Nine

64.2K 3.8K 2
                                    

Koreksi jika ada typo!

Happy Reading❤️

🥀🥀

Anastasia Marie adalah seorang gadis yatim piatu dan tunawisma yang diadopsi oleh Yuna. Gadis itu pendiam, tapi dia bukanlah gadis biasa. Ia memiliki kemampuan untuk melihat masa depan.

Saat ini Catherina butuh gadis itu. Bukan, dia bukan mau memanfaatkannya, tapi menjadikan gadis itu sebagai temannya. Mungkin saja Anastasia akan membantunya sedikit untuk menyesuaikan diri di dunia fiksi ini. Ia juga tak ingin mati tragis di tangan suaminya sendiri.

Sejujurnya, alur cerita novel yang ia tulis hanya 50% saja yang terjadi. Sisanya, zonk! Alur yang ia buat benar-benar berantakan. Harusnya saat Cath menceraikan suaminya, Xander menerimanya dengan senang hati. Bukan malah mengurung dan mengikatnya.

Tidak ada adegan romantis di novel yang asli. Isinya hanya cercaan, makian, dan kekerasan yang dilakukan Xander terhadap istrinya. Tetapi, mengapa sekarang berbeda? Pria itu mengatainya manis, bahkan berani mencium bibirnya secara paksa! Dasar gila!

Anastasia berjalan mendekati Cath. Tiba-tiba, ia memeluknya erat dan menangis. Cath sungguh bingung, apa yang terjadi sebenarnya?

"Vie," lirih Anastasia memanggilnya. Cath pun terkesiap. Okay, tidak masalah jika Anastasia mengetahui identitasnya karena kemampuan gadis itu. Tetapi, mengapa ia menangis? Apa dia mengenali jiwaku yang akan mati nanti, ya? tanya Cath membatin.

Yuna segera menghampiri putri angkatnya itu. "Hei, Darling. Ada apa?" tanyanya khawatir. Anastasia menggeleng. Ia menghapus jejak air matanya.

"Ti–tidak, Mom. Aku hanya teringat kenangan masa lalu. Nona ini mirip sekali dengan sahabatku," ucap Anastasia.

Yuna pun tersenyum pilu. Ia sangat kasihan pada putri angkatnya ini. "Ya sudah, biar Mommy saja yang melayani pesanan Nona ini, kau istirahatlah!" ujar Yuna sambil berlalu dan menyiapkan pesanan Cath.

Catherina masih tidak puas dengan jawaban Anastasia. Lalu, Anastasia pun berbalik dan menatapnya kembali. "Bisa kita bicara di luar?" Cath pun mengangguk dan mengikutinya.

"Jangan ikuti kami, ini privasi! Berjaga saja di sekitar sini. Aku pergi tidak jauh. Tolong, ambilkan pesananku juga nanti, terima kasih!" ucap Cath pada kedua bodyguard-nya dan dibalas anggukan lagi oleh mereka.

🥀🥀

Hamparan luas nan hijau menyambut kedatangan Catherina dan Anastasia. Angin sepoi-sepoi menambah kesegaran udara di sekitar sini. Cath terus mengikuti jalan gadis yang mengajaknya kemari. Beberapa saat kemudian, mereka pun berhenti di sebuah bangku kayu yang ada di bawah pohon maple.

Anastasia dan Cath duduk. Cukup lama sebenarnya, sampai akhirnya Anastasia membuka pembicaraan terlebih dahulu. "Kau tidak rindu padaku, Vie?"

Cath terkejut dengan pertanyaan Anastasia. "A–apa maksudmu? Bagaimana kau bisa mengenalku dalam wujud asliku?" balasnya dengan pertanyaan pula.

"Kau ingat Rienna Dalla, kan?" tanya Anastasya kembali. Catherina terkejut. Bagaimana bisa gadis ini mengenal sahabatnya di dunia nyata? Apa jangan-jangan...

"Rie," panggil Cath. Dan di detik itu pula, Anastasia menangis. Catherina akhirnya ikut menangis juga. Perasaannya campur aduk, antara sedih, senang, rindu, ah intinya tidak dapat diungkapkan oleh kata.

Broken Hurts [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang