Catherina mencoba untuk membantu suaminya berdiri. Namun, pria itu malah menepis tangannya. Farrah yang melihat kejadian itu tersenyum sinis, tapi tidak ada yang menyadari.
Hati Cath langsung berdenyut sakit. Mengapa malah seperti ini? Suaminya bahkan tidak ingin disentuh olehnya. Xander akhirnya berdiri sendiri dan menatap tajam ke arah Cath.
"Andaikan waktu itu daddy tidak menjodohkanku dengan wanita ini, maka rencana bahagia yang telah ku susun tidak akan berantakan! Aku berniat untuk menikahi Farrah dari dulu. Tapi apa, dad? Kau malah menjodohkanku pada wanita yang tidak sama sekali ku cintai!" pria itu menunjuk Cath dan menatap daddynya dengan emosi.
Catherina memegang erat ujung bajunya. Ia menahan cairan bening agar tidak menetes dari pelupuk matanya. "Aku melakukan itu semua demi kebaikanmu! Aku tidak ingin punya menantu yang tidak jelas asal-usulnya!" ucap Arghio dengan lantang. Tiba-tiba, Calvin berdiri dan menatap pria itu dengan marah.
"Siapa yang kau maksud tidak jelas asal-usulnya, Ghio?! Kau mungkin bisa menghinaku, tapi jangan kau menghina putriku!" cerca Calvin. Hati Cath serasa ditimpa ribuan ton baja. Ia dicaci maki oleh suaminya, tapi Calvin hanya diam saja. Tetapi giliran Farrah yang dimaki, pria itu malah membelanya habis-habisan. Mana keadilan untuknya? Mengapa selalu Farrah! Farrah! Dan Farrah!
"Daddy sudah keterlaluan! Jangan pernah menghina Farrah! Dia wanita yang anggun dan baik-baik!" bela Xander. Dunia ini rasanya kejam untuk seorang Catherina. Tidak ada yang membelanya, tidak ada yang mencintainya dan dirinya terbuang. Bahkan, hinaan dan makian silih berganti menghantamnya. Namun, sebuah elusan di punggungnya membuatnya terkesiap. Leyna memandangnya dengan tatapan sendu. Ia sangat menyayangi Cath seperti anaknya sendiri.
Kepala Arghio sudah pusing menghadapi drama ini. "Baik! Jika itu keputusanmu, nikahilah wanita yang kau cintai! Tapi, ceraikan Cath!" perintahnya pada sang putra. Namun bukannya senang, Xander malah menatap murka sang ayah. Entahlah, hatinya tiba-tiba sakit saat mendengar kata perceraian.
"Apa? Itu tidak akan pernah terjadi dalam hidupku! Bukannya daddy sendiri yang bilang bahwa aku baru boleh bercerai saat wanita ini yang memintanya sendiri? Tapi dia tidak pernah mengucapkan kata itu!" bohongnya. Cath menatap kosong ke arah sang suami. Yang dikatakan pria itu sangatlah tidak benar! Dirinya sudah beberapa kali meminta pisah. Akan tetapi, pria itu selalu menolaknya, bahkan dengan tega menyiksa dirinya. Di sisi lain, Farrah terlihat mengepalkan tangannya. Ia benci saat Xander masih saja tidak ingin bercerai.
Tiba-tiba, terdengar suara seseorang membanting pintu depan. Seorang lelaki berjalan ke arah ruang tengah. Matanya berkilat marah dan penuh emosi. Muncullah Clayton dan ia pun langsung menarik Cath dalam pelukannya.
"KALIAN SEMUA ORANG-ORANG EGOIS YANG TIDAK PUNYA HATI! KALIAN KIRA ADIKKU INI HANYA SEONGGOK BARANG YANG BISA KALIAN PERMAINKAN?! CUKUP SUDAH! AKU AKAN MEMBAWA ADIKKU PERGI DARI TEMPAT TERKUTUK INI!" suara lantang Clayton membuat semua orang merinding di tempatnya, kecuali Xander. Ia masih bergeming melihat kakak iparnya yang tiba-tiba masuk.
Catherina menangis dalam dekapan sang kakak. Hatinya hancur berkeping-keping. Ia sadar, hanya kakaknya lah yang peduli padanya. Di dunia kejam ini, tidak ada satu pun yang pernah membelanya, kecuali Clayton dan Clayra. Bahkan seorang ayah yang ia harapkan untuk melindunginya, kini hanya bisa terdiam saat dirinya dihina.
"Dan kau! Aku menyesal karena memiliki ayah sepertimu! Kau pria bodoh yang dibutakan oleh wanita jalang dan anak sialanmu itu! Apakah kau tadi mendadak buta? Anakmu yang menangis dalam pelukanku ini meminta untuk dilindungi saat pria bajingan menghinanya! Lalu, di mana mulutmu saat itu? APA KAU MENJADI BISU JUGA?!" tatapan Clayton beralih pada Calvin yang berdiri kaku di tempatnya. Tatapan pria paruh baya itu berubah menjadi kesedihan saat putranya berbicara seperti itu. Bukannya tidak mau melindungi, hanya saja nyalinya terlalu ciut karena melihat kemarahan Xander.
