
"Maka nya kalo dibilangin itu nurut, bandel banget sih" Viaz lagi-lagi menasehati Gumi. Membuat Gumi mengangguk saja, mau menjawab juga tidak berguna.
"Gumi ngantuk kak" Gumi berucap sambil menguap lebar, Viaz yang melihat itu menutup mulut Gumi dengan pelan.
"Kalo nguap itu ditutup, nanti kalo gue ikut kesedot gimana coba?" Ujar Viaz dengan candaan, tangan nya mencoba membersihkan jejak air mata yang keluar.
Gumi cemberut, ia kan tidak sengaja. Pikir gumi
"Sini tiduran" Viaz menepuk paha nya, memberi isyarat agar Gumi tiduran di paha nya.
"Humm, gak berat emang?" Gumi berucap sambil memiringkan kepala nya, Viaz yang melihat reaksi Gumi dibuat gemas
Viaz menggeleng kan kepala, lalu ia menepuk paha nya pelan. Dengan senang hati Gumi tiduran dipaha viaz
Tangan Viaz sesekali akan mengelus atau mencubit pipi Gumi dengan gemas.
"Ishh kak, sakit tauu. Ini yang ada Gumi gak bisa bobo" Gumi berucap dengan cemberut, Viaz yang menyadari itu dibuat gemas bukan kepalang.
"Abis nya lo gemesin, pengen gua makan jadi nya" Viaz berucap tanpa dosa, sedangkan Gumi harus mengerutkan kening nya
"Kakak kanibal ya? Gumi gak mau deket deket kakak lagi deh habis ini" ucap Gumi berniat bangun dari tiduran nya. Namun viaz justru menahan kepala gumi agar tetap berada dipaha nya
"Ck, diem." Viaz berucap dingin, setelah apa yang Gumi ucapkan kepada dirinya. Lalu tiba tiba Gumi ingin pergi menjauh begitu saja. Oh tentu saja Viaz tidak pernah mengizinkan itu terjadi
Saat ini mereka sedang berada di taman belakang rumah Viaz, lebih tepat nya mereka sedang berada di bawah pohon mangga yang rindang. Apa lagi angin sepoi sepoi yang membuat mengantuk
Tangan viaz masih tetap mengelus rambut hitam legam Gumi dengan pelan, berharap Gumi terlelap. Mata Viaz tanpa sengaja melihat bibir ranum Gumi
Viaz menelan saliva nya dengan susah payah. Sial kenapa ia ingin mencicipi bibir merah muda itu
Tangan nya tanpa sengaja menyentuh bibir Gumi dengan pelan, Gumi yang setengah sadar kembali menatap Viaz. Apakah ada yang aneh dibibir nya? Pikir Gumi heran
"Kakak kenapa si? Megang-megang bibir Gumi gitu" ucap Gumi bertanya,
"Gue suka bibir lo, mau tukeran?" Ucap Viaz seraya menatap mata rubby Gumi dengan dalam.

KAMU SEDANG MEMBACA
ASMARALOKA
Fiksi RemajaBagaimana jadi nya jika jatuh cinta dengan teman kita waktu masa kecil dulu? Ya begitulah yang di rasa kan oleh Viaz, dia jatuh cinta pada teman masa kecil nya dulu yaitu Gumi Setelah lama berpisah akhirnya dia tidak sengaja kembali bertemu dengan...