Cinta Aziel untuk Candra [B×B | END]

08. Jadian?

"El, jadi pacar gue yah?" Ucapan Candra membuat Aziel membelalakkan mata nya kaget.

"Kakak kan gak homo." Ucap Aziel pelan.

"Gue homo gara-gara lo." Candra kembali memeluk Aziel, menghirup wangi anak itu.

"Kak, nanti diliat tetangga." Aziel berusaha menjauhkan Candra dan berusaha melepaskan ciumannya.

"Gue gak bakal lepasin lo kalau lo gak mau jadi pacar gue." Bantah Candra. Ia mengeratkan pelukan nya pada Aziel.

Aziel bingung, dirinya berusaha menjauhi Candra namun sang empu malah meminta nya menjadi pacar nya. Bagaimana ini?

"Bisa gue jawab nanti gak kak?" Tanya Aziel.

"Sekarang aja, lo pasti gak mau nanti!" Candra menghentakan kaki nya kesal.

"Besok yah, lo pulang dulu aja." Aziel berhasil menjauhkan Candra.

"Janji besok?"

"Iya janji."

"Kiss dulu." Pinta Candra yang pasti nya ditolak Aziel.

"Kak!"

Namun Candra tetaplah Candra, ia menarik tengkuk Aziel dan mencium bibir manis anak itu. Melumat nya pelan dan menghisap lidah Aziel.

Setelah selesai, Candra mengusap bekas air liur yang mengalir di ujung bibir Aziel. Berbisik tepat ditelinga Aziel.

"Bibir lo enak, kapan-kapan kita main."

10:29

Candra dengan senang hati menunggu didepan kelas Aziel. Malam tadi dirinya tidak bisa tidur karena gugup sekaligus penasaran pada jawaban Aziel.

Bunyi bel istirahat pertama berbunyi membuat semua siswa berhamburan keluar kelas. Candra dengan senyum diwajah nya berdiri bersiap bertemu dengan Aziel.

Disaat melihat Aziel yang baru saja melangkah keluar kelas, Candra sudah menarik anak itu dan membawa nya ke toilet laki-laki. Candra memojokkan Aziel ke dinding, menatap serius anak itu.

"Jadi?" Tanya Candra.

Aziel terlihat menunduk karena gugup, dirinya memainkan jari tangan nya dan kemudian mengangguk pelan. Hal itu membuat Candra berjingkrak kesenangan.

Candra langsung memeluk erat Aziel dan mencium pucuk kepala anak itu. Sedangkan Aziel hanya diam tidak tahu harus merespon bagaimana. Dirinya takut jika Candra hanya berpura-pura.

"Boleh nanya sesuatu kak?" Aziel memberanikan diri untuk menatap mata Candra yang kini juga menatap nya dengan binar bahagia.

"Lo gak ada maksud apapun kan kak?" Tanya Aziel.

"Maksud apa?" Tanya Candra tidak paham.

"Lo gak ada maksud mainin gue kan? Atau ngebully gue dengan cara pacarin gue?"

Candra menggeleng dengan cepat, dia tidak ada niat apapun. Anggap saja ini karma, mungkin? Yang Candra inginkan hanyalah Aziel menjadi milik nya. Itu saja, tidak lebih.

"Gue gak ada niatan yang buruk El, gue cuma pengen lo jdi milik gue itu doang." Ucap Candra meyakinkan.

Aziel hanya mengagguk kecil dan bersiap ingin keluar dari toilet. Namun pinggang nya lebih dulu ditarik oleh Candra.

"Mau kemana?" Tanya Candra.

"Kantin, laper." Jawab Aziel seadanya.

"Gue punya sosis, mau?" Tawar Candra tanpa dicurigai sedikitpun oleh Aziel.

"Mana?" Tanya Aziel.

Candra meraih tangan Aziel dan menuntun nya untuk meraba sesuatu dibawah sana.

"Ini, sosis langka. Spesial buat lo." Ucap Candra tanpa beban.

"Baru tau gue waketos SMA LANGIT ternyata mesum." Aziel menarik tangan nya pergi begitu saja.

"Lucu."

Candra masuk keruang osis dan disambut oleh kedua teman nya.

"Gimana?" Tanya Ezio.

"Udah dong!" Jawab Candra dengan bangga.

"Jadi iri." Gumam Ezio.

"Sini gue pacarin." Sahut Adnan membuat Ezio bergidik ngeri.

"Ogah!" Tolak Ezio mentah-mentah.

"Rencana lo kedepan apa?" Tanya Adnan duduk disamping Candra.

"Nikahin dia mungkin?"

Plak

"Goblok, lo baru pacaran anjing!" Kesal Ezio.

"Yaudah, gue mau nusuk dia aja."

"MESUM!"

Vote komen jgn lupa