Sementara itu, Farrah tertegun dengan ucapan Clayton. Jadi, pria itu dan Cath adalah kakaknya? Tatapannya beralih pada sang ayah yang berdiri kaku di sampingnya. Fakta besar itu tidak pernah diberitahu oleh orang tuanya, sekarang terkuak. Hatinya menjadi sakit saat ini.
Clayton pun melepas pelukannya pada Cath dan tiba-tiba....
Pria itu mendaratkan pukulan di tubuh Xander. Ia menatap benci orang yang menjadi suami adiknya ini. Xander pun tidak terima dan membalas pukulan Clayton. Mereka berdua saling adu jotos di ruang tengah. Arghio dan Calvin dengan sigap melerai dua orang yang saling adu serang itu. Tiba-tiba, Leyna berteriak, "Cath!"
Akhirnya, pertarungan sengit itu terhenti karena Catherina pingsan. Dengan sigap Clayton pun berlari ke arah Cath dan membawa wanita itu keluar menuju rumah sakit. Tidak ada satu pun yang mengejar mereka berdua. Semua orang sibuk untuk menyelesaikan masalah kehamilan Farrah. Padahal, Catherina lah yang paling sakit di sini.
Clayton menggendong adiknya dengan menahan perih di wajahnya yang terluka. Ia menangis saat mengingat semuanya. Mengapa penderitaan keluarganya tidak pernah usai? Kenapa adiknya yang harus menjadi korban? Dan mengapa semua orang tidak ada yang memperdulikannya?
"Maafkan aku, Cath. Maafkan kakakmu yang tidak berguna ini! Aku belum bisa membahagiakanmu," lirihnya sambil memandang wajah lelah adiknya. Dunia memang terlalu kejam untuk ketiga bersaudara itu.
🥀🥀
St. Thomas' Hospital
Clayton tengah memandangi langit dari balik jendela rumah sakit. Saat ini ia berada di ruang inap. Catherina masih belum sadarkan diri.
Tiba-tiba, pintu pun terbuka. Clayton membalikkan tubuhnya untuk melihat siapa yang datang. Terlihat seorang pria yang wajahnya babak belur karena perkelahian tadi. Clayton menatap marah pria itu.
"Untuk apa kau datang kemari?! Jangan dekati adikku lagi! Pergi dari sini!" usirnya pada Xander. Namun, pria itu menulikan telinganya dan tetap berjalan mendekati Cath. Wajah wanita itu terlihat sangat pucat. Hatinya tiba-tiba merasa khawatir.
Clayton pun tak sabaran dan segera menarik tangan Xander untuk menjauh dari adiknya. "Apa kau tuli?!" tanyanya dengan emosi.
"Aku hanya datang untuk menjenguk istriku! Apa itu salah?!" jawab Xander yang emosinya juga mulai tersulut. Ia kemari datang dengan baik-baik. Tetapi, kakak iparnya ini sangat mengesalkan.
"Ya, itu salah! Tinggalkan adikku! Ceraikanlah dia! Dengan begitu semua impianmu dulu akan terwujud. Itu yang kau mau, kan?!" Clayton berkata dengan lantang. Xander tidak menjawab sama sekali. Pikirannya kini menerawang jauh. Ada apa dengan dirinya ini? Ia seharusnya senang karena diberi kesempatan untuk mewujudkan impiannya dulu, tapi sekarang mengapa ia tidak suka? Apalagi sampai harus kehilangan Catherina.
"Aku tidak mau," jawabnya singkat. Sebelum Clayton menyemprot pria itu lagi, tiba-tiba sebuah suara membuat dua orang pria itu menoleh ke arah ranjang.
"Kak," Cath berucap lirih. Kepalanya sakit sekali. Entah akhir-akhir ini, ia agak sedikit tidak enak badan. Mungkin efek dari beban pikirannya itu. Clayton lalu menghampiri wanita itu. Ia tersenyum simpul ke arahnya.
"Kau sudah sadar? Apa masih ada yang sakit? Akan ku panggilkan dokter kalau begitu," tawarnya. Namun, Cath menggeleng pelan. Lalu, tatapannya beralih pada pria yang masih berdiri di ujung ranjang. Wanita itu tersenyum kecil ke arahnya. Hati Xander rasanya sakit sekali melihat senyuman yang rapuh itu. Di sisi lain, ia tidak mau kehilangan istrinya, tapi di sisi lain pula egonya sangat membenci wanita itu.
"Persiapkan dirimu besok. Berdandanlah dengan tampan. Semoga engkau menjadi daddy yang baik untuk calon anakmu kelak," ucap Catherina dengan suara bergetar. Ia sebenarnya masih belum ikhlas sepenuhnya, tapi dirinya malah lebih kasihan pada anak yang dikandung Farrah. Anak tersebut tidaklah berdosa, ia butuh kasih sayang dari kedua orang tuanya. Cath memilih mengalah dan tidak egois. Ia merestui pernikahan kedua suaminya dengan hati hancur berkeping-keping.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Hurts [END]
FantasyBroken Hurts I TRANSMIGRATION SERIES ALUR CERITA BERAT! TIDAK DISARANKAN BAGI YANG MUDAH EMOSI DAN BERUJUNG MENINGGALKAN KOMENTAR JELEK! *** Claviera Monneta adalah seorang gadis berusia 18 tahun yang sangat pendiam dan tertutup. Dia hobi sekali m...