28. Rumah sakit

4.2K 331 12
                                    

Ini sudah tiga hari lebih Candra terbaring dibankar rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini sudah tiga hari lebih Candra terbaring dibankar rumah sakit. Dan hari ini, Aziel nekat menjenguk Candra tanpa Abian. Aziel sudah menyiapkan semuanya, ia menghubungi Candra terlebih dahulu sebelum berkunjung. Takut-takut ada keluarga Candra.

Aziel mendorong pintu dengan sangat pelan agar tidak mengganggu Candra. Ia berjalan dengan pelan sambil berjinjit, berusaha tidak mengeluarkan suara.

"El?"

Aziel tersenyum kikuk atas panggilan Candra, dirinya kemudian berjalan dengan malu kearah Candra. Menyodorkan paperbag berisikan beberapa makanan kesukaan Candra.

"Makasih udah jengukin." Kata Candra tersenyum manis kearah Aziel.

Aziel mengangguk singkat, menatap intes kearah Candra yang sibuk membuka isi paperbag tersebut.

"Sakit yah?" Tanya Aziel pada Candra.

"Enggak kok, tenang aja. Tumben gak sama temen lo itu?"

"Bolos tadi." Jawab Aziel tersenyum kaku.

"Gimana kabar lo?" Tanya Candra bingung harus memulai topik seperti apa.

"Aku baik." Jawab Aziel sambil mengangguk-angguk.

"Maaf gue udah-"

"Gakpapa, jangan minta maaf mulu. Kakak gak salah, kita mungkin emang gak ditakdirin buat bersama." Kata Aziel memotong ucapan Candra.

"Deketan sini El." Ujar Candra tersenyum manis.

Aziel membawa kursinya mendekat kearah bankar Candra, menatap Candra dengan tatapan polos. Hal itu membuat Candra gemas.

"Deketan lagi El." Kata Candra yang mana Aziel turuti.

Posisi mereka cukup dekat. Candra dengan segala otak licik nya dengan cepat menangkup wajah Aziel dan menciumnya. Aziel sendiri hanya diam, tidak membalas ataupun memberontak. Ia memejamkan mata menikmati sensasi bibir Candra yang melumat lembut bibir nya.

Setelah beberapa menit, Candra melepaskan ciumannya. Menatap bibir Aziel yang sedikit bengkak dan basah akibat air liur nya. Kali ini bergantian, Aziel dengan cepat bergerak mencium kembali bibir Candra.

Ciuman kali ini terkesan penuh nafsu. Tangan Candra dengan lihai masuk kedalam seragam sekolah Aziel entah bagaimana caranya. Sedangkan Aziel sendiri, tangan nya sedaritadi mengelus lembut bagian otot perut Candra. Aziel terlihat lebih agresif daripada pertama kalinya.

Mereka melepaskan panutan mereka, mengambil oksigen banyak-banyak dan saling bertatapan dengan pandangan yang sulit diartikan. Mata Candra sedikit bernafsu dengan kilat kesedihan. Sedangkan Aziel sendiri? Candra tidak tahu bagaimana cara mengartikan tatapan Aziel.

Cinta Aziel untuk Candra [B×B | END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang